Esoknya Jihyo menunggu Mina didepan mansionnya. Tak beberapa lama kemudian mobil hitam mengkilap hadir tepat didepannya bersama seorang gadis cantik yang kemudian menurunkan kaca mobil itu.
"Jihyo naiklah! " Ucap Mina. Jihyo pun menaiki mobil mewah itu.
Ditengah perjalanan Jihyo masih memikirkan untuk apa Mina membicarakan tentang Taehyung. Ya, boleh saja, tapi entah mengapa Jihyo sedikit risih jika Mina mengetahui apa yang sebenarnya terjadi antara ia dengan Taehyung kala itu
"Mina, kenapa kau tiba - tiba mengajakku bertemu?" Tanya Jihyo memecah keheningan."Bukankah aku sudah bilang untuk membicarakan Taehyung? Kita bahas disana saja Jihyo, aku sedang menyetir dan tidak lucu kita kecelakaan karena kita mengobrol kan? " Balas Mina menunjukkan gummy smilenya.
Setelah menempuh perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 1 jam kedua gadis itu telah tiba di tempat yang dimaksud Mina. Kalian bisa menebak kan?
'Black Area'
Mina menatap tempat itu diam - diam menunjukkan seringai nya. Ia pun menggandeng tangan Jihyo dan membawanya duduk ditempat reservasi yang telah disiapkan.
"Baiklah Jihyo, kau mau pesan apa?" Tanya Mina
"Samakan saja denganmu" Jawab Jihyo
"Pelayan, aku pesan dua chocholate dan pancake madu" Ucap Mina pada si pelayan.
"Apa yang ingin kau bicarakan Mina?" Ucap Jihyo to the point
"Aku ingin bertanya Jihyo. Berjanjilah kau harus menjawab dengan jujur, ok?" Mina menatap Jihyo dalam berharap Jihyo menuruti permintaan tersebut. Jihyo tampak terdiam sejenak.
"Baiklah aku berjanji"
"Apa kau bersama Taehyung selama kau tidak masuk kampus?" Jihyo yang mendengar ucapan Mina terdiam. Apa dia harus menceritakan itu pada Mina?
"Iya, Mina. Setelah aku menolongmu, dia menemukanku" Balasan Jihyo membuat Mina membesarkan pupil matanya. Benar selama ini dugaannya, Jihyo selama ini bersama Taehyung
"Kau diapakan olehnya? Katakan padaku Jihyo, apa dia melukaimu?"
"Dia.....dia tidak melakukan apapun Mina. Hanya mengancamku saja" Ya, Jihyo tidak mengatakan semuanya pada Mina. Karena Jihyo pikir itu akan sama - sama membuat mereka dalam bahaya. Mina tidak boleh tahu kalau mungkin ada hubungan antara dirinya dengan Taehyung di masa lalu. Jihyo penasaran dengan sosok Taehyung, jadi ia akan berusaha dengan dirinya sendiri mencoba untuk mengulik masa lalunya dengan The Devil itu.
"Kau yakin Jihyo? Kau tidak papa? Kau selalu pucat bertemu dengannya" Mina tidak percaya dengan apa jawaban Jihyo. Ia merasa Jihyo menutupi sesuatu. Tidak mungkin seorang psikopat tak melakukan apapun pada orang yang telah mengacaukan rencananya, apalagi Jihyo juga memukul Taehyung waktu itu.
"Sungguh Mina, aku berkata benar. Aku hanya masih teringat saja dengan ancamannya"
"Memang apa ancaman yang diberikan untukmu? "
"Dia bilang aku tidak boleh mengatakan pada siapapun tentang dirinya, jika tidak dia akan membuat ku menderita" Ok, Jimin Oppa maaf Jihyo belajar berbohong sekarang - batin Jihyo. Entah mengapa Mina tidak percaya apa yang dikatakan Jihyo. Meski begitu ia mencoba untuk berusaha mempercayai apa yang Jihyo katakan.
"Baiklah kalau begitu. Aku pikir Taehyung melukaimu. Kita bisa melaporkan dia ke polisi, Jihyo"
"Jangan!!" Ucap Jihyo terburu - buru, sedang Mina hanya mengernyitkan alisnya bingung
"Kenapa jangan Jihyo? Dia psikopat, dia berbahaya"
"Mmm.. Maksudku kita mungkin bisa melaporkannya, tapi kita tidak punya bukti. Jadi kita tidak bisa melaporkannya atau dia pasti akan benar - benar membunuh kita" Ucap Jihyo. Benar juga apa kata Jihyo, tidak mungkin melaporkan seseorang tanpa ada bukti. Lagipula lihatlah siapa lawan mereka. Tidak mungkin seorang psikopat kalah begitu saja ketika dilaporkan ke polisi.