Selamatnya Mina dari sasaran pisau tajamnya membuat emosi Taehyung mulai memuncak. Beraninya gadis ini menghentikan aksinya. Ia pun mengubah sasaran aksi brutalnya kepada gadis itu. Jihyo.
Jihyo yang melihat itupun berusaha melarikan diri, namun memang sang physco mempunyai naluri dan gerakan gesit membuat Jihyo kehilangan arah untuk menyelamatkan diri.
"Mau kemana kau Jihyo? Jangan berlari terus, apa kau tidak lelah hm?" Ucap Taehyung
Taehyung POV
Kulihat dia ketakutan mendengar suaraku. Ia pun langsung berlari tanpa menjawab ucapanku. Melihat ketakutan nya membuatku senang. Gadis pembongku ini manis sekali rupanya ketika takut.
Aku pun mengejar nya. Dia tak akan bisa berlari kemana - mana. Aku jamin itu. Tak akan aku biarkan seseorang yang menganggu aksiku hidup dengan tenang. Jika itu orang lain pasti dia sudah mati sekarang. Tapi tidak, yang satu ini sangat istimewa. Aku tak boleh membiarkannya mati dengan mudah. Dia harus bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan dulu. Lagipula dia juga seharusya mengobati kepalaku kan? Aku hanya mengingatkan kalau dia telah membuatku terluka, kesekian kalinya.
Kulihat dia berlari dengan memegang kepalanya. Kenapa dengannya? Namun, itu tak memudarkan langkahku untuk tetap mengejarnya. Justru aku semakin ingin mendapatkannya. Gadis pembohong ku.
Taehyung POV end
.
.
.
.
.
.
.
.Author POV
Jihyo terus berlari hingga tanpa sadar ia berada dalam jalan buntu. Ia bingung, ketika ia akan berbalik langkah, Taehyung pun sudah berada hanya beberapa langkah didepannya.
Dengan senyum yang menakutkan Taehyung semakin mendekat. Jihyo pun yang melihat itu terlihat ketakutan. Keringat membasahi keningnya. Ia merasa terpojok. Kemana dia akan pergi sekarang? Tak ada jalan keluar. Percuma ia berlari kabur, karena dengan mudah Taehyung pasti akan menangkapnya. Sekarang yang terpikir olehnya hanyalah dia harus bisa mengulur waktu untuk bisa menemukan jalan keluar.
"Mau kabur atau mengulur waktu nona Park? " Ucapan Taehyung membuat Jihyo menatapnya terkejut "Kenapa? Terkejut aku tahu apa yang kau pikirkan? Kau ini mudah sekali ditebak, tapi tidak papa, pemikiranmu cerdas juga" sambungnya.
"Tidak Taehyung kumohon biarkan aku pergi, aku tidak akan memberi tahu siapapun tentangmu"
"Apa? Aku tidak salah dengar kan? Seorang Park Jihyo baru saja memohon padaku? " Ucap Taehyung dengan nada sinis
"Taehyung, aku minta maaf karena memukulmu tadi. Tapi kau tahu bahwa apa yang kau lakukan itu salah. Kau mau membunuh orang yang tidak berdosa, itu salah Taehyung! "jelas Jihyo
"Huh! jangan berkata seolah kau manusia baik didunia ini Jihyo! Aku juga tidak meminta untuk lahir sebagai seorang psikopat. Dan kau! Kau yang menyebabkan semua ini" Ucap Taehyung menunjuk Jihyo, sedangkan Jihyo bingung dengan perkataan itu. Apa maksudnya?
"Aku? Mengapa aku? "
"Ohh, kau bersandiwara sekarang? Apa yang kau lakukan pada masa lalumu membuat seseorang bisa menjadi seorang psikopat gila seperti ini Jihyo! " Taehyung mulai marah, ia mengira bahwa Jihyo tengah berakting sekarang. Dan Jihyo semakin bingung dengan kata - kata Taehyung.
"Taehyung apa maksudmu? Sungguh aku tidak mengerti" Taehyung semakin marah mendengar nya. Ia pun mulai mengeluarkan pisaunya. Ia berjalan mendekati Jihyo. Jihyo semakin memundurkan langkahnya.
Taehyung yang kalap dengan emosi nya akan menjadi takdir buruk bagi Jihyo. Jihyo tidak bisa mundur lagi, dan Taehyung dengan cepatnya memegang bahu Jihyo kuat, menghimpit tubuh Jihyo pada dinding, kemudian ia goreskan pisau itu pada lengan kanan Jihyo.
"Ahk... " Teriak Jihyo. Taehyung yang melihat itu merasa puas dan mengalihkan tatapannya pada leher mulus Jihyo. Tak tanggung - tanggung Ia pun menggoreskan sayatan tipis pada leher Jihyo menyebabkan darah segar mengalir perlahan. Jihyo hanya bisa menangis merasakan rasa sakitnya.
"Apa aku akan mati sekarang? " Pikir Jihyo. Seketika bayangan Jimin terlintas "Jihyo, dimasa depan nanti jadilah seorang wanita yang kuat, Aku Oppamu ,meski aku akan bersedia selalu ada untukmu. Tapi menjadi kuat untuk dirimu sendiri adalah hal yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain termasuk aku. Jadi jangan pernah menyerah Jihyo" Ucap Jimin dalam lintasan itu.
"Jimin oppa... " Lirih Jihyo
Jihyo pun menyadari lintasan bayangan itu. Baginya itu pertanda bahwa dia harus bisa menjadi kuat. Untuk kali ini dia harus melawan Taehyung. Meski lukanya terasa amat sakit, Jihyo dengan sisa tenaganya mengenggam tangan Taehyung dan mencoba merebut pisau dari tangan pemuda itu.
Terjadi pertengkaran antara mereka. Jihyo tidak akan menyerah sekarang. Ia pun langsung merebut pisau dari tangan Taehyung dan membuangnya. Jihyo mengeratkan kedua tangannya untuk mengunci pergerakan Taehyung yang membabi buta.Taehyung semakin marah, ia tidak pernah Terima dirinya akan kalah dari seseorang yang ia benci selama ini. Semakin kuat Taehyung memberontak, semakin terkuras lah kekuatan Jihyo. Lambat laun Jihyo makin melemah karena banyaknya darah yang keluar dari tubuhnya. Tapi tidak dengan Taehyung yang semakin kuat mengelak. Kedua orang itu sama uletnya. Hingga pada saat Jihyo tidak bisa lagi menahan rasa sakitnya. Ia menarik rambut Taehyung dan berjinjit meraih kepala Taehyung. Hingga...
Chuupp....
Jihyo. Untuk pertama kalinya, Jihyo mencium seorang pria selain kakak prianya. Taehyung yang mendapat perlakuan itu pun terkejut dan perlahan mulai terkendalikan amarahnya. Taehyung seperti mengingat rasa yang sama yang ia rasakan belasan tahun yang lalu. Bedanya kali ini rasa itu ia dapatkan dalam sebuah ciuman. Ia tatap gadis itu yang tengah menciumnya pelan. Jihyo tidak bisa berciuman, ia hanya menempelkan bibirnya saja. Selama ini ia hanya hidup dengan Oppa nya. Jadi ciuman pertama adalah oppanya. Dan itu hanya seperti ciuman antara adik dan kakak tidak ada rasa lebih seperti ciuman sepasang kekasih.
Hanya menempelkan bibir saja, bisa membuat hati Taehyung tenang. Apa yang terjadi dengannya?
Kemudian terlihat jelas gadis itu sudah tidak bisa menahan rasa sakitnya, hingga mata bulat sang gadis perlahan menutup dan kesadarannya pun perlahan berkurang lalu ciuman itu terlepas ketika Jihyo sudah menutup utuh matanya dan tubuhnya perlahan melemas.
Taehyung yang menyadari itu pun seketika menahan tubuh Jihyo dan menariknya dalam pelukannya. Samar - samar Taehyung mendengar Jihyo bersuara lirih
"Maaf... Taehyung-a... " Gumam lirih Jihyo sebelum ia benar - benar tidak sadarkan diri.
Taehyung mematung mendengar perkataan Jihyo. Bayangan ketika Jihyo mencium bibirnya untuk menenangkannya selalu memenuhi pikirannya. Bahkan ia tak bergerak, masih dengan posisi sama. Memeluk seorang wanita yang ia anggap sebagai gadis pembohong dan penyebab jiwa psikopat itu muncul pada dirinya.
"Pelukan ini masih sama, Thomas " Batin Taehyung
Melihat darah Jihyo yang mengalir dari lengannya, membuat hatinya sedikit merasa bersalah. Apa ini? Bukankah tujuan awalnya memang untuk menghancurkan gadis ini? Lalu mengapa hatinya perlahan berubah? Tidak, ini tidak bisa dibiarkan
Tapi jiwa kalap yang selalu ingin merasakan darah yang selama ini memenuhi dirinya perlahan takluk dengan rasa khawatir. Ia pun menggendong Jihyo dan menelpon supir pribadinya
"Jemput aku sekarang ! Aku ada di xxx"
Ucapnya sebelum ia akhirnya benar - benar meninggalkan tempat sunyi itu. Tempat yang menjadi saksi dimana Jihyo untuk pertama kalinya mencium seorang pria dan saksi dimana Taehyung kalah dengan targetnya.