Chapter 21

385 40 5
                                    

" seharusnya kamu tidak terlibat dalam hal ini, tapi salah kamu sendiri yang menerima tawaran nyonya" gumam pria itu sambil terus memperhatikan gadis tadi yang sekaramg sudah tak terlihat dari pandangannya.

" sudahlah, untuk apa mengurusi orang lain sebaiknya aku pikiran bagaimana nasibku nanti" ucapnya sendiri pada dirinya.

.
.
.

Sinar pagi sudah masuk ke celah-celah korden kamar Chaca, tapi si empu masih terlelap dengan pulas.

" Chaca bangun" kata David dengan tangannya yang mengelus pipi Chaca.

Chaca yang merasa terusik membuka matanya. " eughh, apa sih bang?" Sahut Chaca dengan suara khas orang bangun tidur.

" ini udah pagi Ca, kamu harus sarapan. Jadi sekarang bangun, mandi terus kebawah sarapan yah, abang tunggu dibawah loh!!" Titah David.

" iyah iyah" tapi jawaban dengan tindakan sangat berbeda, Chaca menjawab 'iya', tapi ia malah memejamkan mata.

" eits apa tadi abang bilang bangun dan mandi Chaca" tegas David.

" iyah" nurut Chaca dan berjalan ke arah kamar mandi.

🍁🍁🍁

Sementara dilain tempat David sedang menunggu Chaca dengan membaca koran dan meminum secangkir kopi.

" pagi bang" sapa Chaca sambil menuruni tangga.

" pagi Ca" balas David.

" Chaca mau makan apa?" Tawar David.

" Chaca ambil sendiri aja bang!" Tolak Chaca halus.

" stsssss udah Chaca duduk aja, biar abang ambilin" kekeh David.

" ya sudah, Chaca mau nasi goreng aja" pasrah Chaca yang mengalah.

" okey, segini cukup?"

" emm"

" Cha, kamu mau nggak ikut abang ke kantor?" Tanya David.

" tapi kan Chaca harus kerja bang"

" ya izinlah" ucap ringan David.

" isshhhh minggu lalu aja udah izin masa minggu ini izin lagi sih" kesal Chaca.

" cuma hari ini Ca, besok kan kamu bisa berangkat yayayyaa" bujuk David dengan menunjukkan puppy eyesnya.

" dihhhh abang jangan gitu" gemas Chaca.

" memang kenapa?" Tanya polos David.

(Kayanya David tertular virus polos Chaca😂😂).

" abang keliatan imut" sahut polos Chaca.

(Siapa yang akan membalas ucapan mereka kalo gini semua)

Tak terasa mereka sudah selesai sarapan. " sekarang Chaca siap-siap yah!" Perintah David.

" iyah"

" Cha!!" Teriak David dari bawah.

" bentar bang" balas teriak Chaca dari atas.

Setelah beberapa menit kemudian Chaca turun dengan pakaian casual dan rambut di cepol dengan perasaan kesal David langsung menghampiri Chaca dan menarik tali rambut Chaca hingga terlepas.

" bang!!" Protes Chaca.

" Chaca kalo keluar jangan sekali-kali kuncir rambut" peringat David.

" loh kenapa? Lagiankan panas bang, kalo lagi kerja aja di kuncir" sahut Chaca polos.

" pokoknya nggak boleh dan mulai sekarang nggak usah di kuncir" tekan David.

"Apanya?" Bingung Chaca sambil mengerjapkan matanya beberapa kali.

" kamu nggak boleh kuncir rambut dimana pun tempatnya termasuk tempat kerja Chaca " geram David.

" oke" jawab Chaca singkat membuat David semakin gemas.

" ya ampun kamu ini" gemas David sambil mencubit pipi Chaca.

" awhss sakit bang, ayo sekarang kita berangkat" ringis Chaca.

" ya sudah ayo" David pun merangkul Chaca menuju mobilnya.

🍁🍁🍁

"Bang!" Ucap Chaca memecah keheningan.

" kenapa?"

" sebenernya Chaca mau nanya ini dari dulu, tapi belum sempet"

" Apa?, tanya aja" penasaran David.

" kenapa waktu pas hari meninggalnya ibu, bang David bisa ada disana?" Tanya Chaca membuat David kaget.

DEG

David pov

Kenapa Chaca harus inget yang itu? Aku belum siap menjawabnya, bagaimana ini? Aku harus menjawab apa dari pertanyaan Chaca.

" bang kok diem sih" kesal Chaca yang mampu menyadarkanku. Kulihat Chaca sedari tadi menatap kearahku dengan tatapan penasaran.

"Emmm




























Up lagehhh nih?
Jangan lupa Vote N komen dan baca cerita Arissa yang lain  yah!!!.
Gimana?
👇👇👇👇👇👇

Innocent Girl (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang