Die For Me

701 99 45
                                    

"Dor..."

"Dor..."

"TIDAK!"

Semua terdiam melihat pemandangan yang begitu mengejutkan. Park Jihyo kini tumbang dengan dua peluru yang bersarang pada punggungnya.

Ya. Ketika Jihyo berteriak pada Taehyung, pria itu seolah bingung dengan maksud Jihyo. Lalu dengan tanpa memikirkan apapun. Wanita yang akan menjadi seorang ibu itu berlari kearah Taehyung lalu memutar tubuh The Devil. Jihyo mengeratkan pelukannya pada Taehyung. Hingga peluru yang ditujukan untuk Taehyung mengenai tubuhnya.

"TIDAK!" Teriak Taehyung.

Jihyo hanya memejamkan matanya mencoba menahan rasa sakit. Taehyung dengan sigap menyangga tubuh Jihyo dengan merengkuhnya erat.

"Ji-Jihyo apa yang kau lakukan?! Jihyo bertahanlah!" Taehyung begitu terkejut ketika kini tangannya sudah penuh dengan darah Jihyo.

"Thomas!" Teriak Jimin. Ia pun segera mengambil alih Jihyo dari pelukan The Devil dan membaringkan Jihyo di pangkuannya. Darah segar kembali mengalir di betis Jihyo dengan deras.

Waktu seolah berhenti untuk melihat bagaimana akhir dari Jihyo nanti.

"Thomas, Sayang ini Oppa. Kau akan baik - baik saja. Oppa disini kita akan pergi dan mengobatimu, ok? Kau harus tetap hidup. Iya, kau pasti bisa bertahan. Jangan menutup matamu!Oppa bersamamu" Jimin seperti orang yang kesetanan melihat Jihyo yang terbaring dengan senyum lemah.

"Oppa, sakit! A-apa ba-bayiku baik - baik saja?" Jihyo menggenggam kuat tangan Jimin dan menatap Jimin dengan mengharapkan kakaknya itu memberi jawaban "Ya, bayi itu akan baik - baik saja"

Namun Jimin hanya terdiam. Dia tidak tahu harus menjawab apa. Jihyo pun beralih menatap Mina yang sudah menangis melihat Jihyo yang tertembak.

"Mi-Mina anak- ahk...Anakku akan baik - baik saja kan?" Tanya Jihyo terbata - bata.

Mina hanya menjawabnya dengan tangisan. Kemungkinan kecil bayinya akan selamat. Karena peluru itu bersarang dipunggung belakang Jihyo. Dan bisa saja posisi itu sangat dekat dengan keadaan si bayi berada. Apalagi jika dilihat darah yang mengalir dari ke betis Jihyo. Sudah bisa diperkirakan bahwa bayi itu tidak dalam keadaan baik - baik saja.

"Hiks....kenapa ka-kalian diam saja? A-ayo jawab. Anakku-" Ucapan Jihyo tersekat karena menahan antara sakit karena peluru dan juga perasaannya yang khawatir akan keadaan sangat bayi.

"Anakku baik - baik saja bukan?" Jihyo menangis dengan darah yang terus mengalir.

Jimin memeluk adik satu - satunya ini dengan erat. Bersama menangisi keadaan Jihyo yang tidak pernah merasakan kebahagiaan yang sempurna. Semua hanya semu.

"Keparat! Beraninya kau melukai Jihyo dan anakku!" Taehyung segera mendatangi Siwon yang masih terbaring lemah.

Tak perlu aba - aba. Taehyung segera menginjak-injak kepala Siwon hingga darah keluar dari mulut pria tua itu.
"Bajingan! Kau bahkan berusaha membunuh anak yang belum lahir! Pergilah kau ke neraka!" Teriakan Taehyung menggema bagai seseorang yang mengucapkan sebuah sumpah.

Benar. Taehyung kehilangan rasa kemanusiaannya melihat gadis dan calon anaknya dilukai. Tidak ada kata ampun bagi Taehyung untuk orang-orang yang berani menyentuh Jihyo. Tapi Taehyung, satu pertanyaan untukmu. Akankah semua akan berakhir baik?

The Lost Grace [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang