"mau sampai kapan anak mama yang tampan ini ngambek makan?" Ucap Jihan pada anak laki-laki kesayangannya,Jordan.
"Maa..Jordan kan udah bilang,Jordan mau makan kalau mama mau membatalkan perjalanannya ke Solo" Kesal Jordan pada mamanya.
Jihan hanya tersenyum sayu pada Jordan. Bukan hanya sekali atau dua kali Jordan mengatakannya,namun sudah lebih dari 10 kali.
Jihan tak mungkin membatalkan perjalanannya ke Solo untuk pekerjaan,namun ia sendiri juga tak ingin melihat buah hatinya mogok makan,ini akan berpengaruh buruk untuk kesehatan Jordan.
"Jordan" panggil Jihan,namun Jordan tak menggubrisnya,ia masih menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Jihan mengelus pucuk kepala Jordan yang tertutup Selimut.
"Jordan tau kan kalau mama pergi untuk urusan kerja. Cuma 3 hari disana,setelah itu mama bakal nemenin Jordan dirumah. Mama janji bakal nemenin Jordan sama Arka main kemana aja kalian suka" Bujuk Jihan pada buah hatinya. Jordan masih diam tak membalas.
"Jordan nggak usah takut mama kenapa-kenapa yaa,mama kan bisa jaga diri" lanjut Jihan kembali.
"Kamu tidur ya sayang,besok masih harus sekolah" Jihan meninggalkan kamar Jordan. Diambang pintu Jihan kembali menatap Jordan.
"Mama sayang Jordan" gumam Jihan,lantas Jihan pergi ke kamar Arka.
Arka sudah tertidur dengan lelap. Perlahan Jihan duduk disebelah Arka lalu mengusap kening Arka dengan lembut dan menciumnya.
"Selamat malam sayang" Ujar Jihan lantas pergi kekamarnya untuk tidur.
"Maaf ya sayang,kamu harus pergi ke Solo besok" Ujar Aldo ketika Jihan sudah memasuki kamar.
"Iyaa gapapa,sekali-kali aku bantu kamu untuk urusan kerja" Balas Jihan lembut.
____
Semenjak Jihan mengatakan akan pergi ke Solo untuk menggantikan Aldo,Firasat Jordan menjadi tidak enak. Ia selalu bermimpi bahwa akan terjadi hal buruk pada Mamanya.
Jordan selalu mencegah mamanya untuk pergi,namun Jihan selalu menolak permintaan Jordan,dan menenangkan Jordan.
"Maa..Jordan ga mau mama kenapa-kenapa" Lirih Jordan dibalik selimutnya.
Seperginya Jihan dari kamar Jordan,Jordan menangis dalam diam. Jordan tak mau Jihan pergi,namun ia tak tau harus berbuat apa.
Jordan pergi ke kamar Arka,Ia tidur disebelah adiknya itu.
Arka yang mulai beranjak dewasa,Arka belum sepenuhnya mengerti perasaan Jordan.
Jordan tau Arka sudah duduk dikelas 1 Smp. Jordan tak mau jika firasat dan mimpinya menjadi kenyataan,Apakah Arka akan mengalami masa remaja tanpa seorang mama? Tidakk! Jordan tak mau itu terjadi.
"Dek" Panggil Jordan.
"adek sayang mama kan?" Ujar Jordan lagi.
"Iya" Balas Arka malas-malas tanpa membuka matanya.
"apa adek siap kehilangan mama?" Perlahan Arka membuka matanya lalu menatap Jordan yang sudah mulai menangis.
"kakak kenapa menangis? Mama kan cuma mau ke Solo buat kerja, Sama seperti papa biasanya" Ucap Arka.
"Kakak tau,tapi firasat kak gak enak dek" lirih Jordan. Arka hanya memandang Jordan dengan sedih. Lalu Arka memeluk kakaknya itu dengan hangat.
"Kakak harus yakin kalau mama gak akan kenapa-kenapa. Kita berdoa saja ya buat mama" Arka mencoba menenangkan Jordan yang mulai menangis.
Jordan memang lebih dewasa darinya namun ketika Jordan bersedih Arka lah yang akan mengambil alih posisi Jordan sebagai kakak. Arka yang akan memenangkan Jordan dan menjadi seorang kakak untuk Jordan,mereka saling menguatkan.
______
"Mama sama Papa kemana bi?" Tanya Jordan pada pembantu dirumah mereka.
"Jordan sama Arka makan dulu ya,bibi udah siapin"ujar bibi dimeja makan,Jordan dan Arka hanya saling menatap lalu memakan makanan yang sudah disiapkan.
"Bii,mama sama papa udah berangakt ya?" Tanya Jordan lagi ketika mereka sudah didepan mobil.
"Iya den,sudah dari pagi. Sekarang kalian sekolah ya,takut kalau terlambat" Ujar bibi lantas Jordan dan Arka masuk kedalam mobil untuk kesekolah.
_______
Terkadang firasat dan mimpi yang mendatangi bisa menjadi kenyataan. Hal buruk ataupun baik yang tak kita harapkan bisa juga mendatangi kita untuk menjadi guru yang baik.
Siap atau tidak,kita pasti akan kehilangan orang yang kita sayangi,entah cepat atau lambat.
Jordan dan Arka berlari menerobos gerombolan orang yang menonton. Mobil yang dikendarai mamanya jatuh kejurang,sesuai dengan mimpi Jordan yang menghampiri setiap malam belakangan ini.
"MAMAA!!" Teriak Jordan dan Arka secara histeris.
"Paa,mama pa,mama mana" Lirih Arka pada Papanya yang juga hanya berdiam diri ditepi jurang menamati mobil mamanya.
Jordan hanya diam sambil Menangis,hatinya begitu tersayat menatap mobil mamanya yang hancur.
"Ma..MAMAAA,MAMA GA BOLEH NINGGALIN JORDAN" Teriak Jordan,Papanya yang menyadari bahwa buah hatinya yang lebih kehilangan sosok Jihan akhirnya membawa Jordan dan Arka untuk pergi menjauh.
dibantu supir dan pembantunya Aldo membawa Jordan dan Arka untuk pulang kerumah. Selama perjalanan Jordan dan Arka hanya menangis dan memberontak memanggil mamanya.
____________
Vote & masukannya jgn smpai lupa>3

KAMU SEDANG MEMBACA
ARKA & VAVA
Novela JuvenilArka Aldivero Orlando,ketua geng motor terbesar. Dibalik sikapnya yang terlihat dingin dan kejam, sebenarnya ia orang yang baik dan perhatian pada orang disekitarnya. Vava Gabriella Mahendra,berbanding terbalik dengan Arka. Sikapnya yang terlihat pe...