22. Camera

654 91 7
                                    

Jangan lupa vote dan komen!
Jangan lupa follow instagramku @silxcx dan twitterku @siryuunky—ada AU di sana^^


Yoongi di bab ini seperti ini. Ganteng.

Enjoy!

.

.

Yoongi tidak sedang berkecimpung di dalam masalah besar, tapi kebiasaan Yoongi untuk meneguk berulang kali cairan alkohol berpersentasi tinggi hanyalah sebagai pelarian disaat dirinya merasa lelah akan pekerjaan—atau bisa disebut salah satu hobi untuk mengisi waktu luang saja.

Membiarkan posisi americanonya tersingkirkan sejenak oleh alkohol berpersentasi 57,1 dan diteguk berkali-kali seakan tenggorokannya sebuah tebing tempat lalu air terjun sukses membuat Yoongi sedikit kehilangan kontrol dirinya. Sedikit, iya sedikit. Tapi sukses membuat Yoongi kehilangan keseimbangan hanya untuk sekedar berjalan ke kamarnya dan berakhir meringkuk pada sofa.

Enggan mencecap makanan sedari siang kendati malas bangkit dari meja kerja kesayangannya, membuat Yoongi sungguh berharap gadis yang tinggal dengannya membawa dua bungkus makanan berprotein. Tapi, entah apa masalahnya, Trisha tampak tidak bergairah menjawab telepon Yoongi sore kemarin dan hanya menjawab dengan gumaman seadanya. Malas, melongok ke dapur hanya tersisa ramen instan yang sialnya sudah kadaluarsa, membuat Yoongi tidak ada pilihan lain untuk menunggu Trisha pulang sembari mengecap alkohol.

Harapnya Yoongi ingin terbangun dengan belaian lembut dari anak cahaya yang sigap menyingkap celah pada kain jendela. Tapi yang Yoongi dapatkan adalah gerakan singkat dengan napas hangat yang kini menguasai lehernya. Membuka matanya pelan, kelopak sembab sebangun tidur Yoongi masih mencoba mengerjap melawan kantuk. Menunduk sedikit, birai Yoongi tergelitik oleh helaian rambut hitam kelam.

Pening. Yoongi memejamkan erat matanya sejenak sebelum kembali meniti siapa yang kini menguasai lehernya.

"Holly?" gumam Yoongi dengan suara seraknya. Seksi.

Sejauh ini Yoongi pernah beberapa kali membiarkan anjing coklat itu untuk tertelap bersamanya, terlebih disaat Yoongi memang sedang malas atau capek repot-repot memasukkan Holly ke dalam kandangnya. Dan setiap pagi menemukan Holly menguasai dadanya sudah menjadi hal kelewat biasa bagi Yoongi.

Masalahnya, kali ini bukan helaian rambut coklat, tapi hitam kelam dengan aroma vanilla yang lembut dan candu.

Kembali mengerjapkan mata dengan harapan pandangannya tidak lagi memburam, tangan Yoongi yang sedari awal setia melingkar pada bahu pribadi di pelukannya menguat tanpa sadar. Seakan diberitahu malaikat siapa yang tengah direngkuhnya, napas Yoongi menghembus berat. Tidak berniat menyingkirkan dengan dorongan keras atau setidaknya membangunkan dengan suara serak khas bangun tidur. Yoongi hanya membiarkan intuisinya bergerak melalui tangannya yang mengelus bahu Trisha pelan.

PALETTE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang