Sekertaris Jihyo sudah berada didalam ruangan. Setelah 10 menit kemudian Taehyung datang dan duduk tepat di depan ayahnya. Kim Soo Hyun melirik putra kandungnya itu dengan penuh arti. Kini, anak yang dia benci telah tumbuh dewasa dan begitu tampan. Mengenai hal itu, jujur Soo Hyun tidak bisa menyangkal.
Setiap berkompetisi dalam perusahaan, dia selalu dikalahkan oleh orang yang sama. Dan itu darah dagingnya sendiri. Soo Hyun menyesal karena telah menganggap Taehyung sebagai anak buangan. Setelah kematian istri pertamanya, jujur Soo Hyun dihantui rasa bersalah, ia selalu saja marah pada dirinya sendiri. Melihat Taehyung seperti cerminan dirinya, keras dan kejam membuatnya tidak dapat berpelik dari pernyataan jika Kim Taehyung sangat mirip dengan ayahnya.
"Selamat datang untuk semuanya. Kali ini saya yang akan memimpin rapat kali ini dikarenakan pimpinan sedang mengalami sedikit kendala dengan perusahaan diluar negeri" Ok sekertaris ini sangat pandai berbohong.
Jungkook dan Siwon mendengar itu geram. Kenapa sangat sulit untuk bertemu dengan pemilik perusahaan ini? Jungkook sekali lagi harus kehilangan kesempatan untuk membawa pemilik perusahaan ini menemui ajalnya. Taehyung menyadari perubahan ekspresi Jungkook. Dia mengerti tentang ekspresi Jungkook, wajar saja jika dia kesal. Namun kenapa dengan pamannya?
"Menurut keputusan dari mr. Blackswan maka perusahaan ini memilih untuk bekerjasama dengan perusahaan Kim Victory.,Corp. Jadi selamat menjalin hubungan kerjasama Kim Taehyung-ssi" Ucapan selamat itu mengundang amarah bagi Jungkook, Siwon, dan juga Soo Hyun. Kenapa sebegitu mudahnya mr. Blackswan itu memberikan pernyataan, bahkan tidak hadir juga dalam rapat untuk proyek yang terhitung besar ini.
"Bagaimana bisa?! Kami memiliki dua koneksi dibandingkan dengan perusahaan itu. Akan lebih menguntungkan jika bekerjasama dengan kami" Marah Jungkook.
"Tuan, tapi ini sudah keputusan. Mr. Blackswan sendiri yang sudah menandatangani itu di surat perjanjian ini. Anda bisa membacanya" Ucap sekertaris itu menyerahkan dokumen. Taehyung hanya mengeluarkan senyum remehnya.
"Kau?! Kau pasti melakukan sesuatu bukan?!" Ucap Jungkook menujuk Taehyung.
"Ayolah, terimalah jika kau gagal lagi kali ini. Kenapa kau selalu menyalahkanku jika kau gagal? Itu tandanya kau kurang berusaha. Anak. Papa." Taehyung menekankan dua kata terakhir.
"Sialan!" Jungkook menarik kerah Taehyung dan memukul wajah tampannya. Taehyung? Tentu saja membalasnya. Bahkan lebih dari pukulan yang Jungkook berikan padanya. Perkelahian itu semakin brutal sehingga Siwon dan Soo Hyun turun tangan untuk menarik kedua pemuda ini. Siwon menarik Jungkook. Dan Soo Hyun menarik Taehyung. Tatapan kedua pemuda itu terus beradu.
"Lepaskan aku! Jangan pernah menyentuhku!" Taehyung melepaskan pegangan ayahnya. Kim Soo Hyun bahkan harus terdorong mundur karena dorongan Taehyung. The Devil bisa saja membunuh semua yang ada disini. Apalagi ayahnya. Tapi dia masih mengingat akan janji yang ia buat dengan ibunya. Dia tidak akan melukai atau membunuh ayahnya sendiri.
"Ajarkan pada putra tirimu itu untuk menerima kekalahannya, Tuan Kim Soo Hyun!" Bentak Taehyung kemudian meninggalkan ruangan itu. Lama ditempat itu akan membuat jiwa psikopat itu akan kembali. Lebih baik dia bertemu dengan obatnya kan? Ekhem- Jihyo maksudnya.
Soo Hyun memandang putranya yang menjauh. "Kau begitu membenciku, Taehyung-a. Kau pantas membenciku" Gumam Soo Hyun lirih.
.
.
.
.
.
.Taehyung menemui gadis manis yang masih terkena obat bius dalam mobil ferarinya. Tangan besarnya menarik sebuah tali dan mengikat tangan dan kaki Jihyo. Memindahkan Jihyo agar duduk disamping kursi pengemudi.
"Tinggalkan aku dan Jihyo. Kalian bisa pergi" Ucap Taehyung pada anak buahnya.
"Apakah anda yakin tuan? Tidak apa - apa jika kami tinggal?"