Mina sedang menangis sekarang. Ia putus asa. Taehyung mencurigainya. Pasti sejak kejadian itu, Taehyung tak akan membiarkan ia mendekati Jihyo lagi. Lalu bagaimana ia bisa membebaskan Jimin kalau Jihyo tidak bisa dekat dengannya?
Gadis itu lelah. Tapi ia tidak bisa menyerah begitu saja. Jimin adalah pria yang ia cintai. Gadis itu berjuang banyak untuk pria yang sekarang jadi sandera saudaranya sendiri. Tidak mungkin baginya merelakan Jimin begitu saja. Apakah perjuangannya berhenti sampai disini?
Flashback On
2 Desember 2003 (Truth/ Jihyo Jimin Side)
Jimin dan Jihyo sedang bermain di taman kala itu. Jimin duduk di samping Jihyo sembari menyisiri rambut sang adik.
"Oppa, buat rambutku seperti putri Disney ok?" Ucap Jihyo sambil memainkan boneka tedy bear.
"Tentu my little Thomas. Kau pasti akan secantik putri Disney" Balas Jimin yang mengepang rambut Jihyo.
Mereka berbicara santai, sambil menikmati kue coklat buatan eomma mereka, Park Minyoung. Kedua bersaudara itu tertawa mendengar lelucon masing - masing. Jimin sangat menyayangi Jihyo. Dia sangat ingin memiliki adik perempuan dulu, dan ketika Jihyo lahir, ia berjanji akan menjadi sosok kakak, ayah, dan ibu bagi Jihyo.
Ketika mereka sedang bersenda gurau bersama, terdengar suara teriakan dari halaman depan rumah besar yang mereka tempati.
"Aaaa....!" Teriak Minyoung.
Jihyo dan Jimin pun berlari menuju sumber suara. Jimin menggengam erat tangan Jihyo untuk keluar bersama. Setelah sampai dihalaman depan yang mereka dapati adalah Appa mereka, Park Seo Joon yang sudah tewas bersimbah darah, bersama dengan seorang pria yang memegang pistol. Tak lupa Eomma mereka yang menangis disamping mayat sang suami.
"Appa!" Teriak Jimin & Jihyo bersamaan.
"Appa bangun! Jihyo disini Appa. Jangan tinggalkan Jihyo Appa. Hiks, Appa sudah berjanji mengajakku bermain. Ayo bangun Appa! " Ucap Jihyo terisak melihat Papa nya yang sudah tidak bernyawa.
"Hiks, Appa jangan tinggalkan kami! " Tangis Jimin
"Apa yang kau lakukan Jeon Hyunsik! Tega sekali kau membunuh suamiku. Apa salahnya padamu?!" Teriak Minyoung
"Suamimu itu telah berusaha mengkhianatiku dengan menjual data perusahaanku pada musuhku! Dia pengkhianat, dia pantas mati!" Ucap Jeon Hyunsik.
"Kau salah! Suamiku tidak akan pernah melakukan hal itu. Kami ditipu, suamiku tidak pernah menghianatimu Hyunsik!" Teriak Minyoung
"Saudaramu sendiri yang melakukan itu. Ia menjebak suamiku seolah suamiku adalah dalang dari bocornya data perusahaanmu" Lanjut Minyoung
"Kau masih bisa menyalahkan orang lain bahkan ketika suamimu sudah mati hah?!" Teriak Hyunsik
"Ya! Karena suamiku tidak bersalah, aku pantas membelanya" Balas Minyoung terisak. Kemudian wanita malang itu menatap suaminya yang sudah tak bernyawa. Tangan wanita itu mengepal. Minyoung yang melihat suaminya tewas tertembak tidak terima, ia pun mencari pistol yang biasa disimpan oleh sang suami untuk menjaga diri.