Seorang gadis tampak mengerjapkan matanya. Iya, dia Jihyo. Dilihatnya keadaan sekitar dengan matanya yang belum sepenuhnya bisa terbuka lebar. Ia memegangi kepalanya yang masih terasa sakit. Ia mencoba mengingat hal yang terjadi padanya, seketika ia mengingat bahwa dia bersama Taehyung sebelumnya dan ingatan itu terputar begitu saja di ingatannya membuat rasa takut itu perlahan menguasai hampir seluruh tubuhnya.
Jihyo tidak tahu tempat apa ini. Yang pasti setelah lama ia berfikir, ia meyakini bahwa ini adalah tempat psikopat itu, Kim Taehyung. Mengetahui itu ia langsung bangkit dari tempat tidurnya dan mendekati jendela yang ada dikamar itu, berharap ia bisa kabur dari ruangan yang membuatnya takut ini. Ia tidak mau bertemu Taehyung lagi.
Aku harus pergi dari sini - pikir Jihyo
Jihyo membuka jendela itu. Ia cukup terkejut ketika jarak jendela dengan tanah yang cukup tinggi. Mungkin dilantai 5? bisa lebih parah jika Jihyo lompat dari jendela itu.
"Mau pergi kemana lagi, Jihyo? " Suara bariton itu membuat Jihyo mematung dan mau tidak mau Jihyo menoleh kebelakang yang ternyata Taehyung tepat berada di belakangnya dengan ekspresi yang bisa membuat siapa saja yang melihat nya bisa ketakutan.
"Taehyung? " Lirih Jihyo
"Mau kemana lagi? Setelah dulu kau pergi tanpa sepatah kata, kali ini kau akan pergi meninggalkanku lagi?" Taehyung semakin mendekat ke arah Jihyo ketika mengatakan itu. Jihyo yang melihat itu pun langsung menjauh dari Taehyung.
"Taehyung aku mohon, aku tidak akan memberi tahu apapun tentang mu pada siapapun. Tolong biarkan aku bebas!" Pinta Jihyo. Taehyung yang mendengar itu hanya tersenyum remeh.
"Terus Jihyo, aku suka kau memohon padaku. Terdengar putus asa, dan aku suka" Taehyung berjalan menghampiri Jihyo semakin dekat. "Sayangnya aku tidak akan melepasmu begitu saja. Lihat kau sekarang? Tak ada yang bisa menyelamatkanmu dariku. Mana kakak yang dulu kau banggakan itu?" Lanjut Taehyung.
Jihyo terkejut mendengar itu, bagaimana bisa Taehyung mengetahui jika Jihyo memiliki kakak. "Ba- bagaimana kau tahu aku pu.. punya kakak? "
Taehyung yang mendengar itu merasa jengah. Ia merasa Jihyo tetap pada pendiriannya untuk tetap berpura - pura tidak mengingatnya, meski nyatanya Jihyo memang tidak ingat tentang apapun yang ia alami dengan Taehyung di masa lalu.
"Cukup Jihyo! Jangan bersandiwara lagi. Aku tahu kau mengingatku" Ucapan Taehyung membuat Jihyo semakin merasa bingung. Mengapa Taehyung selalu berkata jika ia berpura - pura? Mengapa Taehyung bersikap seolah mereka pernah mengenal di masa lalu.
Jihyo yang melihat pandangan Taehyung yang perlahan memerah menahan amarah langsung mendorong Taehyung dan segera menuju pintu kamar itu. Jihyo mencoba membuka pintunya namun pintu itu ternyata terkunci rapat. Jihyo semakin takut saja jika ia tetap berada satu ruangan dengan psikopat ini.
Entah angin darimana Taehyung datang membalikkan tubuh Jihyo dan mendorong Jihyo hingga punggung Jihyo terbentur pintu cukup keras, hingga membuat Jihyo meringis dibuatnya.
"Aku bisa saja mengurangi penderitaanmu kalau kau mengaku Jihyo, jadi jangan sia - siakan kesempatan itu!" Bentak Taehyung
"Mengaku apa Taehyung?! Kenapa kau mengatakan seolah kita pernah mengenal sebelumnya?" Ok Jihyo jengah sekarang. Sedari tadi ia tidak mengetahui jawaban kenapa Taehyung selalu menganggapnya bersandiwara. Sedang Taehyung yang mendengar itu semakin mengeratkan tangannya pada bahu gadis bermarga Park itu.
"Thomas... Taetae... Kau tidak mengingatnya ha?!" Taehyung berusaha membuat gadis ini mengaku rupanya.
'aku cantik dengan mahkota bunga ini kan?'