intro

2.7K 174 0
                                    

New story lagi! Jangan lupa vote, komen, dan share!

.

.

Aliran satu-persatu butir keringat mengalir mulus pada pelipis pualam yang tampak memantulkan cahaya. Alunan musik Let Go dari salah seorang penyanyi bernama Frou Frou mengalun lembut mengiringi gerakan tubuh yang tampak melayang di tengah ruangan beralaskan kayu. Terlihat gelumai, tenang, dan menjiwai. Ekspresi wajah yang selalu berubah disetiap gerakannya menjadikan salah satu penarik yang luar biasa indah—menceritakan apa yang tengah dilakukan dan apa yang dirasakan. Lirihan terakhir dari musik yang mengalun menjadikan tanda berakhirnya gerakan yang kini membentangkan tangan sembari mendongak. Tersenyum tipis.

Suara desisan dari napas yang tidak teratur memenuhi ruangan sepi yang tampak menyejukkan. Desiran angin yang membelai dedaunan di luar sana membuat suasana semakin tenang dan mendamaikan. Suara tepukan tangan yang berasal dari pintu kayu membuat Eun Trisha menegakkan tubuhnya dan menoleh. Ia tersenyum kecil saat Kim Hani melenggang masuk mendekatinya.

"Gerakan kedua dari yang terakhir adalah yang paling aku suka. Itu adalah grand jete terindah yang pernah kulihat!"

Trisha tertawa kecil. Ia menjatuhkan dirinya pada lantai kayu dan memanjangkan kakinya ke depan. Masih setia mengatur napas diiringi dengan musik yang terus berlanjut menemani. "Terimakasih telah menganggap itu yang terindah."

Kaki jenjang Hani menghapus jarak dengan Trisha, bersedekap tepat di depan Trisha sembari menaikkan kedua alisnya heran. "Waw tumben sekali tidak menyombongkan diri," sindirnya.

Eun Trisha, menari. Menari adalah hidupnya. Apapun jenis menari yang terkesan gemulai dan ekspresif, itu adalah bagian dari napasnya. Melangkah, berlari, melayang, berputar. Semua itu mengalir di dalam darahnya, ikut berdetak di dalam jantungnya. Terlalu mencintai sampai membawa Trisha menjadi salah-satu penari kontemporer terbaik di Korea Selatan bersama dengan Park Jimin, seseorang yang mengenalkan apa itu menari yang kini menjelma menjadi kekasihnya.

"Jadi, kau ingin aku menyombongkan diri? Seperti, ya! Tidak ada yang bisa melakukan grand jete terindah di dunia ini selain diriku atau jelas, aku dilahirkan untuk menari jadi sudah tentu aku akan menjadi yang terindah, begitu?" Trisha tertawa kecil ketika mendapati wajah Hani yang kini berubah menekuk masam.

Hani mendelik lalu melangkah ingin meninggalkan Trisha. "Ya ya terserah. Lebih baik begitu sebab kalau tidak sombong bukan Eun Trisha namanya," sahutnya. "Ngomong-ngomong Park Jimin menunggumu di lobi. Selamat bersenang-senang!"

Netra Trisha menyipit kala Hani menyebutkan nama Park Jimin. Selepas Hani menutup pintu ruang latihannya, ia segera bangkit untuk membersihkan diri sebelum menghabiskan sisa hari untuk bermanja ria dengan Park Jimin. Kekasih yang paling ia cintai melebihi luas dunia.

.

.

Hope u like it!

Keep in touch with me di instagram @silxcx

PALETTE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang