18. Home

623 85 2
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya!!
Jangan luoa juga follow ig aku @silxcx_ untuk Au oneshoot!


Point 1 : Yoongi astaga!
Point 2 : Jimin kamu solimi):

.

.

"Americano satu. Medium."

Yoongi menyodorkan dua lembar uang kepada kasir lalu berjalan singkat menuju kursi bar. Menduduki bokongnya pada kursi berkaki panjang dengan hidung yang sesekali berkedut singkat. Biasanya, Yoongi selalu menikmati bagaimana aroma kopi memanjakan hidungnya hingga ke relung hati. Ia bahkan bisa berlama-lama di kedai kopi seberang komplek rumahnya ini dengan membawa berbagai macam kertas kerjaannya. Tapi kali ini tidak. Walau tidak membohongi bahwa hidungnya tetap termanjakan dan otaknya ditenangkan oleh aroma kafein yang manis, Yoongi sama sekali tidak bisa menikmat salah satu surga dunia itu saat ini.

Suara desir dari gerusan biji kopi tidak lagi membuat rungu Yoongi berderik senang. Dibanding membuat narasi yang panjang dan berbelit-belit, Yoongi lebih baik mengakui kalau saat ini ia terlihat tidak lebih dari zombie, bedanya ia tidak buruk rupa saja.

Kejadian kemarin siang benar-benar menyerap semua fokus Yoongi. Yoongi tidak ingat kapan terakhir kali ia merasakan alam sadarnya tergoncang sampai mengalihkan semua kefokusannya. Bahkan Yoongi berani bersumpah hanya ibunyalah seorang wanita satu-satunya yang pernah membuat Yoongi terkejut bukan main sampai tidak bisa berkutik, yaitu saat ibunya mengabarkan kepulangan ayahnya ke sisi Tuhan. Selepas itu, tidak ada. Yoongi cukup tenang dengan kehidupannya. Berusaha menghindari masalah yang nyaris tercium.

Tapi, kali ini Trisha berhasil membuat Yoongi kembali tidak bisa berkutik.

"Tuan?"

"Tuan?"

Satu sentuhan singkat pada lengan atasnya membuat Yoongi tersentak dan langsung menitikkan pandang pada seorang barista yang kini tersenyum tipis padanya. Barista itu menyodorkan pesanan Yoongi, sorot matanya terlihat menanyakan apakah Yoongi baik-baik saja. Dengan sedikit gelagapan Yoongi menerima kopinya dan menunduk singkat pada sang barista sembari menggumamkan terima kasih.

Baru saja dibilang. Yoongi benar-benar kehilangan fokusnya.

Denting bel dan salam perpisahan dengan harapan kenyamanan dari wanita kasir menemani Yoongi melewati pintu kedai kopi yang ia singgahi. Cuaca hari ini cukup terik namun tidak menyurutkan virus-virus penuh semangat dari sekumpulan siswa maupun pejalan kaki lainnya. Jalanan juga tidak sepi di jam kerja saat ini, banyak kendaraan beroda empat yang sibuk mondar-mandir dengan sesekali memekikkan klason. Beberapa jajaran pohon di pinggir trotoar menjadi pilihan dari beberapa orang untuk berteduh, barangkali enggan menyinggahi penungguan bus karena harus mendengar gosip dari dua orang wanita lansia di pertengahan kursi tunggu.

Yoongi melirik rambu penyebrangan yang tidak jauh darinya lalu dengan cepat melangkahkan tungkainya saat rambu bergambar siluet orang itu berwarna hijau. Menyusuri jalanan sempit antara satu gedung kantor dan gedung apartemen sembari sesekali menyesap kopinya yang sama sekali tidak terasa nikmat seperti biasanya.

PALETTE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang