"Kenapa Mom? David masih muda kok"
"Apa sih sayang aku belum tua!"
Ucap keduannya bersamaan."Hihihihi kalian ini udah suka nggak inget umur ternyata selalu kompak yah" akhirnya tawa Ranti pun pecah juga.
"HAHAHAHAHHAHAHAHA!" sedangkan yang di tertawakan hanya cemberut saja.
"Jadi David apa yang ingim kamu ceritakan pada kami berdua?" Tanya Ranti setelah berhenti tertawa.
.
.
."Jadi sebenarnya David yang udah nabrak ibu Chaca, " ucap David sambil menunduk namun tiba-tiba sebuah pukulan melayang kearah David dan mengenai rahang David.
"MAS!!" Pekik Ranti saat melihat suaminya menonjok putranya. Ranti langsung menarik bahu suaminya dan mengelus punggung agar tenang.
"Shh tapi ada yang aneh saat itu," ucap David menggantung sambil meringis, mendengar ucapan David, Ranti dan Darkan mengangkat alis mereka sebelah menandakkan kebingungan.
Flasback on
"Ya ampun!! Aku menabrak menabrak seseorang!" Panik David sambil leluar dari mobil.
"Ibu nggak papa?" Tanya panik David.
"Terima kasih nak" ucap Salfa (ibu Chaca).
"Apa maksud ibu?" Sebelum menjawab Salfa sudah pingsan dengan cepat David mengangkat Salfa ke mobilnya dan menuju rumah sakit. Sayangnya Salfa tidak selamat hal itu membuat David shock berat belum lagi mengetahui bahwa Salfa adalah ibu dari gadis yang ia tolong semalam.
Flashnack off
"Begitu dad, menurut dad dan mom ada yang janggal nggak?" Tanya David pada kedua orang tuanya yang sepertinya tengah mencermati apa yang David katakan.
"Iyah Daddy menyadarinya, bagaimana mungkin seseorang yang baru saja kecelakaan mengucap terima kasih kepada pelaku yang menabrak?!" Ucap Darkan membuat Ranti tersadar.
"Itulah yang menjadi salah satu faktor David tidak mengatakan pada Chaca, David menduga bahwa ibu Chaca sengaja menabrakan diri," sahut David.
"Itu bisa menjadi kemungkinan, tetapi apa yang menyebabkan ibu Chaca begitu?"
"Pasti ada pemicunya Dad dan itu tertulis dalam diary ini!" Ujar David sambil menyerahkan Diary ibu Chaca yang ia ambil dari Chaca.
"Apa ini?"
"Diary dari ibu Chaca,"
"Kita selidiki dari ini dulu," tegas Darkan dan mulai membuka diary.
"Kamu sudah baca?" David pun menggeleng pelan sebagai jawaban.
Mereka bertiga terkejut melihat ada nama FAHREZA REGANTARA tertera sebagai ayah Chaca.
"Bagaimana bisa?" Kaget Ranti.
"Ini semakin rumit belum lagi teror yang di menuju pada Chaca belum terpecahkan," frustasi David.
"Tenang David kita harus memikirkan ini dengan kepala dingin,"
"Tetapi bagaimana Dad?"
"Kita sewa mata-mata saja untuk mengawasi Chaca, jika ada yang meneror pasti orangnya tidak berada jauh dari tempat Chaca," kata Darkan.
"Baiklah David akan Cari detektif handal,"
David pun langsung berkutat dengan handphonennya sedangkan Ranti menuju dapue untuk memasak.
"Sudah temukan Vid?" Sambil menyeruput kopi hitamnya.
"Belum dad, aku masih bingung dalam memilih tinggal 3 detektif lagi dan mana yang harus kupilih," bingung David dan menyerahkan handphonennya pada Darkan. Darkan mulai serius memperhatikan keterangan prestasi dari ketiga detektif itu dan benar saja ia menjadi bingung setelah membacanya.
"Apa kita menyewa ketiganya? Sekarang kita tidak dapat mempercanyai dari ketiga detektif ini, bisa saja dalang dari ini membayar detektif untuk menjebak kita dad punya rencana," Darkan pun menjelaskan apa yang ia rencanakan tetapi sedetik kemudian David tersadar akan sesuatu.
"Tadi Dad bilang bahwa ada seseorang yang mengawasi Chaca dan orang itu pasti tidak akan jauh dari Chaca berarti sekarang..." ucap menggantung David membuat mata Darkan membulat sempurna.
"AKHHHH!!" teriak Chava dari kamar atas.
Mendengar teriakan itu tanpa pikir panjang David dan Darkan berlomba-lomba berlari menuju kamar Chaca.
Huaaa akhirnya upp, Arissa lupa nih ingetnya baru up ternyata udah hampir seminggu😋.
Jangan lupa Vote N Komen dan baca cerita Arissa yang lain.
👇👇👇👇👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Girl (COMPLETED)
Teen Fiction(Masih belum rapi) "Kenapa dia bisa kenal aku?"gumamku. "Ayo sebaiknya kamu tinggal sama aku, lagian kamu kan sendirian disini!" ajak pria itu dan entah kenapa aku hanya menurutinya saja. ****** "Ihhhh udah deh kamu ngikutin aku terus, huftt!" dengu...