"Hahahahaha iya, mommy bercanda."
"Udah dulu ya mom."
"Iya sayang, kalau ada apa-apa telpon mommy atau daddy."
Tut tut.
Sambungan pun terputus Chaca memutuskan menyalakan laptopnya, tanpa menyadari ada yang mengawasinya sejak tadi.
.
.
.Hari ini Chaca berniat untuk pergi bersama Nathan. Ia sudah bersiap-siap hanya tinggal turun ke bawah. Tapi saat di bawah ia melihat Meli dan David sedang bermesraan. Entah kenapa hati Chaca menjadi panas, ada perasaan tak suka menghinggapi hati Chaca. Tanpa salam Chaca bergegas keluar dan menghampiri mobil Nathan yang sudah menunggunya.
Chaca pov
"Kamu kenapa Ca?"
"Nggak papa kok kak," elakku.
Kenapa Chaca nggak suka bang David deket sama dia? ada apa sama diri Chaca? Chaca nggak pernah ngalamin ini sebelumnya.
"Kamu kenapa sih Ca dari tadi nglamun terus," heran kak Nathan.
"Nggak kok kak," bantahku.
"Okey kalau gitu jangan nglamun terus dong, kan kita mau jalan-jalan," semangat kak Nathan agar aku tak terdiam.
"Iya kak." Entah kenapa perasaan Chaca menjadi sedikit tenang. Aku pun mulai mengajak ngobrol kak Nathan, semua yang aku ucapkan selalu mendapat respon darinya walau kadang dijawab singkat, tapi itulah sifatnya.
"Ayok sekarang kita sudah sampai," aku dan kak Nathan turun dari mobil. Saat di luar pemandangan indah yang memanjakkan mata terpangpang jelas di depan mata kami berdua.
"Wah bagus banget kak," antusiasku.
"Iya kan."
Benar saja sampai di sini hatiku rasanya sangat tenang dan damai. Semua masalah yang pernah atau sekarang aku hadapi rasanya hilang seketika. Aku memejamkan mata sembari menikmati suasana yang tenang ini. Jarang-jarang mendapatkan suasana seperti ini di kota. Suasana kota yang sering aku jumpa adalah polusi sungguh aku sudah sangat bosan dengan suasana itu.
Makanya kesempatan kali ini tidak aku sia-siakan. "Kak!"
"Kenapa?"
"Makan yuk," cengirku.
"Hahahahhaaha ayok!" setelahnya kak Nathan membawaku ke sebuah resto yang memiliki suasana pedesaan. Jika di sini aku melupakan masalahku yang ada di rumah.
Kami berdua menikmati suasana nyaman di sini sampai tidak sadar bahwa hari sudah semakin siang. Karena perjalanan yang lumayan membuat kami berdua pulang di siang hari agar tidak terlalu sore jika sudah sampai di rumah.
Chaca pov end
🍁🍁🍁
Chaca sudah berada di depan rumah, tepatnya mobil Nathan yang sudah sampai di depan gerbang rumah David. "Makasih ya kak untuk hari ini," ucap tulus Chaca.
"Iya sama-sama, kalau kamu butuh sesuatu telpon kakak aja yah," yang diangguki paham oleh Chaca.
"Aku pamit kak," Chaca pun keluar dari mobil Nathan dan mulai memasuki rumah. Ternyata di dalam ada David dan Meli yang sialnya lagi melihat kehadiran Chaca.
"Baru pulang?" sindir Meli.
"Perempuan kok pulang jam segini," sindirinya lagi sedangkan Chaca hanya diam membelakangi mereka berdua.
"Sekarang belum malam," jawab Chaca.
"Sudah berani melawan!" sentak Meli.
"Memang kakak siapa aku yang berani mengaturku?" ejek Chaca.
"Kalau kamu berada di sini berarti kamu harus mengikuti aturan rumah ini," ucap Meli lagi sedangkan sedari tadi David hanya diam melihatnya.
"Memangnya rumah ini milik kakak? aku baru tahu kalau orang numpang itu juga pemilik rumah," sindir Chaca dengan penekanan di kata 'orang numpang'. Di sisi lain Meli sudah menahan amarah karena tersindir dengan ucapan Chaca. Chaca pun kembali melanjutkan jalannya, tapi sebelum naik ke tangga ia mengucapkan sesuatu yang membuat Meli terdiam.
"Kalau masih pacar nggak usah sok-sok an seolah jadi majikan rumah ini, bisa aja nanti kalian putus!" setelah mengatakan hal itu Chaca melanjutkan jalannya dan bersikap santai seolah tidak terjadi apa-apa sebelumnya.
Maaf banget Arissa baru bisa up sekarang, karena baru sembuh dari sakit dan tugas sekolah yang menggunung belum lagi sekitar tanggal 21 nov Arissa akan PAT. Tapi kalau sudah selesai dan libur insyaallah Arissa akan manfaatin waktunya.
Jangan lupa Vote N Komen dan baca cerita Arissa yang lain.
👇👇👇👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Girl (COMPLETED)
Genç Kurgu(Masih belum rapi) "Kenapa dia bisa kenal aku?"gumamku. "Ayo sebaiknya kamu tinggal sama aku, lagian kamu kan sendirian disini!" ajak pria itu dan entah kenapa aku hanya menurutinya saja. ****** "Ihhhh udah deh kamu ngikutin aku terus, huftt!" dengu...