Jangan lupa vote dan komen!
Follow ig ku juga ya @silxcx_
Lihat Jimin jadi pen buat cerita Jimin ala anak kuliahan gitu:'
Enjoy.
.
.
Bagaimana cara membuka narasi di pagi hari? Apa Trisha harus mengawali dengan sapaan selamat pagi dengan beberapa harapan agar hari ini berjalan dengan baik?
Baiklah, mari kita coba. Selamat pagi! Tidak ada pagi yang lebih baik dibanding berkutat di dapur dan bertarung dengan aroma kafein yang mengudara. Semoga aroma kafein ini menjadi permulaan yang baik untuk—
Tunggu sebentar! Tidak bisa, Trisha tidak cocok melakukannya. Akan terdengar menggelikan kalau ia yang melakukannya.
Mungkin dibanding mengucapkan selamat pagi, akan lebih baik jika Trisha mengucapkan terima kasih pada alarm ponselnya yang setia memekik setengah jam lalu. Pukul tujuh pagi. Biasanya Trisha masih sibuk bersenang ria bergumul dengan selimutnya dan menyelam ke alam mimpi lebih dalam lagi. Tapi pagi ini berbeda—bukan, lebih tepatnya setiap pagi dalam hitungan hari ketiga Trisha mulai tinggal di rumah Yoongi. Setiap hari Trisha harus bangun lebih cepat dibanding si pemilik rumah, menyiapkan kopi dan sarapan walau kadang yang disentuh hanya kopi saja.
Trisha bertepuk tangan riang sebagai apresiasi atas karyanya. Ia berbalik melirik pintu kamar Yoongi yang masih tertutup rapat seakan tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalamnya. Menghela napas, Trisha meletakkan gelas kopi dan sepiring roti tawar panggang di atas meja bar. Bersiap-siap merapikan penampilan seakan bayaran dari kemarahan Yoongi kemarin pagi. Iya, kemarin pagi Trisha telat bangun dan tidak menyiapkan kopi untuk Yoongi konsumsi, hingga mau tidak mau seharian Trisha harus menerima gerutuan Yoongi walau mulutnya sudah dijejalkan cairan hitam itu sepanjang hari.
Mungkin orang kecanduan kafein akan menjadi sensitif jika tidak diberi kafein sehari saja. Seperti Yoongi contohnya—atau memang Yoonginya saja yang hobi marah-marah tidak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
PALETTE✔
Fiksi PenggemarFOLLOW DULU SEBELUM BACA "Aku tidak senang berbagi, Trisha." "Kau senang, Yoon? Oh tentu! Kau, kan, tidak punya hati! Bajingan sepertimu memang suka melihat orang menderita." Menghindar dari Park Jimin dan terjebak di dalam kukungan Min Yoongi. Mung...