Taehyung mendorong Jihyo hingga Jihyo terjatuh di king size kamar gadis itu. Gadis bermarga Park itu meringis yang disebabkan tindakan Taehyung. Sifatnya berubah, tatapan lelaki itu seolah siap menyantapnya. Entah, Jihyo hanya ingin menangis saja sekarang.
"Sudah cukup bagimu berkeliaran, Thomas. Kali ini kau tidak akan bisa kabur lagi dariku" Ucap Taehyung bernada rendah.
"A-apa yang mau kau lakukan?" Jihyo mulai ketakutan.
Taehyung terus mendekati gadis bernama Jihyo itu. Langkahnya bagi Jihyo bagaikan malaikat maut yang datang pada dirinya, begitu menakutkan. Meski gadis itu tentu saja tidak pernah bertemu malaikat maut. Hanya saja hampir, itupun dia 'terpaksa' melupakan kejadian itu karena Tuhan pun tak mengizinkan untuk mengingatnya. Setidaknya untuk saat ini. Entah untuk beberapa saat kedepan.
Jihyo semakin waswas melihat Taehyung mendekat padanya. Tatapan Taehyung tidak pernah semenyeramkan ini sebelumnya. Pria itu perlahan membuka jasnya dan melemparnya asal.
"Per-pergi Taehyung. Kau dirumahku sekarang. Ak- aku bisa saja berteriak untuk mengusirmu dari sini" Ucap Jihyo ketakutan.
"Oh seriously? Shout loud, baby! . And, I wish you say my name in your loud" Ucap Taehyung sensual. Jihyo merinding mendengar itu.
Taehyung dengan kasar membuka kemeja putihnya hingga terlepas dan menampakkan tubuhnya yang atlestis. Tubuh yang dulu pernah dirawat oleh Jihyo. Tapi dulu ketika Taehyung dalam keadaan lemah karena luka tusukan, tapi sekarang?
"Taehyung apa yang mau kau lakukan?" Jihyo semakin waswas dengan tindakan Taehyung. Jihyo pun perlahan bangkit dari tempat tidurnya dan berusaha mengeluarkan diri. Naas, pintu kamarnya justru terkunci oleh sang tamu yang kini menatapnya bagai iblis.
"Mau kemana lagi Thomas? Aku disini, tuanmu ada disini. Ayo kemari!" Tidak. Ucapan Taehyung bermakna banyak.
"Tolong Taehyung pergilah! Jangan seperti ini. Kau sungguh menakutkan" Pinta Jihyo.
"Kita bahkan sering tidur bersama, berpelukan diranjang yang sama. Kita bahkan juga berciuman layaknya kekasih Jihyo. Apalagi yang belum kita lakukan hmm? Bagaimana dengan making a love dimalam dingin ini, pasti sangat menyenangkan. Hanya ada aku dan dirimu. I love that baby. Just us,you and I"
Jihyo menggeleng keras. Apa yang dikatakan Taehyung memanglah sebuah fakta. Tidur bersama, berpelukan, dan berciuman layaknya kekasih pernah ia lakukan dengan sahabat kecilnya ini. Tapi Jihyo tidak akan mau melakukan penawaran terakhir Taehyung. Dia hanya akan melakukan semua ini jika bersama suaminya saja kelak.
"Tae, aku mohon! Sadarlah Taetae,ini bukan dirimu"
Taehyung tak mengindahkan permintaan Jihyo. Ia malah menarik kuat tangan Jihyo yang sedang memohon padanya.
"Aku pernah bilang, ketika kau bersedia bersamaku, maka semua hidupmu akan bergantung padaku. Aku benci melihatmu bersama Jaehyun. Aku benci melihatmu bersama adik tiriku Jungkook. Apa kau tidak sadar itu?! Berciuman dengan Jungkook? Bagaimana dengan perasaanku?! Aku mengkhawatirkan mu,berlarian kesana kemari hanya untuk memastikan keadaanmu,tapi apa balasanmu untukku, bitch!" Bentak Taehyung.
"A-aku minta maaf Taetae. Tolong jangan seperti ini"
"Tidak. Aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi. Setelah ini, kau hanya akan terikat denganku Jihyo. Hanya denganku, Kim Taehyung" Ucap Taehyung menyeringai.
Pria itu mendorong Jihyo hingga gadis itu terjatuh dalam kasur miliknya sendiri. Tak sangka, Taehyung langsung menindih Jihyo. Perlahan pria itu mengendus leher sang gadis dan membuat kissmark disana. Jihyo menjerit dibuatnya.