Kedua pria tampan saling berhadapan. Yang satu dengan mata besar nya yang tajam. Dan yang satu dengan tatapan elang yang selalu berhasil membuat orang merasa diintimidasi. Kedua pangeran campus berhadapan, ditempat yang sepi ini. Terasa aura yang menakutkan berada diantara keduanya. Hingga salah satu dari mereka membuka mulutnya
"Long time no see The Devil?! " Ucap Jungkook
"Apa boleh kusebut itu sapaan? " Balas Taehyung.
"Kau masih sama rupanya" Jawab Jungkook mengeluarkan smirk nya.
"Tentu, tidak ada yang bisa merubahku, kecuali diriku sendiri mr. Jeon Jungkook"
"Aku suka rasa percaya dirimu, Taehyung-Kim" Hening sesaat.
"Tapi aku sedikit jijik dengan sikapmu terhadap wanita, physco" Ucap Jungkook tersenyum miring. Taehyung yang mendengar itu hanya tersenyum sinis.
"Why? Ada masalah? "
"Kupikir kau masih menjadi pria terhormat sejak ibumu mati" Jungkook mendekat kearah Taehyung.
"Tapi memanfaatkan keadaan seorang gadis yang pingsan kemudian dengan lancang mengganti bajunya dengan tanganmu sendiri dan lebih parahnya kau menciumnya. Kurasa itu bukan tindakan pria terhormat. Apa kau tidak bisa membayar wanita di club sana? " Ucapan Jungkook yang berniat menghina. Taehyung yang mendengar itu pun terdiam sejenak kemudian memunculkan senyum anehnya. Sepersekian detik kemudian terdengar suara tepukan tangan dari tangan sang devil sembari memunculkan wajah Iblisnya
Prok.. Prok...
"Wow, kurasa aku harus menambah pengawalku disini. Apa profesimu berubah menjadi penguntit sekarang?Ok, aku akui aku ini pria brengsek. Tapi aku tidak pernah berkata aku pria terhormat sebelumnya, jadi apa yang aku lakukan kupikir tidak masalah."
"Termasuk mengganti baju seorang gadis? Dan menciumnya? " Balas Jungkook.
"Aku tidak peduli. Lagipula kau juga tidak dirugikan untuk itu Jungkook, itu jelas bukan urusanmu, jadi berhenti mengangguku" Balas Taehyung
"Kau orang yang biadab Taehyung, pantas saja semua orang jauh darimu" Ucapan Jungkook membuat Taehyung hanya menarik senyum remeh.
"Setidaknya aku bukan pengecut Jungkook. Aku bekerja dengan tangan ku sendiri. Bukan dengan bantuan seorang wanita untuk memberimu informasi. Kau ini stalker yang pecundang Jungkook, padahal aku berharap punya kesempatan untuk melawanmu langsung" Balas Taehyung dengan wajah ia buat kecewa.
Jungkook yang mendengar itu pun mulai tersulut emosinya. Tapi ia memang ahli dalam mengendalikan ekspresinya.
"Aku lebih bangga menjadi stalker yang pecundang dibanding memanfaatkan keadaan terlemah seseorang Taehyung-a" Ucap Jungkook."Oh, benarkah? Sayang nya aku tidak merasa aku melakukan kesalahan bahkan ketika aku membuka baju gadis itu. Kau tahu benar seberapa bejat diriku bukan? "
"Ya, kau memang pria terburuk dalam sejarah keluarga Kim"
"Kuanggap itu pujian untukku"ucap Taehyung kemudian beranjak dari tempatnya berdiri, kemudian ia berbisik pada telinga Jungkook "kau, menyukai gadis itu bukan? "
Ucapan Taehyung membuat hati Jungkook bergetar. Ia gugup seketika. Bukankah harusnya ia jawab saja 'Tidak' dengan lantang. Atau sekarang dirinya mulai bimbang?"Hahaha, kau ini lucu sekali. Mudah ditebak. Tapi ku ingatkan padamu untuk yang terakhir kalinya jangan pernah dekat dengan Jihyo atau kau akan berakhir sama dengan kookie di masa lalu. Kau tidak mungkin lupa dengan keadaan kookie belasan tahun yang lalu kan? " Ucap Taehyung mendesis, sebelum ia benar - benar pergi dari tempat itu.