Love Scene without a Bond

606 103 42
                                    

Gebrakan meja begitu kuat menandakan amarah yang meluap dari seorang mafia. Sekali lagi ia harus kalah dengan sang kakak. Jihyo, gadis itu memilih bersama seseorang yang menyiksanya. Kenapa dengan pikiran gadis itu, jelas sekali bahwa dia mencoba membantu Jihyo agar keluar dari jeratan Taehyung.

Kejadian yang sebenarnya adalah, Jungkook yang tidak tahu bahwa Jihyo adalah gadis yang ingin ia bunuh. Dan jika dipikir - pikir, disini pun Taehyung melindungi Jihyo dari mafia ini. Physco itu meski tampak tenang di hadapan ancaman sang ayah, tetapi hatinya tidak bisa tenang karena Jihyo berada jauh darinya.

"Bodoh sekali kau Park Jihyo! Apa yang kau inginkan dari pria psikopat itu ha?!" Marah Jungkook.

Bukan ini yang Jungkook harapkan. Ia ingin berteriak pada gadis itu jika dirinya benar-benar mencintainya dengan tulus. Menjauhkan tubuh lemah itu dari psikopat bejat, Kim Taehyung. Tapi apa yang sudah Taehyung berikan padanya hingga Jihyo selalu berpihak pada si psikopat.




Pyarrr



Kaca itu pecah berkeping-keping dengan sekali pukulan kuat dari seorang mafia. Tersirat rasa marah dan kecewa bersamaan. Darah mengalir deras ditangannya.

"ARGGHHH, APA AKU HARUS MENJADI SEORANG PSIKOPAT JUGA AGAR KAU MAU BERSAMAKU, PARK JIHYO!" teriak Jungkook menggema diruangan pribadinya.

"Apa kau tidak menyadari selama ini aku berusaha menarikmu keluar dari jeratan Taehyung? Kenapa kau lakukan ini padaku" lirih Jungkook. Tubuh kekar itu merosot terjatuh di lantai. Karena satu gadis bermarga Park. Cinta membutakan Jungkook dalam berbagai takdir kehidupan.

.
.
.
.
.
.
.

Setelah memberi jawaban itu, Jihyo dibawa Taehyung entah kemana. Dalam mobil Taehyung, mereka hanya terdiam. Jihyo dengan pikiran apakah keputusan ini benar. Dan Taehyung dengan pemikiran, kenapa Jihyo masih percaya padanya meski Jihyo selalu merasakan sakit ketika bersamanya?

"Turunlah" Ucap Taehyung yang tidak sekalipun menatap Jihyo.

Jihyo menarik pintu mobil dan mendorongnya. Lalu, Jihyo melangkahkan kakinya keluar.

"Tempat ini lagi?" Tanya Jihyo yang melihat ornamen yang sama. Ditempat Taehyung berusaha mengembalikan ingatannya. Di taman ini. Taman hutan tempat pertemuan pertama mereka dimasa kecil.

Taehyung menggenggam jemari jihyo. Mengaitkan tangan mereka kuat. Jihyo menoleh kearah Taehyung yang tidak kunjung juga menatapnya.
Physco itu menariknya menuju sebuah tempat didekat sana. Tempat yang penuh akan ilalang. Angin berhembus menerbangkan surai keduanya. Sebuah batu besar menunggu mereka disana. Tempat yang indah untuk melihat matahari tenggelam.

Taehyung mendudukkan dirinya diatas batu besar itu begitupun Jihyo. Mereka berdua sama - sama melihat pemandangan matahari itu yang mulai tenggelam.

"Jihyo" Panggil Taehyung.

"Hmmm?" Gumam Jihyo membalas.

Taehyung menatap Jihyo lamat, dan Jihyo yang merasa dilihat pun juga membalas tatapan mata elang si physco yang berubah teduh.

"Aku melepasmu" Dua kata yang membuat hati Jihyo berdesir. Apa maksudnya? Seketika hati Jihyo merasa tercubit.

"Apa.. Apa maksudmu?" Dengan getar dibibirnya Jihyo menimpali.

"Kau bisa pergi dariku. Aku benar - benar melepasmu. Jangan bersamaku. Aku tarik ucapanku semalam. Kali ini, kau bisa nikmati hidupmu sendiri, tanpa aku yang menyakitimu"

"Wae-waeyo?"

"Tidak ada alasan untuk itu. Cukup tinggalkan aku"

Kedua mata itu saling menatap intens. Mata besar Jihyo mulai berkaca - kaca.

The Lost Grace [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang