Chapter 35

284 17 4
                                    

"Aku pulang mas kamu jangan cape-cape, jangan maksain yah nanti yang ada sakit," omel panjang Ranti.

"Iya istriku yang bawel," goda Darkan.

"MAS!" Sentak Ranti membuat Darkan tertawa lepas.

"Sudah sana, nanti nggak pulang-pulang," dengan sesekali tertawa.

.
.
.

"Udah mas aku mau pulang," kesal Ranti karena sedari tadi ia di goda oleh suami sehingga ia batal pulang.

"Iya udah gih pulang," goda Darkan.

"Aku gimana mau pulang kalau dari tadi kamu meluk aku gini sih mas," memang sedari tadi dia dipeluk suaminya dari belakang.

"Iya udah kau lepas,"pasrah Darkan dan melepaskan pekukannya.

"Ya udah aku pamit," pamit Ranti lalu menyalimi tangan suaminya dan pergi meninggalkan ruangan Darkan. Sedangkan ia hanya melihat punggung kecil istrinya.

"Sekarang apa yang akan kamu lakukan David," gumam Darkan.

Sebenarnya Ranti sedikit khawatir dengan keadaan Chaca, walau ia sudah meminta Nathan sahabat David untuk menjemput. Sebenarnya Nathan yang menawarkan untuk menjemput Chaca dengan izin Ranti. Akhirnya Ranti memutuskan untuk menelpon ARTnya.

"Halo bik."

"......"

"Chaca udah pulang?"

"........"

"Gitu yah, ya udah kalau udah pulang dan saya belum sampai bilang bahwa saya dalam perjalanan pulang yah bik."

"......"

"Makasih bik."

Tut tut tut

"Pak mampir ke supermarket dulu pak," ucapnya kepada supir yang sedang menyetir.

"Baik nya!" patuh supir itu.

Setelah mobilnya berhenti di depan supermarket Ranti turun dan membeli barang yang ingin dia beli.

"Apa lagi yah?" bingung Ranti.

"Eskrim dan cemilan sepertinya habis, tapi jarak rumah dan supermaket ini cukup jauh pasti nanti eskrimnya cair dulu, apa di sini ada box eskrim mini yah," bimbang Ranti.

"Permisi mba apa di sini ada box eskrim mini?" tanyanya pada pegawai di situ.

"Ada bu, saya akan ambilkan," setelah itu ia mengambilkan box untuk Ranti dan menyerahkannya.

"Ini bu," ucap pegawai itu lalu pamit untuk pergi.

"Terima kasih."

Ranti pun berjalan ke arah tempat eskrin dan mengambil beberapa eskrim untuk di beli. Setelah merasa semuanya sudah terbeli ia membayar dan berjalab keluar menuju mobilnya untuk pulang.

🍁🍁🍁

"Setelah ini mau langsung pulang atau mau mampir makan dulu Ca?" Tanya Nathan.

"Makan yuk kak laper," cengir Chaca membuat Nathan gemas.

"Ayok, kita lets go!" semangat Chaca.

"Kamu mau makan apa?" tanya Nathan setelah mereka duduk di meja yang kosong.

"Apa yah bingung kak, aku samain aja deh sama punya kak Nathan tapi minumnya milkshake stroberi," yang diangguki oleh Nathan. Lalu Nathan menyebutkan makanan dan minuman yang ingin di pesan.

"Gimana tadi di sekolah seru nggak?" ucap Nathan mencoba memulai percakapan.

"Seru kok tadi temen Chaca pada heboh karena mau ulangan," kekeh Chaca.

"Oh iya?" Ucap tak percaya Nathan.

"Kalau Chaca?"

"Chaca mah biasa aja, kan tinggal belajar nanti bisa deh ngerjain," cengir polosnya membuat Nathan tak bisa menahan untuk tidak mencubitnya.

"Awhh sakit kak," keluh Chaca.

"Iya maaf."

"Silahkan menikmati," ucap waiters mengatakan pesanan mereka. Membuat mereka mengalihkan perhatian kepada waiters itu, oh lebih tepatnya makanan yang dibawa.

"Ayo makan dulu ngobrolnya dilanjut nanti," ucapnya yang disetujui oleh Chaca.

"Makanannya enak yah kak," hanya dijawab anggukan oleh Nathan.

Mata Nathan tak sengaja menatap sepasang wanita dan pria yang sedang tertawa bahagia. Matanya membulat sempurna melihat siapa wanita itu ia tak percaya melihat wanita itu setelah sekian lama, setelah kejadian hebat itu ia benar-benar tak menyangka.

"Kak Nathan kenapa?" bingung Chaca melihat wajah Nathan yang keliatannya seperti orang yang kaget.

Ia pun mengikuti arah pandang Nathan dan ikut membulatkan matanya melihatnya,"bang David," lirih Chaca. Chaca tak percaya melihat David bersama seorang wanita dan mereka tertawa bersama.



























Siapakah wanita yang bersana David?
Jangan lupa Vote N Komen dan baca cerita Arissa yang lain.
👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Innocent Girl (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang