" maaf mas nggak liat" jawaban itu membuat David menghela nafas berat dan memasukan ponselnya lagi ke kantongnya.
Sekarang sudah hampir sore dan David masih mencoba untuk mencari Chaca dengan penampilan yang berantakan. David merasa lelah sekali, akhirnya ia memutuskan untuk pulang dan istirahat terlebih dahulu.
.
.
.Sudah satu hari semenjak hilangnya Chaca, bahkan Darkan dan Ranti pun sudah ikut mencari keberadaan Chaca setelah mendengar kabar Chaca hilang dari putra mereka.
"Bagaimana Dad?" Tanya David.
"Daddy sudah menemukan lokasi keberadaan Chaca Dav" ungkap Darkan.
"Kita langsung kesana Dad" buru-buru David.
"Etss son jangan terburu-buru kita harus punya plan kita tidak mengetahui apa yang akan dilakukan si penculik jika kita tergesa-gesa" terang Darkan.
"Dan Daddy baru mengetahui bahwa ia adalah mantan manajer di perusahaan yang kamu pecat beberapa bulan lalu karena korupsi, mungkin ia tahu bahwa ada mangsa yang dapat ia gunakan untuk membalas dendam pada kamu Vid" lanjut Darkan.
"Jadi dia yah" gumam David. Mereka berkumpul dan mendiskusikan rencananya.
"Baiklah, mari kita kesana, Mom disini saja berjaga-jaga ada orang yang masuk dan David akan menaruk 30 penjaga di luar dan 10 didalam" ucap David kepada Mommy. Jangan remehkan Ranti, walau perempuan dulunya ia itu tomboy jadi ia suka sekali dengan yang nama seni bela diri.
"Baiklah Mommy mengerti" paham Ranti. Mereka berdua di susul bodyguard dibelakang mereka berjalan menuju mobil.
"Semoga kalian baik-baik saja"gumam harap Ranti. Setelahnya ia berganti pakaian yang lebih fleksible untuk berjaga-jaga.
🍁🍁🍁
"Ayo Vid tapi tetap hati-hati dan yang lain ada yang diluar ada yang ikut kedalam" perintah Darkan.
"Baik" ucap serentak para bodyguard itu.
Disisilain Chaca masih tidak sadarkan diri setelah dirinya didorong oleh si penculik itu yang mengakibatkan luka di belakang kepala Chaca.
"Eunghh"
"Akhirnya putri tidur kita bangun juga" seringai pria itu. Chaca yang sudah sadar sepenuhnya pun menatap raut ketakutan. Tanpa sadar air matanya sudah mengalir ke pipinya, ia menangis antara menahan sakit dengan rasa takutnya tapi Chaca percaya bahwa David akan menjemputnya.
Ayo hiks bang hiks Chaca hiks udah hiks nggak kuat, batin Chaca dengan air mata yang berlomba-lomba keluar.
"Diam dasar bocah!!" Sentak pria itu dengan tangan kanannya yang mencengkram dagu Chaca kuat.
"Sakitt!!" Rintih Chaca.
"Sakit? Mana yang lebih sakit heh? Saya dipecat dan sekarang pengangguran dan itu karena David" tekan pria itu.
"Cabuk dia!!" Titah pria itu pada bawahnya, dengan tutut bawahannya mencabuk Chaca tanpa belas kasihan.
"ARGHH!!!! hiks... hiks... hiks... sakit hiks... " rintih Chaca menahan sakitnya.
"DIAM DAN NIKMATI SAJA MANIS!!, TERUS CAMBUK DIA!!"teriak pria itu tiba-tiba ada seorang pria yang masuk dan membisikan sesuatu.
"BAGAIMANA BISA DIA MENEMUKAN KITA?!!, CAMBUK TERUS GADIS ITU!!, aku akan mengurus dia" bentak pria itu.
"ARGHH!!! hiks... sakit hiks..." rintih Chaca.
🍁🍁🍁
Pria itu keluar dari ruangan itu dan berjalan menuju ruang depan, ia melihat pemandangan mantan atasannya dengan ayahnya.
"Owhhh lihat siapa yang datang, kalian berdua datang kesini suatu kehormatan didatangi oleh pemimpin dari perusahaan Arkana" ucap santainya.
"Dimana Chaca?" Geram David.
"Kalian ingin menjemput gadis itu rupanya, ahhh sayang sekali kami disini sedang memanjakannya" seringai pria itu.
Mendengar hal itu membuat Darkan dan David emosi seketika. Hal-hal negatif pun bermunculan dalam pikiran mereka sampai sebuah teriakan menyadarkan mereka.
"ARGHH!!! HIKS HIKS SAKIT UDAH-UDAH SAKIT TOLONG!! SAKIT HIKS HIKS"
"KALIAN BAWA GADIS ITU KESINI!!" teriak pria itu.
Tak lama kemudian dua orang itu kembali dengan membawa Chaca dengan kondisi yang sungguh mengenaskan wajah babak belur, baju robek, dan banyak darah di badannya. Melihat itu membuat hati David tercabik-cabik.
"Bang David" lirih Chaca dengan mata yang mulai terpejam.
"Chaca!! Chaca!!" seru David kemudian ia langsung berlari kearah Chaca tetapi dihalangi oleh beberapa bawahan dari Tio. Ya nama pria itu PRASETIO atau biasa dipanggil Tio.
"Kalian menghalangi jalanku" geram David marah. Ia menyerang dengan brutal membuat para bawahannya itu langsung tumbang. David sudah tepat didepan Chaca tetapi Tio menghalangi.
"Etss sebaiknya kita bertarung dulu" Darkan masih melawan beberapa bawahan Tio. Saat sudah tumbang semua ia mengambil pistol yang berada di sakunya dan menembak Tio sebanyak dua kali di kedua betisnya.
DOR
DOR
Suara memekkan dari dari senjata api itu. Peluru yang ditembakan tepat mengenai kedua betis Tio.
"ARGHH!!!"
Tak berselang lama banyak anggota kepolisian masuk kedalam rumah itu.
"Jangan bergerak" seru polisi itu. Tanpa basa-basi David menggendong Chaca keluar menuju mobil dan diikuti oleh Darkan tetapi sebelum menyusul David ia mendapat bisikan.
"Ini belum berakhir" bisik Tio yang langsung diseret oleh anggota polisi sedangkan Darkan masih terpaku disitu setelah sadar ia bergegas keluar menyusul David yang menuju ke rumah sakit terdekat.
Bisaa up hari ini!!!. Arissa akan up lagi besok tapi nggak tau jammnya kapan.
Jadi tunggu yah.
Jangan lupa Vote N komen yah dan baca Cerita Arissa yang lain.
Gimana?
👇👇👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Girl (COMPLETED)
Teen Fiction(Masih belum rapi) "Kenapa dia bisa kenal aku?"gumamku. "Ayo sebaiknya kamu tinggal sama aku, lagian kamu kan sendirian disini!" ajak pria itu dan entah kenapa aku hanya menurutinya saja. ****** "Ihhhh udah deh kamu ngikutin aku terus, huftt!" dengu...