Chapter 28

306 28 0
                                    

"Udah-udah kita makan yah"

Mereka pun mengobrol hingga sore hari sedangkan David sibuk dengan laptopnya.

"Ca!! Kak!! kita pulang yah" pamit Dian dan hanya diangguki oleh Chaca dan David.

"Hati-hati yah kalian"

.
.
.

Chaca sudah diperbolehkan pulang hari ini. Sekarang mereka sedang bersiap-siap untuk pulang.

"Sayang ayo kita pulang!!" Ucap Ranti yang mendorong  sebuah kursi roda.

"Chaca nggak mau pake kursi roda" tolak rengek Chaca.

"Nggak sayang, kamu masih lemas pakai kursi roda yah" bujuk Ranti.

"Nggak mau Mom" rengek Chaca dengan mata yang sudah memerah.

"Biar David aja Mom yang bujuk" ucap David dari belakang Ranti.

"Bang.... nggak mau pake itu" rengek Chaca dengan menunjuk kursi roda itu.

"Sekarang abang kasih Chaca pilihan mau abang gendong atau pake kursi roda?" Tanya David sambil mengelus kepala Chaca.

"Emmm...." gumam Chaca seolah berpikir.

"Gendong bang David" tangan Chaca terulur ke arah David sedangkan David hanya terkekeh geli bersama Ranti dan Darkan.

"Utututu cini-cini dendong cama abang"goda David tapi tetap menerima uluran Chaca dan menggendongnya ala koala.

"Abang!!" Rengek protes Chaca.

"Hahahhaahha iya-iya maaf, kalau Chaca ngantuk tidur aja yah" yang hanya diangguki kecil oleh Chaca itulah yang David rasakan.

🍁🍁🍁

Kini mereka sudah berada di mobil dan Chaca sudah tertidur pulas, "Vid!!" Panggil Ranti.

"Kenapa mom?" Tanya David tetapi matanya tak terlepas dari Chaca yang sedang dalam pangkuannya itu.

"Apa kamu serius dengan Chaca?" Pertanyaan itu seolah menyadarkan David dengan segala yang ia rasakan selama ini.

"David serius mom!" Ucap yakin David.

"Ada satu pertanyaan yang selama ini mommy ingin tanyakan pada kamu Vid!" Kata Ranti membuat Darkan dan David penasaran.

"Apa?" Ucap berbarengan Darkan dan David.

"Bagaimana bisa tiba-tiba Chaca tinggal bareng kamu Vid?" Pertanyaan itu membuat David menegang hebat.

"Owh iya Daddy baru sadar"

"Mom Dad aku akan cerita pas udah sampe rumah yah, janji deh" ucap pasti David.

"Baiklah dan sepertinya ini bukan masalah sederhana" ucap mengerti Darkan sedangkan Ranti masih bingung tetapi ia hanya menurut.

🍁🍁🍁

Setelah menempuh beberapa menit mereka sampai dikediaman David, "Mom aku bawa Chaca dulu yah kekamar, mom sama dad tunggu di ruang keluarga aja" setelah mengucapkan itu, David berjalan terlebih dahulu menuju kamar Chaca.

"Apa maksud kamu tadi mas?" Tanya bingung Ranti.

"Ya ampun sayang ternyata kamu belum paham yah" kekeh Darkan.

"Mas!!" Rengek Ranti.

"Ihhh kamu ini makin mirip sama Chaca yah" goda Darkan.

"Ihh tau lah kamu mah gitu banget sama aku" ngambek Ranti dan berjalan terlebih dahulu dari suaminya.

"Sayang, jangan marah dong!!" bujuk Darkan melihat istrinya yang ngambek darinya.

"Habisnya kamu ledekin aku"cemberut Ranti yang terlihat menggemaskan di mata Darkan.

"Ututu gemesin banget sih istriku ini" kedua tangan Darkan mencubit pipi istrinya.

"Awh sakit mas"

"Gitu di suruh nunggu malah mesra mesraan" sindir David dari belakang Darkan dan Ranti.

"Emang kenapa kamu iri boy?" Tanya dengan nada meledek kearah David.

"Tuh tuh Mom Daddy masa gitu" adu David pada Ranti membuat Ranti geli sendiri melihat kelakuan suami dan anaknya itu yang seperti anak kecil.

"Udah udah ah, kalian berdua ini memang selalu nggak inget sama umur kalian yah?!" Omel Ranti.

"Kenapa Mom? David masih muda kok"

"Apa sih sayang aku belum tua!"
Ucap keduannya bersamaan.

"Hihihihi kalian ini udah suka nggak inget umur ternyata selalu kompak yah" akhirnya tawa Ranti pun pecah juga.

"HAHAHAHAHHAHAHAHA!" sedangkan yang di tertawakan hanya cemberut saja.

"Jadi David apa yang ingim kamu ceritakan pada kami berdua?" Tanya Ranti setelah berhenti tertawa.

"Jadi sebenarnya..."




















Hai-hai akhirnya up juga,
Jangan lupa Vote N komen dan baca cerita Arissa yang lain. Semoga nggak bosen nunggu sama bacanya.
👇👇👇👇👇

Innocent Girl (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang