5 tahun kemudian.
"Chaca bangun!!" seru seorang pria paruh baya.
"Iya!!" kemudian dia pergi menuju ke ruang makan yang ternyat sudah ada putranya.
"Pagi Than!"
"Pagi pah!!" sahut Nathan.
Seperti pagi biasanya mereka akan sarapan bersama. Yap, Chaca memutuskan untuk tinggal bersama sang ayah. Chaca berkata bahwa ia ingin mengenal lebih jauh sang ayah. Untuk David ia sedang dalam berada di Jepang untuk membangun cabang terbarunya. Sudah lebih dari 4 tahun David di sana yang berarti Chaca sudah lama tidak bertemu dengan David. Rasa rindu membelenggu dalam dada Chaca, mati-matian ia menahan rasa rindu ini kepada David.
"Pagi yah!! kak!!"
"Pagi!!" ucap bersamaan Nathan dan Reza. Kalau kalian tanya dimana Tiana ia masih tinggal bersama orang tuanya. Dia masih belum menerima kehadiran Chaca, membuat Reza tak bisa berbuat banyak untuk istrinya itu.
"Mau makan apa, sayang?" tawar Reza.
"Chaca, ambil sendiri aja, yah," tolak halus Chaca.
"Udah nggak papa!" kekeh Reza.
"Okey, nasi goreng aja." Reza pun mengambilkan nasi goreng untuk Chaca, sedangkan Nathan sudah makan sejak tadi.
"Ca, hari ini kamu sama kakak keluar yuk!!" ajak Nathan.
"Ke mana?" Chaca memang sudah lulus bangku perkuliahan, memang belum lama ini dia lulus.
"Udah ikut aja!" diiangguki oleh Chaca.
Setelah makan dia bergegas menuju ke kamar untuk berganti pakaian dan bersiap-siap. Dirinya hanya memakai kaus lengan pendek berwarna putih dengan celana jeans hitam dan sepatu kets putih beserta tas slempang hitam. Rambutnya dibiarkan terurai ke belakang dengan indahnya.
"Ayok kak!!" hari itu Chaca habiskan untuk bersenang-senang dengan Nathan. Chaca dan Natha mampir ke sebuah restoran, namun restoran itu sepi hanya ada Chaca dan Nathan. Tiba-tiba Nathan pamit ke kamar mandi bertepatan dengan padamnya lampu restoran.
"KAKAK!!"
"KAKAK DIMANA !!" teriak Chaca. Semuanya gelap, saat ia mencari tasnya ternyata tidak ada, handphonennya juga hilang. Rasa takut mulai menghinggapi diri Chaca.
"KAKAK!! HIKS ... KAK NATHAN!!" seru Chaca dengan air mata yang mulai keluar.
"Jangan takut!" gumam seseorang tepat di telinga kiri Chaca.
"Siapa itu?" Chaca celingukan mencari sumber suara.
Namun, tiba-tiba lampu menyala saat itu juga Chaca terkejut karena melihat seisu restoran ternyata ramai oleh teman dan keluarganya. "Hai Chaca!!" sapa semuanya kompak, namun matanya hanya terpaku pada satu titik. Dimana seorang pria berdiri tidak jauh darinya. Seorang pria yang ia nantikan kehadirannya selama 5 tahun ini, pria yang ia nantikan kabarnya 1 tahun belakangan.
"Bang David," lirih Chaca seraya perlahan berjalan ke arah David.
Setelah sampai, tanpa menunggu ia langsung memeluk David hingga hampir terjungkal jika tidak bisa menyeimbangkannya. Dengan senang hati David membalas pelukan Chaca.
"Hiks ... hiks ... abang lama banget HUAAAAA!! hiks ... hiks ...." tangis Chaca pecah seketika membuat orang yang berada di restora panik.
"Cup ... cup ... udah dong, kamu nggak malu gitu?"
"Bodo amat, suruh siapa lama." Bukannya melepaskan, Chaca justru mengeratkan pelukannya pada David membuat sang empu terkekeh kecil.
"Udah dulu yuk, abang juga kangen tapi laper," ucap David merusak suasana yang sedang haru.
"Ya udah, Chaca juga sama." Membuat yang lain tergelak. Sedang dalam kondisi haru, namun terusak karena hanya ingin makan? yang lain hanya mampu menggelengkan kepala melihatnya.
"Cha!!"
"Ya?" sahut Chaca sambil menatap David yang sedang menatap intens dirinya
"I love you," ucap David membuat semuanya riuh belum lagi saat Chaca membalasnya.
"Too."
Selesai
Jangan lupa Vote n komen dan baca cerita Arissa yang lain.
👇👇👇👇👇👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Girl (COMPLETED)
Teen Fiction(Masih belum rapi) "Kenapa dia bisa kenal aku?"gumamku. "Ayo sebaiknya kamu tinggal sama aku, lagian kamu kan sendirian disini!" ajak pria itu dan entah kenapa aku hanya menurutinya saja. ****** "Ihhhh udah deh kamu ngikutin aku terus, huftt!" dengu...