Dentingan jarum jam mulai terdengar jelas ditelinga gadis bermata bulat indah. Perlahan tapi pasti bola mata yang sebelumnya penuh dengan airmata ini terbuka lebar. Hal yang didapati pertama kali adalah psikopat yang masih memejamkan mata tajamnya. Dan... Tangan kokoh itu yang memeluk dirinya erat.
"Dia disini?" Jihyo bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
"Aku yakin kau sebenarnya orang yang baik. Tapi kenapa kau suka melukai dirimu sendiri? Dan benarkah kau tidak tahu tentangku? Tapi kenapa aku yakin kau adalah salah satu bagian dari masa laluku?" Jihyo bergumam pada pria yang masih tertidur ini. Tangan mungilnya mengusap wajah tenang sangat Devil.
"Sudah selesai acara mengusapnya nona?" Ucap pria itu yang masih setia menutup matanya. Sedangkan Jihyo terkejut dengan suara psikopat ini.
"Ka-kau sudah bangun? Sejak kapan?" Tanya Jihyo gelagapan.
"Kau pikir seharian aku bisa tidur? Racauan tidak jelasmu itu sungguh mengangguku" Taehyung terlihat sangat lucu ketika mengatakan hal itu. Matanya yang masih terpejam, terlihat sekali dia masih mengantuk.
"Kenapa kau mau melakukan ini untukku? Bukankah kau membenciku?" Ucapan Jihyo sukses membuat Taehyung membuka matanya. Benar juga, kenapa dia menemani Jihyo.
"Kau juga memelukku. Kau menciumku. Kau seolah tahu dimanapun diriku, apakah aku baik atau tidak. Apakah aku dalam bahaya atau tidak, semua itu seolah kau tahu. Kau menyiksaku tapi kau juga menolongku. Aku mungkin salah tapi..." Ucapan Jihyo terhenti sesaat gadis itu menatap mata Taehyung dengan lamat. Putus asa.
"Daripada membenciku, aku merasa kau justru orang yang sangat menjagaku. Aku bingung, kenapa hanya kau yang bisa menghentikanku? Kenapa aku mau menuruti dirimu? Haruskah aku juga menyerahkan semua diriku padamu?"
"Sejak awal kau sudah mau untuk membiarkan dirimu dibawah kendali ku Jihyo. Kau pasti juga akan merasakan sakit lagi dan mungkin akan jauh lebih sakit. Aku memberimu kesempatan untuk pergi, tapi dengan tanpa berfikir kau memilih untuk bersamaku. Dan inilah yang harus kau rasakan" Mata elang ini mengutarakan segalanya.
Hati Jihyo bimbang. Dia tidak pernah mengerti apa yang pria ini inginkan. "Aku mengerti" Ungkap si gadis.
Pria itu semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang ramping gadis itu, hal itu membuat Jihyo gugup karena wajah Taehyung juga begitu dekat. Mata elang itu menatapnya lekat. Percuma kabur, kekuatan pria itu tidak bisa ia elak. "T-Tae... " Gumam Jihyo.
"Dimana kakakmu?" Tanya pria tampan ini.
"Kau tahu tentang kakakku?"
"Itu bukan jawaban dari pertanyaanku nona. Sekarang jawab aku dimana kakakmu?"
Jihyo sedikit mengubah posisinya. Menjauh sedikit dari Taehyung yang menurutnya semakin menunjukan bahwa pria itu selama ini menguntit nya.
"A-aku tidak tahu. Polisi bilang Jimin Oppa sudah mati. Tapi aku yakin dia masih hidup" Mendengar itu Taehyung langsung mengubah posisinya untuk bangkit dari kasur milik primadona kampus ini.
"Jangan dekati Jaehyun, Mina, apalagi Jungkook mulai sekarang!" Suruh psikopat.
"Kau tidak bisa mengatur ku begitu saja. Aku berhak untuk memilih dengan siapa aku berteman!" Jihyo membentak psikopat itu. Dan.. Itu hal yang salah Jihyo. Kau seperti menggali kuburan untuk dirimu sendiri.
Taehyung pria yang tidak suka dibentak. Matanya memanas ketika gadis itu kembali membentaknya. Sedangkan Jihyo baru sadar tentang apa yang dia perbuat.
"Tae- Taehyung ak-aku tidak bermaksud.... " Ucapan Jihyo terhenti ketika pria bermarga Kim itu sudah berada diatas tubuhnya. Mengungkung tubuh kecilnya.