FOLLOW DULU SEBELUM BACA
"Aku tidak senang berbagi, Trisha."
"Kau senang, Yoon? Oh tentu! Kau, kan, tidak punya hati! Bajingan sepertimu memang suka melihat orang menderita."
Menghindar dari Park Jimin dan terjebak di dalam kukungan Min Yoongi. Mung...
Jangan lupa vote dan komen. Promosiin juga ke teman-teman kalian yaa^^
Bagi yang mau baca Au one shoot, bisa follow ig aku ya @silxcx_ linknya sudah ada di bio. Aku post Au-nya di story, kalau yang ketinggalan bisa cek sorotan. Yuk kenalan lebih dekat^^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sorot Jimin mematikan banget.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Melet-melet gitu ga boleh ya!
Warning! 🔞🔞🔞 (Kalau tidak merasa nyaman, silahkan skip beberapa scene dewasanya)
.
.
"Iya, Pa." Jimin memejamkan matanya lelah. "Baik, Pa. Minggu depan Jimin akan pulang."
Panggilan dimatikan. Jimin mengedarkan pandangannya pada seisi kamarnya. Kamar Jimin terkesan mewah dan minimalis. Seperti kamar pria biasanya, hanya ada sofa berwarna senada dengan dinding yaitu abu-abu pastel, ranjang dengan warna senada yang kini tengah Jimin duduki, di sampingnya ada nakas dengan satu pot tanaman kaktus kecil, lalu di dekat jendela ada satu set meja dan kursi dengan komputer yang biasa Jimin gunakan untuk bermain game, dan yang terakhir televisi berukuran 42 inci. Simpel tapi sanggup membuatmu betah berlama-lama.