1. Sebuah kesalahan🔞

216K 4.2K 112
                                    

AREA 🔞

O M D O S E N
 
 

  

》》》♡♡♡《《《

"NAY! LO CEPET KE SINI! SI GABBY MABOK LAGI!"

Baru saja gadis itu menapakkan kaki di kamarnya, suara yang nyaris lantang berdengung di sebelah telinga tatkala ia mengangkat telpon masuk dari Vika-sahabatnya, bahkan gadis bernama lengkap Kanaya Purbasari itu harus menjauhkan benda pipih miliknya sebelum telinganya bermasalah.

Ia beralih mengusap wajah kasar. Sungguh, ia sangat lelah, ia lelah dengan semua kegiatannya di sekolah sebagai wakil ketua OSIS, belum lagi yang lainnya.

"Astaga! Itu anak kenapa lagi sih!" Geramnya.

"Gue juga gak tau, Nay. Pokoknya lo sekarang ke sini. Gue gak bisa bawa dia sendirian. Gue shareloc!"

Tut

Setelah mendengar panggilan telpon ditutup sepihak, Kanaya melempar tas ransel ke atas ranjang dengan asal. Ia menghempaskan napas berat, dan segera memesan ojek online. Gadis itu kembali melangkahkan kaki ke luar kamar, masih dengan setelan seragam putih abu melekat di tubuhnya.

"Nay, mau ke mana? Udah malem." Itu Nina-sang Bunda.

"Naya mau ke rumah temen, Bun. Ini masalah penting. Gak bakal lama kok," ujar gadis itu, mencium punggung tangan Nina berpamitan.

"HATI-HATI SAYANG!"

Untung saja ojol yang ia pesan cepat datang ketika ia baru saja sampai di depan gerbang rumahnya. Naya segera meluncur ke alamat yang sudah Vika kirimkan padanya. Tak butuh waktu lama, sekitar 10 menit perjalanan, ia sudah sampai di bar yang disebutkan Vika.

"Neng, masih sekolah kok mainnya ke bar." Celetuk pria setengah abad itu ketika Kanaya hendak memberikan helm berwarna hijau.

"Bukan saya, Pak. Saya mau jemput temen saya."

Tukang ojol itu hanya mengangguk, lalu melenggang ke jalanan ramai lancar, mencari penumpang baru mungkin.

Dengan langkah cepat, Kanaya masuk ke area bar. Ia menghela napas tatkala iris matanya menangkap dua sahabatnya yang tengah terduduk di kursi depan pintu masuk bar.

"Vika! Gimana? Dia baik-baik aja 'kan?" Tanya Kanaya seketika. Bermaksud menanyakan kabar Gabby yang sudah sangat lemas dirangkulan Vika.

"Ya kaya gini. Tadi dia muntah-muntah, tapi sekarang udah engga."

"Ya udah, kita pulang sekarang."

Dengan cekatan, Kanaya beralih membantu Vika membopong Gabby yang hampir tak sadarkan diri. Mencari taksi di trotoar jalan, tidak mungkin 'kan mereka naik angkot. Yang ada mereka sendiri yang akan ditendang karena membawa manusia dengan keadaan tengah dilanda mabuk berat.

Setelah mendapatkan taksi, mereka segera pergi ke apartement Gabby, tidak jauh, bahkan bisa dianggap sangat dekat.

Dengan penuh kekuatan serta kesabaran, keduanya masih membopong Gabby menaiki lift, menuju kamarnya di lantai 11.

OM DOSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang