Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika Ada Kesamaan Nama Tokoh, Tempat Kejadian Ataupun Cerita, Itu Adalah Kebetulan Semata Dan Tidak Ada Unsur Kesengajaan.
100% Ide cerita dari otak saya.Kalau suka ya baca, kalau gak suka tinggalkan. Okssss.
Dan, jangan lupa follow and vote jika kalian suka ceritanya🍒
*
*
*
*
*"Dasar ketos galak!"
"Gak punya hati!"
"Udah di bantuin tapi nggak bilang makasih!"
"Gaktau senyum lagi!"
"Gue sumpahin lo nggak punya pacar!"
Gadis yang bername tag Caramel itu mengeluarkan semua unek-unek nya didepan pria itu.
Kalimat terakhir yang diucapkan Caramel, membuat rahang Rafael mengeras. Ia tersenyum smirk, kemudian mendekati Caramel hingga gadis itu memundurkan langkahnya dan hingga membentur meja.
"Siapa bilang, mulai hari ini lo jadi pacar gue!"
"Nggak ada penolakan." Lanjut Rafael santai seraya menatap Caramel tajam.
Caramel melotot, ingin rasanya ia mencekik leher cowok itu.
"Sialan. Gue udah punya pacar, lo tau itu!" Sewotnya tak terima. Memangnya dia siapa? Presiden? Tiba-tiba menjadikan dirinya pacar?
"Putusin." Ucap Rafael enteng.
"Ngga-"
"Bilang iya, atau-"
"Cium?"
Rafael semakin mendekat kan wajahnya, hingga deru nafas keduanya bisa ia rasakan masing-masing. Tubuh Caramel bergetar, keringat dingin mulai bercucuran. Sedangkan Rafael semakin mendekat kan wajahnya sangat dekat. Caramel memejamkan matanya,
Gila.
Caramel bisa merasakan bahwa cowok itu meniup kecil telinga nya membuat darahnya berdesir seketika.
"Iya, gue mau." Final Caramel.
Rafael tersenyum kemenangan, ia mengusap rambut Caramel. "Good girl"
Caramel mendorong dada Rafael, lalu berlari keluar ruangan OSIS itu. Pikirannya melayang, bagaimana bisa ia memutuskan pacarnya demi orang lain? Rasanya sangat pahit. Ia masih tak menyangka dengan apa yang terjadi baru saja.
***
Selamat membaca!
KAMU SEDANG MEMBACA
My killer ketos (Sudah Diterbitkan)
Dla nastolatków(Tamat) "Gue sumpahin lo nggak punya pacar!" "Siapa bilang, mulai hari ini lo jadi pacar gue. Nggak ada penolakan!" Bagaimana perasaanmu jika kamu diperlakukan seperti itu oleh ketua osis di sekolah mu? Caramel sangat heran kepada cowok itu, mengap...