"Jadi berapa mbak?" Tanya Ranti.
"120 ribu bu" Ranti pun memberikan uangnya. Setelah selesai ia pun berjalan menuju ruang rawat Chaca setelag mendapat chat dari putranya.
.
.
.Ceklek
Dua orang yang berada didalam ruangab itu menengok ke arah pintu.
"Hai mas Vid, ini dia sekarang kita makan dulu" titah Ranti.
"Nanti dulu" kompak keduanya dan kembali pada kesibukan masing-masing alias bekerja.
" Cepat makan atau semua berkas itu mommy bakar" ancam Ranti. Mendengar hal itu David dan Darkan buru-buru menutup laptop dan berkas masing-masing. Lalu mereka bertiga makan dengan tenang.
🍁🍁🍁
"Mom dad, sekarang sudah malam lebih baik kalian pulang, Chaca biar David yang jaga"kata David.
"Ya sudah, jaga Chaca yah Vid Mommya dan Daddy pulang dulu, bye" pamit Ranti dan mencium pipi kanan David.
"Bye" balas David dan mencium kedua pipi mommynya membuat Darkan memutar bola malas.
Setelah Darkan dan Ranti hilang dari pandangan David. Ia pun mendekat kearah Chaca dan duduk disamping bankar. Lalu memegang tangan Chaca yang yang terbebas dari infus.
"Cha gimana kalau kamu tau bahwa selama ini abang punya perasaan sama kamu, hahahha rasanya lucu sekali, abang nggak bisa bayangin bagaimana reaksi kamu nanti" kekeh David.
"Kalau sekarang abang cuma mau kamu sadar Ca, abang mau kamu sembuh dan nggak sakit lagi kaya gini" lanjut David dan kemudian mencium punggung tangan dan kening Chaca.
Tak sadar waktu semakin larut dan David tertidur dengan posisi duduk dan kepala terlungkup, masih dengan tangan yang berpegangan dengan Chaca.
🍁🍁🍁
"Kata kamu gimana mas, kalo David sama Chaca?" Tanya Ranti. Menatap kearah suaminya yang sedang menyetir menuju kearah rumah mereka.
"Kalo aku sih, setuju aja lagiankan Chaca baik, imut, lucu lagi walau umurnya masih 15 tahun tapi ia sudah mandiri, jelaslah aku setuju sayang" jawab Darkan.
"Bener banget, tapi aku mau kamu mencari siapa ayah dari Chaca" ucap serius Ranti.
"Memang kenapa sayang?" Bingung Darkan. Memang ia belum mencari sepenuhnya data dari Chaca.
"Aku liat datanya nama ayah dari Chaca tidak terdata, padahal setau aku ibu Chaca pernah menikah" tutur Ranti.
"Apa Chaca..." ucap menggantung Darkan.
"Aku belum tau, maka dari itu aku minta kamu cari tau yah" mohon Ranti.
"Okey, apasih yang nggak buat istriku tercinya ini" setuju Darkan. Setelah itu tak ada perbincangan lagi antara mereka berdua.
🍁🍁🍁
"Jadi bagaimana rencana selanjutnya nyonya?" Tanya seorang pria pada atasannya.
"Kita biarkan dia tenang dulu" ucap wanita itu.
"Baik nyonya" kompak perempuan dan pria itu.
"Tapi tetap awasi dia, oh iyah kamu" tunjuknya pada seorang bawahannya.
"Iyah nyonya" jawab seorang perempuan.
"Saya minta kamu sesekali teror dia, tapi ingat jangan sampai ketahuan" peringat wanita itu.
"Baik nyonya" jawab perempuan itu.
"Silahkan kalian boleh keluar"mereka hanya mengangguk dan keluar dari sana.
"Permainan baru di mulai"seringai wanita itu.
🍁🍁🍁
Pagi menjelang David masih terlelap dengan posisi duduk seperti semalam.David pov
Aku merasa ada yang mengelus rambutku. Membuat aku harus membuka mataku. Betapa terkejutnya aku siapa yang mengelus rambutku, dia memandangku dengan senyumannya.
Ahhh rasanya aku bangun dan langsung disambut okeh istriku, ehhh? Apa yang aku pikirkan barusan, ya ampun Vid sadarlah. Tapi aku sungguh tak sabar untuk itu, aku ingin saat ia lulus akan langsung kunikahi. Walaupun aku tidak mengetahui bagaimana persaannya padaku.Hai Arissa up, sesuai janji Arissa saat Chapter ini sudah sampai 25 Arissa akan up story baru.
Jangan lupa vote n komen dan baca cerita Arissa yang lain.
Gimana?
👇👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Girl (COMPLETED)
Teen Fiction(Masih belum rapi) "Kenapa dia bisa kenal aku?"gumamku. "Ayo sebaiknya kamu tinggal sama aku, lagian kamu kan sendirian disini!" ajak pria itu dan entah kenapa aku hanya menurutinya saja. ****** "Ihhhh udah deh kamu ngikutin aku terus, huftt!" dengu...