Why? He is My Brother

693 113 29
                                    

Gadis yang terlelap dalam pelukan mafia bengis itu perlahan mengerjapkan matanya. Kepalanya tentu masih merasa sakit tapi sudah mendingan sekarang.

Sang pria pemberi pelukan hangat yang sudah terbangun sejak lama, merasa ada sebuah pergerakan dari gadis yang dipelukannya ia pun menatap gadis itu.

"Jung.. Jungkook.. " Lirih Jihyo

"Apa sudah baikan? Masih terasa sakit?" Tanya Jungkook terlihat khawatir. Jihyo merasa hangat ketika Jungkook tidak bersikap dingin lagi padanya. Ia menatap Jungkook penuh arti hingga perkataan Jungkook membangunkan bayangannya.

"Jangan terlalu merasa percaya diri. Aku menanyakan ini karena aku tidak mau hanya karena masalahku gadis tak tau apa - apa sepertimu jadi ikut merasakan sakitnya, tidak ada hal seperti itu dalam kamusku" Ucap Jungkook

"Iya aku baik - baik saja" Ungkap Jihyo. Kemudian Jungkook langsung melepas pelukannya dan berdiri.

"Karena kau sudah baikan, ayo kita pergi, mereka akan menemukan kita jika kita tetap disini" Ajak pria bermarga Jeon itu. Ia pun kemudian mulai berjalan kedepan sebelum dia kemudian berhenti karena mendengar suara.

"Terimakasih Jungkook. Aku senang kau mau berbagi cerita denganku. Semoga ayahmu bahagia di surga sana" Ucap Jihyo. Perkataan itu membuat hati Jungkook berdesir. Kalimat itu sederhana, mungkin jika orang lain yang mengatakan akan tampak biasa saja, tapi gadis ini berbeda. Karena secara tidak sadar, gadis itu perlahan memasuki perasaannya yang sebelumnya mati rasa.

"Hmm... Ayo kita pergi" Ucap Jungkook sembari menatap Jihyo. Mereka berdua pun akhirnya berjalan melewati hutan itu.

Dor....

Ditengah perjalanan, mereka mendengar suara tembakan yang memekak telinga. Jihyo yang terkejut pun menutup telinganya.

"Itu mereka!" Ucap seseorang yang tak lain adalah salah satu dari anak buah Taeyong.

"Sial, mereka kemari. Ayo Jihyo kita lari!" Jungkook menggenggam erat tangan Jihyo untuk berlari dari tempat itu.

"Berhenti kalian!" Lanjut seseorang yang merupakan anak buah Taeyong

Sedangkan dua insan yang bergandeng tangan erat itu kian cepat berlari. Terlihat jelas Jihyo yang sepertinya tidak kuat lagi karena Jungkook menariknya kencang.

"Jung... Jungkook berhenti. Aku tidak tahan, kau bisa pergi duluan saja. Kita berpisah disini" Ucap Jihyo ngos-ngosan.

Jungkook yang mendengar itu langsung menghentikan langkahnya. Ia memandang Jihyo geram. Apa Jihyo tidak percaya bahwa dirinya bisa melindunginya?

"Apa kau menganggapku lemah hingga kau berusaha untuk menyelamatkan dirimu sendiri? " Geram Jungkook

"Bu.. Bukan begitu, hanya saja aku lelah, bukankah lebih baik kita berpisah? Supaya mereka bingung untuk mencari kita" Jawab Jihyo

"Kau pikir kau bisa selamat dari mereka?! Dengarkan aku! Mereka sudah dilatih untuk menangkap musuh dengan cepat bahkan tak segan - segan membunuh ditempat dan didetik itu juga. Menangkapmu saja itu adalah hal yang mudah"

"Tapi aku lelah Jungkook, setidaknya kau masih bisa berlari untuk menyelamatkan diri"

"Lalu kau mati?!" Tanya Jungkook. Terdengar helaan nafas panjang dari Jihyo

"Setidaknya kau masih bisa bertahan hidup Jungkook.Pergi Jungkook! Pergi!" Ucap Jihyo. Sedangkan Jungkook menatap Jihyo geram sendiri. Bagaimana bisa Jihyo berfikir seperti itu? Jungkook pun mengedarkan pandangannya berharap ada tempat didekat sana untuk bersembunyi.

The Lost Grace [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang