"Cha ke taman belakang yuk!" Ajak Ranti. Chaca hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Cha kamu udah pernah tanya ke abang kenapa kamu bisa tinggal sama dia?" Hanya di jawab gelengan lemah.
"Mommy pastiin nanti bang David akan jawab kok, tenang yah."
"Apa abang nggak sayang Chaca?" Mata Chaca sudah memerah saat mengucapkan hal itu.
"Bukan begitu abang hanya menunggu waktu yang tepat aja sayang," yang Ranti bisa lakukan hanya memeluk tubuh Chaca.
Tanpa mereka sadari ada seorang pria yang memandang mereka dengan pandangan tajam dan setelahnya ia pergi begitu saja.
.
.
."Lagi pada ngapain disini?" Tanya tiba-tiba David dari belakang membuat kedua wanita itu terkejut.
"Ya ampun David kamu mau bikin mommy jantungan hah!!" Garang Ranti membuat David menciut.
"Maaf mom," takut David.
"Udah mom kita masuk aja, biarin bang David sendirian disini," ejek Chaca dan menyeret Ranti yang terkekeh.
"Ka-
Ucapan David terhenti dengan suara panggilan di handphonenya."Iya hallo."
"......"
seketika badan David menegang hebat dan langsung saja mematikan sambungan telpon itu.
Jangan sekarang!, batin David khawatir.
🍁🍁🍁
"Mom kok bang David nggak ada?" Tanya Chaca yang sedang menikmati cemilan di ruang keluarga.
"Mungkin di kamarnya, udah kamu habisin dulu," Chaca hanya menurut dan kembali larut dalam makanannya sambil menikmati disney kesukaanya.
"Loh Vid mau kemana kamu?" Tanya Ranti melihat David menuju pintu depan. Ranti sedang menuju dapur untuk mengambil minuman.
"David ada urusan sebentar."
"Jangan lama-lama nanti Chaca nyariin kamu, dia masih trauma dengan kejadian itu," David hanya mengangguk dan berjalan keluar dan Ranti kembali ke ruang keluarga.
"DADDY PULANG!!" seru Darkan dari pintu depan. Setelah perbincangannya dengan David, Darkan memang kembali kekantornya sampai sore. Walau berangkat siang tetapi siapa yang akan memecatnya sedangkan ia adalah pemiliknya-_-.
"Dad jangan teriak," peringat Ranti.
"Tau tuh daddy nggak inget umur," sindir Chaca membuat Darkan melotot.
"Apa yang kamu bilang!"
"Loh kan emang bener, iya kan mom?" Chaca meminta persetujuan kepada Ranti sedangkan si empu hanya terkekeh. Darkan yang melihat itu hanya cemberut kesal.
"Tapi kan aku masih tampan," gumamnya.
"Daddy ngomong sesuatu?" Tanya Chaca yang ternyata mendengar ucapan Darkan.
"Nggak kok," elaknya karena tidak mau jadi bahan ledekan mereka lagi.
"Sudah lebih baik daddy mandi yah dan Chaca belajar besok sekolahkan?" Chaca mengangguk sebagai jawaban setelah itu Chaca dan Darkan menuju kamar masing-masing sedangkan Ranti pergi ke dapur untuk memasak untuk makan malam mereka.
"Bik mau masak apa?"
"Masak yang ada dulu nyonya, soalnya bahan makanan habis," jelas maid itu.
"Ya sudah, mari saya bantu bik."
Ranti pun membantu maid memasak makan malam. Entah sampai kapan ia akan tinggal di rumah putranya. Mungkin sampai masalah Chaca terselesaikan karena ia takut terjadi apa-apa dengan keduanya. Apalagi Ranti sudah mengetahui bahwa ini bukan masalah ringan.
"MOM!!" Seru Darkan dari kamar.
"KENAPA DAD?" jawab teriak Ranti dari dapur.
"SINI DULU DEH!!" Ranti pun menyerahkan pekerjaannya pada maid lain dan berjalan menghampiri suaminya yang berada di kamar.
"bik makanannya udah siap?" Tanya Chaca yang baru selesai mengerjakkan tugas.
"Udah kok non."
"Ya sudah aku makan dulu bik dah laper," cengir Chaca sambil memegang perutnya.
"Ya ampun non ini lucu hahahha," kekeh Maid itu.
Saat sedang asik makan Ranti dan Darkan sampai di dapur, "loh udah makan Ca?"
"Laper mom," jawab singkat Chaca dan kembali fokus pada makannya.
"Hahahahha imutnya putri daddy," kekeh Darkan yang mencubit pipi Chaca.
"Swhhawhhkit dwhhhawhd."
"Udah dad jangan usil, dad mau makan apa?" Darkan pun duduk di sampimg Chaca dan menyebutkan apa yang ia ingin.
Suasana makan disitu hening hanta ada suara sendok bersentuhan dengan piring tetapi ada yang berneda disana tidak ada David. Entah kemana David pergi, janjinya hanya sebentar tetapi sampai malam belum pulang ke rumah.
Kamu dimana sih Vid?, batin Ranti cemas.
Up lageehhhhh
Jangan lupa Vote N komen dan baca cerita Arissa yang lain
👇👇👇👇👇👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Girl (COMPLETED)
أدب المراهقين(Masih belum rapi) "Kenapa dia bisa kenal aku?"gumamku. "Ayo sebaiknya kamu tinggal sama aku, lagian kamu kan sendirian disini!" ajak pria itu dan entah kenapa aku hanya menurutinya saja. ****** "Ihhhh udah deh kamu ngikutin aku terus, huftt!" dengu...