"Dimana Jihyo?" Pria manis pangeran kampus ini mengedar pandangannya mencari Jihyo.
Sejak dia menemukan foto Jihyo dan mengirimkan videonya pada Mina, ia jadi tidak tenang dengan keamanan gadis Park. Matanya selalu saja mengamati apakah ada orang yang berusaha memata - matai gadis ini. Dia bahkan bertekad untuk menjauhkan Jihyo dari Jungkook. Mina yang awalnya ingin Jungkook mencintai Jihyo kini pun merasa bimbang dengan keputusannya. Pasalnya, Jihyo gadis itu sepertinya memang dilindungi oleh physco ini. Mina jadi bingung apakah Taehyung ini juga bagian masa lalu Jihyo sampai dia seperti seorang penguntit untuk melindungi adik Park Jimin.
"The Devil itu sendirian disana. Ada kemungkinan besar Jihyo sedang bersama Jungkook sekarang. Kau harus mencegahnya Jaehyun" Bisik Mina.
"Tentu, aku akan mencari mereka berdua. Aku tidak mau Jihyo-ku berada dalam bahaya" Tegas Jaehyun.
Mina hanya tersenyum lirih mendengar itu. Jaehyun adalah pria tulus yang mencintai adik seseorang yang ia cintai. Tapi dia justru tidak mendapat keadilan itu. Mina yakin, Jihyo tidak pernah tertarik dengan perasaan Jaehyun terhadapnya. Jihyo hanya terikat oleh dua pria. Entah akan berakhir dengan mafia atau malah dengan psikopat.
.
.
.
.
.
."Hei, tunggu!" Jihyo berlari mengikuti langkah besar Jungkook.
"Dengarkan aku! Berhenti sebentar tuan mafia" Lanjut Jihyo tersenggal - senggal.
Jungkook yang mendengar itu tanpa aba - aba menghentikan langkahnya, membuat Jihyo yang berada dibelakangnya menabrak punggung lebarnya. Sialnya, Jihyo terpeleset ketika mafia itu membalikkan badannya. Gadis itu menutup matanya, takut ketika dirinya terjatuh dilantai.
Setelah dirasa lama, gadis itu heran karena dirinya tidak merasakan sakit. Dengan perlahan dia membuka matanya. Hal yang pertama kali dia lihat adalah mafia dingin itu yang menatapnya intens. Lengan kekar itu melingkar indah dipinggangnya. Jarak wajah mereka yang begitu dekat. Kedua tangan Jihyo juga berada didada bidang mafia ini. Jangan tanyakan tentang detak jantung mereka.
Jungkook merasakan debaran yang kuat pada jantungnya, begitupun Jihyo. Mafia itu mengakui kecantikan Jihyo. Mata bulat bersinar, bentuk tubuh yang menggoda, dan bibir pink glossy seakan meminta untuk diterkam. Dengan jarak sedekat ini, bisa dirasakan wangi tubuh gadis Park ini. Baiklah, sekarang Jungkook yakin bahwa perasaannya pada gadis ini adalah rasa suka yang sesungguhnya. Tidak. Mungkin dirinya sudah mencintai Jihyo. Pantas saja Taehyung selalu berusaha mengambil Jihyo jika bersamanya. Pesona gadis ini memang tidak bisa diabaikan.
"Terimakasih" Ucapan Jihyo membuyarkan pandangan Jungkook. Gadis itu mendorong tubuh Jungkook dan berdiri tegak.
Melihat Jungkook yang hanya menatapnya, Jihyo mulai membuka mulutnya.
"Hei! Kau jadi tidak waras ya? Kenapa melihatku seperti itu?" Tanya Jihyo sedangkan Jungkook masih terdiam.
"Astaga, aku baru ingat kau ini pria mesum. Dasar! Sadarlah mafia mesum... Haha... Haha... Mafia mesum" Jihyo mengejek Jungkook seperti anak kecil.
"Jeon Jungkook mesum!" Jihyo terus saja mengejek Jungkook, hingga pria itu kelamaan sebal dan gemas juga dengan gadis ini.
Jungkook langsung menutup mulut itu, membekapnya kuat. Jihyo memberontak saat itu, tapi kekuatannya tidak sebanding dengan pria bertubuh kekar ini. Jungkook membawa Jihyo ditaman belakang kampus yang sangat jarang dikunjungi orang lain.
"Bisa tidak kau menjadi diam seperti dirimu pada awalnya. Bukankah kau orang yang dingin sebelumnya? Kenapa jadi cerewet sekali mulutmu ini, kekanakan sekali!" Ucap Jungkook.