"Ayok Gev!" ajak Chaca yang merasa Gevan hanya diam.
"Nanti aja," santai Gevan. Chaca yang kesal menarik telinga Gevan dan menggiringnya menjauh dari kantin yang lain melihat itu hanya melongo. Seorang Gevan yang terkenal dingin dan pendiam tiba-tiba di jewer oleh seorang perempuan yang terkenal akan kepolosannya itu.
.
.
.2 bulan sudah berlalu hubungan antara Gevan-Chaca-Nathan semakin dekat berbanding terbalik dengan dengan hubungan Chaca-David yang semakin menjauh. Chaca sudah mulai terbiasa tanpa adanya David tapi rasa sedih dan hampa masih di rasakan olehnya.
"Ca hari ini jadi?" tanya Gevan.
"Jadi tapi dengan kak Nathan yah Gev, aku udah janji sama dia," ucap Chaca membuat Gevan memutar bola matanya malas.
Walau dia sedikit heran dengan sikap dari kakak sepupunya semenjak kenal dengan Chaca. "Oke!" jawab singkat Gevan.
Tak terasa waktu sekolah habis mereka sedang dalam perjalan ke mall, ke tempat mereka janjian. Gevan dan Chaca sudah berganti pakaian yang mereka bawa.
🍁🍁🍁
"Kamu bilangnya dimana?"
"Kafe cemara, itu dia!" tunjuk Chaca.
"Kak Nathan!!" seru Chaca melihat sosok Nathan.
"Hai, mau langsung jalan?"
"Iya yuk, mau kemana?" tanya Gevan.
"Mau ke toko sepatu," Chaca menarik keduanya.
Sudah lebih dari 30 menit Gevan dan Nathan menunggu Chaca yang sibuk memilih sepatu triple couple.
"Ini gimana?" tunjuk Chaca.
"Wah iya bagus, ukuranku 45," ucap Gevan.
"Aku ikut aja, ukuranku 48," sahut Nathan.
"Yuk bayar." Setelah puas di toko sepatu mereka keluar dan mata Chaca tertarik pada toko aksesoris.
Chaca berkeliling sampai matanya menemukan gelang couple, tanpa ragu mengambilnya dan meminta tolobg untuk di beri nama inisial.
"Udah Ca?" tanya Nathan.
"Udah kak, kak Nathan beli apa?"
"Ini aksesoris buat kamu," lanjut Nathan.
"Wah cantik banget," kagum Chaca.
"Sekarang kita ke....." ucap gantung Nathan.
"Timezone," ucap Chaca dan Gevan serentak. Mereka pun keluar dari toko dan berjalan ke arah timezone di mall ini.
Saat dalam perjalanan menuju timezone mata Nathan tak sengaja melihat ke arah seseorang yang amat ia kenal.
"David," gumamnya yabg ternyata masih terdengar oleh Chaca dan Gevan.
"Siapa kak?"
"Siapa bang?"
Ucap keduanya bersamaan."Hah nggak bukan siapa-siapa kok, yuk lanjut jalan," ucap Nathan mencoba mengalihkan perhatian.
"Wah akhirnya sudah sampai," antusias Chaca yang langsung menarik tangan Nathan dan Gevan.
"Sekarang beli saldo dulu," ucap Nathan mengingatkan karena sedari tadi Chaca kebingungan. Mereka pun menunu kasir dan membeli saldo. Setelahnya mereka pun bermain hingga puas sampai tidak sadar dengan waktu yang terus berjalan.
🍁🍁🍁
"Liat Dav, perempuan yang kau sayangi itu malah bersama laki-laki," ucap Meli menghasut.
"Tapi bisa saja hanya bermai," elak David.
"Di jaman sekarang ini nggak ada yang nggak mungkin Vid, jangan terpengaruh dengan wajah polosnya itu," ucap Meli dengan seriangaian di wajahnya.
"Jangan bicarain dia lagi," kata David.
"Tapi kamu liat sendiri Vid dia itu...
"UDAH AKU BILANG JANGAN BICARAIN HAL INI LAGI!" bentak David dan langsung pergi meninggalkan cafe. Meli yang masih shok pun hanya bisa terdiam di tempat dengan rasa malu yang ditanggung sendiri karena banyak yang melihat tadi. Rasanya Meli ingin langsung pergi meninggalkan tempat ini.
🍁🍁🍁
"Ca yuk pulang!" ajak Nathan. Sekarang sudah pukul 19.00 jadi mereka memutuskan untuk pulang.
"Ayok Chaca udah ngantuk," setibanya di mobil Nathan Chaca langsung tertidur dengan pulas.
Jangan lupa Vote N komen dan baca cerita Arissa yang lain.
Makasih yang udah mau baca.
👇👇👇👇👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Girl (COMPLETED)
Teen Fiction(Masih belum rapi) "Kenapa dia bisa kenal aku?"gumamku. "Ayo sebaiknya kamu tinggal sama aku, lagian kamu kan sendirian disini!" ajak pria itu dan entah kenapa aku hanya menurutinya saja. ****** "Ihhhh udah deh kamu ngikutin aku terus, huftt!" dengu...