28. Pizza, You, & i

709 100 7
                                    

Jangan lupa vote dan komen!

Dikomen ya biar aku semangat. Divote juga. Suka loh baca komen2 kalian. Bikin mood bagus dan semangat!

lucunyaa...

Enjoy

.

.


Hingga akhirnya Yoongi menyerah pada kondisi malam itu. Bukan sekedar hanya membuat Trisha tidak mampu mengatakan apa-apa saking gugupnya, tapi karena ada sesuatu yang harus Yoongi tahan agar tidak berubah menjadi seekor singa jantan yang menggeram lapar saat daging segar terpampang sensual di depan mata.

Yoongi memang tidak berniat mengatakan "Aku mencintaimu." atau "Aku menyukaimu." atau semacamnya kepada Trisha. Bagai kopi bertemu coklat, pahit bertemu manis, rasanya sangat bertentangan. Kendati Yoongi terlampau jenius untuk menciptakan lirik lagu sekalipun bertema manis dan romantis, nyatanya Yoongi bukanlah pria romantis yang gemar memberikan bualan-bualan kembang gula atau membacakan rangkaian picisan saat ingin menjadikan seorang gadis menjadi kekasihnya.

Tidak. Tidak Yoongi sekali.

Dengan payah dan berusaha terlihat senatural mungkin, Yoongi pada akhirnya memanfaatkan aura dominannya untuk memiliki Trisha. Tidak menerima penolakan karena Yoongi berani bertaruh kalau apa yang ia inginkan akan selalu dapat ia raih. Begitupun Trisha. Apa saja, Yoongi akan lakukan apa saja.

Terdengar seperti si bajingan Park Jimin—Tapi rekan-rekan, mari kita bedakan apa itu cinta dan apa itu obsesi. Yoongi memohon untuk itu.

Barangkali Yoongi ingin menikmati malam ini dengan beristirahat sembari menonton televisi selepas membiarkan otaknya dikikis untuk menemukan instrumen-instrumen musik yang menarik takjub. Tentu ditemani oleh Trisha, gadisnya. Menyandarkan tubuh pada dinding sofa sembari menyesap americanonya dengan santai, Yoongi bertaruh kalau ia memang patut untuk menikmati waktu istirahatnya ini dengan sebaik-baiknya. Namun sepertinya ada pengecualian untuk malam ini, tepat pada saat jarum jam menunjukkan pukul delapan lebih sepuluh menit, bel rumahnya berbunyi nyaring. Ganas.

"Ck," decak Yoongi.

Trisha terkekeh pelan dan perlahan menurunkan kakinya dari pangkuan Yoongi. Bangkit dari rebahnya dan berjalan menuju pintu. Mengintip sejenak dari layar kecil di samping pintu sebelum menoleh ke arah Yoongi. "Jungkook," bisiknya.

Seingat Yoongi, ia selalu memberi pesan kepada Jungkook untuk tidak mendatangi rumahnya. Jikapun Jungkook bersikeras, Yoongi juga mengingatkan kalau si kecil itu setidaknya mengirimkan pesan. Memang dasarnya manja dan Yoongi tidak bisa menolak apapun yang keluar dari mulut Jungkook, mau tak mau Yoongi menghela napas pasrah dan ikut bangkit dari duduknya. Berjalan menuju pintu rumah dan berselisih dengan Trisha yang terlihat tergopoh.

PALETTE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang