Game Isn't Over

606 94 77
                                    

"Selamat datang Park Jihyo!"

Deg

"Why babe? Why you so afraid? Bukankah kita sudah mengenal lama. Tidak perlu tegang seperti itu"

"Jangan mendekat pada adikku!" Bentak Jimin.

"Ohh it's ok. Lovely brother want to save his tiny sister. Menarik" Ucapnya.

Mina dan Jihyo tidak bisa berkata - kata. Pria itu pintar sekali memainkan ekspresinya. Untuk itukah sejak awal tadi mereka sengaja dipermudah untuk menemukan Jimin? Jadi mereka dijebak?

Set...

Jeon Jungkook menarik lengan Jihyo kasar. Jimin yang melihat itu langsung mendatangi Jungkook untuk melindungi adiknya. Sayangnya, anak buah Jungkook datang begitu banyak dengan cepat dan membuat Jimin kembali babak belur.

"Ahkkk..." Teriak Jimin.

"Oppa!" Jihyo terlihat khawatir pada Jimin.

Jeon Jungkook hanya tersenyum evil menatap Jimin yang terus dipukuli tanpa ampun. Mina berusaha membantunya tapi dia sendiri justru dihadang oleh anak buah Jungkook.

"Jungkook tolong... Tolong hentikan itu. Oppa akan terluka. Aku mohon padamu" Pinta Jihyo.

"Apa? Katakan sekali lagi sayang, kau mau apa?" Jungkook pura-pura tidak mendengar.

"Jungkook aku mohon padamu, lepaskan kakakku. Kau hanya memiliki dendam denganku. Maka jika kau ingin membunuhku, ayo bunuh aku. Tapi lepaskan kakakku"

"Tidak! Biarkan Jihyo per-pergi. Jungkook jangan membunuhnya! Dia tidak bersalah. KAMI TIDAK BERSALAH!" Jimin dengan berusaha keras mencoba melawan penjaga itu yang terus memukulinya. Darah segar mengalir dari sudut bibir dan juga hidungnya.

"Wow, kalian ini membuatku terharu. Hiks... Kurasa aku akan mengabulkan permintaan kalian" Ucap Jungkook. Pria itu bersandiwara dengan pura - pura menangis.

Tidak. Pria itu bukan Jungkook yang Jihyo kenal. Dia telah menjadi sosok mafia yang sesungguhnya.

"Jungkook jangan, aku mohon padamu"

"Baiklah...kalau begitu aku juga punya persyaratan"

Jungkook merangkul pundak Jihyo dan tangannya mengelus perut buncit Jihyo perlahan.

"Park Jihyo ku sayang, sekarang katakan! Kenapa kau berbohong padaku selama ini hmm? Kau memanfaatkanku bukan?"

Jihyo terkejut dengan pertanyaan Jungkook. Jadi selama ini Jungkook mengetahui jika Jihyo berbohong padanya. Jihyo hanya terdiam dan menatap mata Jungkook dengan mata bulatnya yang berair. Ketakutan sedikit terlihat diwajahnya.

"Pukul lagi dia!" Jungkook tidak sabar dengan melihat Jihyo yang tetap bungkam.

Bughh...

"Ahkkk..." Erang Jimin.

"Brengsek! Lepaskan kakakku!" Akhirnya umpatan Jihyo keluar untuk menghadapi Jungkook.

Mata mereka beradu saling membenci. Benar, tak ada yang bisa kita percaya didunia ini selain Tuhan dan diri sendiri. Semua yang berawal menyayangimu akan pergi meninggalkanmu dan yang lebih parah adalah meninggalkan luka untukmu.

Brughh...

Jihyo terlempar ke dinding karena dorongan kasar dari Jungkook. Pria itu menatapnya nyalang. Kemarahan, kekecewaan, luka, penghianatan semua bercampur jadi satu.

"Beraninya kau mengumpat padaku! Selama ini aku kira kau benar-benar tahu apa itu rasa balas budi tapi tidak...." Ucapan Jungkook terhenti.

Jungkook dengan lancang mencekik leher Jihyo dengan kuat. Melampiaskan semua kemarahannya pada gadis yang membuatnya kecewa.

The Lost Grace [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang