Chapter 1

1.7K 187 84
                                    

[SUDAH REVISI]

-----------------------------------

Chaca pov

Hai namaku Shasa putriana tapi aku suka dipanggil Chaca, kata orang aku masih 10 tahun padahal aku udah masuk SMA, huh!! kadang aku suka kesal karena aku dibilang anak SD. oh ya aku cuma tinggal dengan ibuku. Tapi, ibuku sudah sakit semenjak aku lulus SD maka dari itu sekarang akulah yang menjadi tulang punggung keluarga. Aku kerja di 3 tempat sekaligus setelah pulang sekolah pastinya. Kalian tanya yah, kemana ayahku, dia sudah meninggal saat aku berusia 1.5 kata ibuku jadi aku masih belum mengerti saat itu.
Aku tinggal di rumah sederhana yang hanya mempunyai 2 kamar, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi. Memang kecil tapi aku bersyukur bahwa Allah masih memberikan ku tempat tinggal yang layak karena masih banyak orang di sana yang tinggal di kolong jempatan atau emperan pertokoan.
Aku sekarang sedang menyiapkan sarapan untukku dan ibuku hanya makanan sederhana nasi, tempe dan bubur untuk ibuku. Sekarang aku ada di depan kamar ibuku.

"Ibu!!" panggilku.

"Ya, sebentar lagi ibu keluar, kamu makan dulu saja," jawab ibuku.

"Aku tunggu ya,bu!!" kekehku.

"Kamu makan dulu saja, ini kan sudah siang, nanti kamu telat loh."

"Ya sudah."

Setelah beberapa menit aku sudah selesai dan ibuku baru keluar kamar dan memakan makanannya.

"Bu Chaca berangkat ya, oh ya kalau ibu mau makan dulu nanti siang Chaca udah siapin makanan di dapur soalnya Chaca mau langsung kerja bu, assalamualaikum," pamitku.

"Iya sudah hati-hati, waalaikumsalam." Dan aku pun berangkat ke sekolah menggunakan sepeda butut yang aku beli murah karena sudah bekas.

🍁🍁🍁

David pov

Namaku Arkana Putra David ini adalah CEO di perusahaan Arkana milik ayahku, Dia harus meneruskan Perusahaan ayahku itu yang sudah mempunyai cabang bahkan sampai di luar negeri.

"Pagi Tuan" sapa salah satu maid.
Hanya dibalas anggukan olehku setelah sarapan aku langsung bergegas menuju mobil sport dan melaju ke sekolah Swasta bernama Internasional High School (IHS)
Tapi saat diperjalanan aku tanpa sengaja menyerempet orang.

"Shit, pake nabrak orang lagi." aku langsung keluar dan ternyata dia sudah menunggu dengan tatapan polosnya.
gila ni cewe mukanya imut banget, batinku tertahan.

"Gimana sih bocah Saya mau meeting dan karena kamu saya jadi telat!!" sentakku, karena ini udah hampir mepet waktunya.

"Kok gitu om bukannya om yang salah ya, kan om yang nabrak," jawab dia dengan raut polos, malah nyalahin balik lagi walau mungkin memang salahku sih.

"Apa kamu bilang om !!" bentakku saat dia memanggil ku 'om' apa ini memang aku sudah setua itu apa.

"Kok om bentak aku, sih." mukanya sudah berkaca kaca, malah mau nangis lagi.

"Hiks ... hiks ... hiks ...." Dia mulai nangis sesenggukan membuatku panik melihatnya.

"Kok nangis sih aduh gimana ya, gini gini ok om minta maaf yah om sudah telat ke kantor," ucap ku.

"Terus hiks ... gimana baju aku hiks ... aku nggak ada seragam lagi hiks ... ini aja aku masih belum lunas hiks ... bayarnya om hiks ...." katanya masih sambil menangis. sedangkan aku hanya bisa meringis karena malu takut ada orang liat disangka aku ngapa ngapain lagi.

Gila!! nih bocah polos banget bukannya biasanya kalo ditabrak marah nih anak malah nangis terus dia bilang apa seragamnya belum lunas segitu nggak mampunya, batin ku.

"Ok ini uang untuk ganti ruginya sa-"
Perkatannya terpotong oleh suara ponselku yang ternyata seketarisku yang menelfon.

"Hallo."

"...."

"Iya saya segera ke sana."

Tut tut

"Ok sekali lagi saya minta maaf ya, saya permisi!" dengan buru-buru aku memasuki mobilku dan langsung pergi melaju meninggalkan gadis tadi dan menuju ke sekolah, saat sampai aku memakirkan mobilku dan mencari ruang rapat.



















































Jangan lupa Vote N komen dan baca cerita aku yang lain.
Gimana?

Innocent Girl (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang