Sekarang mereka sama - sama kembali dari hutan itu.
"Jihyo ikut denganku!" Taehyung menyeret Jihyo mengikutinya. Sedang Jungkook hanya memandang mereka, ia ingin Jihyo bersamanya namun Taehyung ada disamping gadis itu.
Jika keadaannya tidak seperti ini pasti dia akan mempertahankan Jihyo untuk ikut dengannya. Lagipula dia sedang tidak ingin berdebat dengan The Devil itu. Kekuatannya melemah sekarang.Sebuah keputusan bodoh jika dia ingin melawan pria yang ber notabene sebagai kakak tirinya itu. Taehyung memang terluka lebih parah darinya, namun nampaknya Taehyung biasa - biasa saja. Lagipula pria bergigi kelinci itu masih memikirkan ucapan Taehyung yang mengatakan bahwa ia adalah adiknya. Ada rasa sedikit aneh dalam hatinya ketika Taehyung mengatakan itu.
Jungkook pun kembali bersama anak buahnya. Sebelum kembali ia pun menatap Jihyo yang ditarik kasar oleh Taehyung. Taehyung mengetahui jika Jungkook menatap mereka. Pria tampan itu kemudian menatap Jungkook datar dan Jungkook pun mengalihkan pandangannya.
Sepertinya Jungkook perlu istirahat sekarang. Setidaknya musuhnya telah mati,urusan Taeyong mungkin sudah selesai. Tapi tidak dengan seorang gadis yang menemaninya 5 jam tadi. Gadis itu sepertinya akan menjadi masalah baru untuknya, dan itu berkaitan dengan perasaan yang akan menciptakan cerita baru untuk mereka.
.
.
.
.
.
.
.
.Jihyo yang ditarik Taehyung kasar pun hanya mengikuti apa yang akan Taehyung lakukan.
"Masuk!" Perintah Taehyung menyuruh Jihyo masuk kedalam mobilnya. Dan Jihyo hanya menurut saja. Sedari tadi pikirannya tidak fokus, kejadian yang ia lihat nampak tak wajar bagi ia untuk melihatnya. Ia bingung kenapa takdir membuatnya dalam keadaan yang sadis.
Sementara itu pikirannya juga beralih pada Taehyung. Luka di pinggang itu dalam, darah masih mengucur deras dari sana. Tapi Taehyung nampak baik - baik saja. Apakah karena menjadi psikopat membuat pria itu juga mati rasa?
Mereka berdua sama - sama diam. Tidak ada yang memulai percakapan. Dan Taehyung semakin melajukan mobilnya kencang hingga Jihyo harus berpegangan kuat agar dirinya tidak jatuh. Taehyung tetap menatap depan dengan datar. Seolah tak peduli dengan gadis yang sedari tadi mengamatinya dan juga luka pisau itu.
.
.
.
.
.Taehyung membawa Jihyo ke mansionya dan menarik Jihyo untuk masuk kedalamnya. Kamar yang sama dimana Jihyo datang ke tempat itu untuk yang pertama kalinya. Taehyung mendorong Jihyo kasar dan mengunci pintu kamar itu.
Setelahnya,Taehyung menatap Jihyo dengan tatapan mematikan, seolah gadis yang tengah tertunduk takut itu adalah mangsanya."Tatap mataku!" Perintah Taehyung. Jihyo tentu takut karena suara Taehyung yang keras itu. Seumur hidupnya tidak pernah ada seseorang yang membuatnya takut seperti sekarang, kecuali Oppa-nya. Jihyo tidak melakukan apapun yang diperintahkan Taehyung, menatap mata Taehyung baginya itu lebih menakutkan dibanding mendengar bentakan dari sang Devil.
Taehyung yang melihat Jihyo tak kunjung memandangnya pun menarik dagu Jihyo kuat dan mengarahkannya pada wajah tampan dan bengis itu. Tak lupa cengkraman kuat yang membuat pipi Jihyo memerah. Tatapan itu menusuk menunjukkan amarah.
"Bagaimana rasanya menjauh dariku? Setelah berpegangan tangan dengan Jaehyun lalu pergi bersama Jungkook masuk kedalam sungai? Kau mau membuat mereka tertarik padamu, begitu?!" Desis Taehyung.
"Aa-aku tidak pernah berniat seperti itu Taehyung, tidak pernah!" Ungkap Jihyo dengan meneteskan air matanya.
Taehyung yang mendengar itu melepaskan cengkraman nya dengan kasar. Jihyo menangis karena perlakuan itu. Kenapa bisa ada lelaki sekejam ini datang pada dirinya?