Jangan lupa vote dan komen!
Jangan lupa follow @silxcx_ ya, instagram.
"Apa tinggal dengan seorang gadis akan semerepotkan ini—terutama untuk hormonku?"
AFSHBEGWIWNWIK!!
Enjoy.
.
.
"Apa masih terlihat jelas?"
Yoongi mendongak menatap Trisha. Gadis itu mengangkat dagunya tinggi dan menunjuk satu daerah pada lehernya. "Tidak."
Senyum Trisha melebar, ia berjingkat singkat dan berjalan menuju kandang Holly yang tidak jauh dari posisinya. Siang ini suasana rumah cukup tenang, hanya ditemani oleh suara lantunan piano dan beberapa instrumen dari speaker kecil yang tersambung dari laptop Yoongi, sesekali juga diiringi oleh gonggongan singkat dari Holly yang meminta untuk segera dikeluarkan dari kandangnya. Tidak ada hal yang patut diributkan seperti tumpahnya bubuk kopi atau Trisha yang mendumel karena Yoongi menyalakan hairdryer tepat di depan kamarnya. Tenang sekali.
Trisha berjongkok di depan kandang Holly, membuka pagar kecilnya dan membiarkan Holly menyerangnya dengan menduselkan kepalanya pada kaki Trisha. Terkekeh geli, tangan Trisha terangkat membelai rambut coklat Holly yang ikal dan lembut. "Apa kau lapar, tampan?" gumamnya gemas. Gonggongan singkat Holly membuat senyum Trisha semakin melebar. Matanya melirik pada tempat makan Holly yang kosong lalu kembali menatap Holly. "Baiklah, tunggu di sini sebentar."
Netra Yoongi menatap pergerakan Trisha yang berjalan menuju dapur, tatapannya turun ke arah bawah dimana Holly tampak mengikuti Trisha dengan berlari kecil padahal sejatinya Trisha menyuruh anjing lucu itu untuk menunggu. Satu ujung birai Yoongi terangkat, merasa gemas ketika melihat Holly bertingkah lucu. Jadi semangat untuk bekerja.
"Trisha," panggil Yoongi.
Trisha berdeham sebagai jawaban, melirik Yoongi singkat selagi kembali berjalan menuju kandang Holly. Ia berjongkok meraih tempat makan Holly untuk dikeluarkan dari kandang dan menyendokkan makanan ke dalamnya. "Apa, Yoon?" tanya Trisha saat Yoongi tidak melanjutkan ucapannya.
Barangkali Yoongi hanya iseng ingin memanggil karena kepalanya dipusingkan oleh urusan pekerjaan, begitu pikir Trisha awalnya, karena Trisha sendiri suka jahil memanggil Yoongi jika sudah bosan bermain ponsel di sofa dekat Yoongi bekerja, tidak ada alasan, hanya pelampiasan bosan saja, siapa tahu Yoongi senang diajak berdebat. Tapi ketika Trisha mengingat kalau Yoongi bukanlah karakteristik yang seperti itu sukses membuat Trisha bangkit dan mengubah posisinya yang semula membelakangi Yoongi. Kedua alisnya terangkat dengan kedua tangan memeluk kotak makanan Holly.
"Apa kopimu habis? Ingin ditambahkan?" tanya Trisha.
Yoongi terlihat tertegun, matanya melirik ke arah gelas kopinya yang menyisakan dua batu es berbeda ukuran, lantas mengangguk. "Hm."

KAMU SEDANG MEMBACA
PALETTE✔
FanfictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA "Aku tidak senang berbagi, Trisha." "Kau senang, Yoon? Oh tentu! Kau, kan, tidak punya hati! Bajingan sepertimu memang suka melihat orang menderita." Menghindar dari Park Jimin dan terjebak di dalam kukungan Min Yoongi. Mung...