Chapter 16

485 64 15
                                    

Pagi menjelang David sekarang sedang berkutat di dapurnya untuk memasakan Chaca bubur karena saat ia mengangkatnya tadi malam badan Chaca panas dengan panik ia meminta kompresan pada bibi dan mengundang dokter. Saat diperiksa ternyata Chaca demam karena terlalu banyak pikiran dan tekanan pada batin Dan David shock mendengarnya. Setelah selesai ia membawa bubur itu kekamar Chaca sambil mengambil baskom untuk mengganti kompresan yang semalam.

.
.
.

" Ya ampun Ca kamu sebenernya kenapa sih, bisa sampe demam gini apa yang kamu fikirkan" gumam David sambil memeras kain basah untuk kompresan Chaca.

" Ca hey bangun yuk, makan dulu" usap David di pipi Chaca.

" eungh, pusing bang" gumam Chaca yang masih dapat didengar oleh David.

" iya abang tau, makanya sekarang Chaca bangun makan habis itu mimum obat dan tidur lagi" Chaca hanya menurut lemas karena badannya masih sangat lemas belum lagi kepalanya sungguh pusing.

" Aaaaaa, ayo kereta lewat" goda David.

" apaan sih bang emang Chaca anak kecil apa" cebik Chaca.

" hahahhaha sudah sudah ayo makan setelahnya minum obat dan istirahat" ucap David. Tak terasa semangkuk bubur sudah habis.

" ayo sekarang minum obatnya" David menyodorkan obatnya tetapi Chaca malah memalingkan wajahnya.

" nggak mau pahit"

" Cha! Ini manis kok abang sengaja beli yang ada rasanya" tawar David. Akhirnya Chaca menurut dan benar saja bahwa obatnya tidak pahit.

" tuh kan apa abang bilang hah, ihhh abang tuh gemes sama kamu" dan David mencubit pipi Chaca yang dipandang hanya nyengir polos dan meringis saat David mencubit pipinya.

" udah sekarang Chaca tidur" saat David akan beranjak tangan David di cekal oleh Chaca.

" kenapa?" Tanya David.

" em Chaca mau tidur sama abang, disini" sambil menepuk sisi kasur yang kosong.

" ya sudah" David pun membaringkan tubuhnya di samping Chaca dan memeluk pinggang ramping Chaca.

" udah oh Chaca tidur ya" elus David di kepala Chaca si empu yang merasa nyaman pun mulai memejamkan mata. Karena dirinya juga lelah David pun memejamkan matanya juga.

🍁🍁🍁

Nathan pov

Sekarang aku berada di depan rumah David. Oh ya David itu sahabatku sejak SMA hingga sekarang memang sudah lumayan lama tetapi aku dan David berusaha agar tetap berteman dengan sesekali bertemu.

Ting tong. Ting tong

Seorang pembantu pun keluar,

" oh den Nathan, mari masuk den bibi mau panggil den David dulu" ucap pembantu itu.

" wah ada apa ini Than kesini?" Ucap David sambil menuruni tangga.

" nggak papa pengin kesini aja lagian kita berdua udah jarang ketemu akhir akhir ini kan" ucap aku.

" memang sih, ya udah yuk mending keruang game aja. Kita main ps" yang diikuti oleh aku.

" wah lo curang woy" seru David.

" enak aja lo yang curang" balas aku

Tak terasa aku dan David sudah 3 jam berada di ruangan itu. Sampai ada teriakan yang membuat David pamit dari ruangan itu.

"ABANGGGG!!" teriak seseorang dari luar.

" Than gue keluar bentar ok. Jangan curang lo" peringat David membuat aku terkekeh.

Nathan pov end

" kenapa Ca?" Tanya David yang baru saja tiba.

" ihhh kan Chaca minta abang temenin kok malah nggak ada tadi" ngambeknya.

" em itu ada temen abang soalnya, kamu udah nggak pusing" yang dibalas gelengan oleh Chaca.

" Chaca mau turun?" Tanya David.

" emm" David pun menggendong Chaca dibelakang dan membawanya ke ruang game tadi.






























Hai bang David kembali lagi nih. Siapa yang nungguin? Jangan lupa Vote N komennya dan baca cerita aku yang lainnya.
Gimana?
👇

Innocent Girl (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang