Chapter 30

343 22 9
                                    

"Tadi Dad bilang bahwa ada seseorang yang mengawasi Chaca dan orang itu pasti tidak akan jauh dari Chaca berarti sekarang..." ucap menggantung David membuat mata Darkan membulat sempurna.

"AAKKHHHH!!" teriak Chava dari kamar atas.

Mendengar teriakan itu tanpa pikir panjang David dan Darkan berlomba-lomba berlari menuju kamar Chaca.

.
.
.

"CHACA ADA APA?!!" teriak David saat sudah masuk kedalam kamar Chaca.

"Itu bang!" Tunjuk Chaca. Tangannya gemetar hebat menunjuk kaca rias yang bertuliskan 'DEAD' berwarna merah darah dengan kaca jendela yang pecah. David langsung menarik tubuh Chaca kedalam dekapannya.

"Chaca nggak mau begini hiks.. kenapa ada hiks... orang yang mau hiks.. jahatin Chaca hiks..," ucap sesenggukan Chaca.

"Chaca tidur bareng abang dulu yah," dengan mudahnya David mengangkat tubuh ringkih Chaca.

"Daddy sama mommy istirahat aja dan David minta Daddy panggil bodyguard jaga kamar Chaca barangkali orang itu masuk kekamar Chaca lagi," setelah mengatakan itu ia berjalan ke arah kamarnya yang berada di samping kamar Chaca. Namun kamar David berneda karena dilengkapi sensor panas, kaca anti peluru dan masih banyak kelebihannya.

"Kamu tidur yah abang mau ke kamar mandi sebentar," namun saat akan bangun Chaca mencegal David beranjak dari tempatnay berada.

"Jangan tinggalin Chaca," lirih Chaca.

"Nggak abang cuma mau kekamar mandi bentar aja," bujuk David tetapi Chaca tetap menggeleng.

"Ya udah kamar mandinya nggak abang kunci tapi tetep abang tutup okeh," Chaca hanya mengangguk. David akhirnya bisa ke kamar mandi walau sebenarnya ia risih karena tidak mengunci pintu kamar mandi tetapi ia paham dengan kondisi Chaca yang masih shock.

🍁🍁🍁

Hari sudah menjelang siang tetapi David dan Chaca masih berada di kamar David dengan posisi David yang sibuk dengan laptopnya sedangkan Chaca sibuk menonton televisi. Sedari tadi David tidak memperbolehkan Chaca ke luar walau hanya di dalam rumah. Ia masih parno dengan kejadian malam tadi.

"Chaca kamu mau kemana?" Tanya David pada Chaca yang akan keluar kamar.

"Aku mau ke dapur," jawab Chaca.

"Nggak boleh, kamu disini aja nanti abang panggil bibik aja," setelah itu David menelpon bibik di bawah untuk ke kamarnya.

"Ada apa tuan?" Tanya bibik yang ternyata sudah ada di depan pintu kamarnya.

"Aku mau nasi goreng yah bi."

"Aku sekalian bik," sahut David. Maid itu keluar menuju dapur untuk membuatkan pesanan majikannya.

"Bang Chaca bosen, udah nggak di bolehin sekolah, nggak boleh keluar kamar lagi hufft," dengus kesal Chaca.

"Iya besok Chaca sekolah kok, lagian kan Chaca baru pulang dari rumah sakit sekarang Chaca istirahat biar besok bisa sekolah," David akhirnya menyerah.

"Makasih abang," dengan kilat Chaca mencium pipi David, hal itu membuat David membeku seketika sedangkan pipi Chaca sudah merona.

"Permisi non tuan makanannya sudah jadi," ucapan maid itu membuat David dan Chaca sadar seketika.

"Iya bik makasih," ujar Chaca. Mereka makan dengan tenang, suasana di situ masih saja canggung tak obrolan ringan saat makan.

"Cha kita ke bawah yuk, abang mau ngomong sama daddy," kikuk David. Tangannya menarik Chaca yang baru saja selesai minum.

"Hai anak mommy!" Sapa Ranti.

"Hai mom!!" Sapa balik Chaca dan David.

"Vid ke ruangan Daddy!" Titah Darkan dan David pun mengikuti langkah ayahnya.

"Cha ke taman belakang yuk!" Ajak Ranti. Chaca hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Cha kamu udah pernah tanya ke abang kenapa kamu bisa tinggal sama dia?" Hanya di jawab gelengan lemah.

"Mommy pastiin nanti bang David akan jawab kok, tenang yah."

"Apa abang nggak sayang Chaca?" Mata Chaca sudah memerah saat mengucapkan hal itu.

"Bukan begitu abang hanya menunggu waktu yang tepat aja sayang," yang Ranti bisa lakukan hanya memeluk tubuh Chaca.

Tanpa mereka sadari ada seorang pria yang memandang mereka dengan pandangan tajam dan setelahnya ia pergi begitu saja.







Akhirnya bisa up hihihi tugas makin kesini makin banyak😟 jadi nggak bisa cepet deh, tapi diusahain setiap minggu up 1 chapter.
Jangan lupa Vote N Komen dan baca cerita Arissa yang lain.
👇👇👇👇👇👇

Innocent Girl (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang