Mission 1 : Make Mafia Love

764 103 7
                                    

Jihyo telah bangun dari tidurnya. Oh ralat, dari obat biusnya. Takut - takut ia membuka matanya, bukan tanpa hal, kejadian petang itu membuat kepalanya sungguh merasa sakit, dan selain itu ia masih takut bertemu Taehyung.

Perlahan ia buka mata nan bulat indah itu. Ia telusuri setiap sudut ruangan ini, apakah ia masih berada dirumah psikopat itu atau tidak.

Huh..

Akhirnya Jihyo bisa menghembuskan nafasnya lega. Setidaknya ia tidak bertemu dengan Taehyung meski sesaat. Namun, pikirannya menjadi tidak fokus. Mengapa Taehyung selalu bersikap jika ia bersandiwara? Mengapa Taehyung bersikap selalu membencinya? Tapi kenapa Taehyung juga mau menolongnya? Teringat hal itu membuat kepala Jihyo sakit, jadi Jihyo putuskan untuk melupakan kejadian itu, sesaat.

Jihyo pun bangkit dari tidurnya dan melihat ada tas kecil dimeja samping tempat tidurnya yang ia yakin itu bukan miliknya. Jihyo buka tas itu dan menampilkan obat didalamnya, disana juga tertulis aturan minum dan hal - hal yang tidak boleh dilakukan.

Jihyo juga melihat ada secarik kertas dalam tas kecil itu.

'Lupakan apa yang terjadi, kau bilang padaku untuk tidak mengatakan apapun, jadi tepati janjimu. Minum obat itu, jika kau tak datang ke kampus besok, maka kau akan lihat mayat Mina ada didepan rumahmu '

Sangat jelas jika Taehyung lah yang menulis itu. Jihyo resah sekarang. Ia masih takut bertemu dengan Taehyung. Tapi jika tidak maka Taehyung pasti akan membunuh Mina.

" Bagaimana caranya aku pergi dari Taehyung? " Gumam Jihyo.

Akhirnya Jihyo memutuskan untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu, ia juga harus mengembalikan baju milik Jaehyun dari pesta bukan? Masalah baju dari Taehyung, Jihyo tidak yakin untuk mengembalikannya.

Selesai berbenah diri, Jihyo pun mulai merebahkan dirinya pada kasur empuk nan nyaman miliknya. Ia pun memejamkan matanya dan masuk dalam dunia mimpi menunggu hari esok. Hari yang menegangkan.

Keesokan hari

Jihyo mulai menyiapkan dirinya untuk masuk kampus. Baiklah, ia memutuskan untuk memasuki lagi kampusnya karena ia khawatir pada Mina. Taehyung adalah orang yang nekat, jika ia mementingkan egonya maka nyawa Mina yang jadi taruhannya. Bukankah aneh berteman dalam beberapa hari tapi langsung merasa khawatir hingga seperti itu? Entah, Jihyo hanya merasa begitu mudah dekat dengan Mina.

Ketika Jihyo membuka pintu mansion dan bersiap untuk berangkat, ia dikejutkan dengan presensi Jaehyun yang sepertinya tengah menunggu dirinya. Jaehyun yang melihat kehadiran Jihyo pun menghampirinya

"Jihyo, apa kau tidak apa - apa? Kemana saja saat kau tidak masuk kuliah? Kau tahu aku sangat khawatir padamu" Cercaan Jaehyun membuat Jihyo merasa lebih tenang. Setidaknya jika ia bertemu Taehyung di kampus, ia bisa menggunakan Jaehyun sebagai tamengnya, ya... Meski itu kemungkinannya kecil. Bahkan amat tak mungkin.

"Aku tidak apa - apa Jaehyun, terimakasih sudah peduli padaku" Balas Jihyo

"Tentu saja Jihyo, kau tahu kemarin aku sedikit lega ketika temanmu mengatakan kalau kau pergi kerumah keluargamu" Ucapan Jaehyun membuat Jihyo mengernyit bingung.

"Teman? Siapa? " Jawab sang gadis.

"Mina, kau punya teman bernama Mina kan? Dia sekelas dengan kita" Seketika Jihyo ingat bahwa Mina juga bersamanya saat kejadian itu. Mendadak ia khawatir bagaimana jika Taehyung bertemu dengan Mina lagi.

"Ah iya, kupikir Mina akan berbeda kelas denganku" Ungkap Jihyo. Sesaat Jihyo melamun memikirkan cara agar entah dirinya maupun Mina bisa lepas dari Taehyung

The Lost Grace [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang