Pagi menjelang David masih terlelap dengan posisi duduk seperti semalam.
David pov
Aku merasa ada yang mengelus rambutku. Membuat aku harus membuka mataku. Betapa terkejutnya aku siapa yang mengelus rambutku, dia memandangku dengan senyumannya.
Ahhh rasanya aku bangun dan langsung disambut okeh istriku, ehhh? Apa yang aku pikirkan barusan, ya ampun Vid sadarlah. Tapi aku sungguh tak sabar untuk itu, aku ingin saat ia lulus akan langsung kunikahi. Walaupun aku tidak mengetahui bagaimana persaannya padaku..
.
."Chaca! Kamu udah sadar" seruku dan langsung menekan tombol diatas bankar untuk memanggil dokter. Tak lama seorang dokter masuk diikitu suster.
"Tuan silahkan menunggu diluar" aku hanya menurut dan keluar dari ruangan Chaca.
Tak berselang lama dokter keluar dari ruang rawat Chaca.
"Bagaimana dok?" Serbuku yang langsung menanyakan tentang keadaan Chaca.
"Kondisinya susah stabil dan saya minta tolong jangan tanya tentang apa yang telah terjadi"pesan dokter.
"Baik dok" pahamku.
Aku pun langsung memasuki ruang rawat Chaca.
"Gimana Ca kamu da yang dirasa?" Tanya aku sambil duduk disamping bankar Chaca.
"Nggak kok bang cuma punggung aku perih banget" lirih Chaca tapi aku masih dapat mendengarnya.
"Tenang yah lukanya pasti nanti sembuh"kataku menenangkannya yang sedang meringis kesakitan.
"Oh iya bang mommy sama daddy mana?"
"Mereka akan kesini kok"
"Begitu yah"gumam Chaca.
"Ya sudah sekarang Chaca makan dulu yah?!"kata ku.
"Tapi Chaca nggak mau bubur dari rumah sakit" tolak Chaca.
"Kalau begitu Chaca makan bubur dari mommy" ucapan itu membuat Chaca dan aku menengok kearah pintu yang terdapat mommy dan daddy.
"Hai sayang bagaimana keadaanmu?" Tanya lembut mommy pada Chaca dengan tangan satunya menaruh bubur diatas nakas.
"Sudah mendingan kok mom"jawab Chaca.
"Baguslah, sekarang kita makan yah?!!"
"Ayo aaaa" Chaca pun hanya menerima suapan demi suapan dari mommy.
"Makan yang banyak biar cepet sembuh yah Ca" pesan Daddy.
"Iyah dad"
"Ca mom David mau bicara dengan daddy dulu"yang hanya diangguki oleh keduanya.
🍁🍁🍁
"Bagaimana dad perkembangan kasusnya?" Tanyaku sambil terus berjalan kearah taman rumah sakit.
"Masih terus berjalan, pihak polisi merasakan adanya yang disembunyikan oleh pelaku" jawab Daddy yang sudah duduk di bangku taman.
"Memangnya apa yang membuat mereka curiga?" Tanyaku penasaran.
"Para polisi curiga bahwa pelaku bukan hanya melakukan penculikan tetapi sebelum itu pasti ada yang dilakukannya"tutur daddy.
"Memang sebelum penculikan itu Chaca pernah mendapat teror"kataku jujur.
"Mungkin itulah yang dia lakukan kepada Chaca"paham Daddy.
"Apa iya dia hanya ingin balas dendam dengan David, karena aku memecat dia padahalkan dia yabg melakukan korupsi itu?"
"Itu juga daddy sudah katakan kepada pihak kepolisian dan itu juga yang menjadi polisi menyelidikan lebih dalam, sepertinya ini memang sudah direncanakan matang-matang" curiga Daddy.
"Yah aku pun berfikir bagitu, tapi untuk apa, bagaimana bisa mereka tahu bahwa Chaca bersama David padahal aku belum mengumumkan secara publik?" Bingung ku.
"Iya juga yah, tapi daddy curiga bahwa masalah ini bukan tentang kamu tapi tentang...." gantung Daddy yang membuatku penasaran.
"Tentang siapa dad?"
"Tentang Chaca sendiri" ucapan daddy membuat aku terkejut.
"Bagaimana bisa?" Kagetku.
"Apa kamu sudah menyelidiki kehidupan Chaca sebelum tinggal bersamamu" yang dijawab gelengan olehku.
"Itulah yang harus kamu lakukan sekarang David" decak Daddy.
"Tapi alasan David membawa Chaca kerumah, karena David yang menabrak ibu Chaca dan sebelum itu David perhatikan saat David menabraknya ibu Chaca seperti sengaja"paparku.
"Jadi itu alasannya" gumam daddy.
"Ya seperti itu lah, tapi nanti David akan cari tahu lagi, oh iyah David juga pernah menemukan Diary ibu Chaca dikamar Chaca jadi David ambil, tapi David belum sempet baca"ucap ku.
"Oke, pasti disitu ada yang menerangkan kenapa ini semua dapat terjadi"
"Ayo Vid kita kedalam lagi pasti Chaca dan mommy sudah menunggu"lanjut Daddy yang hanya diangguki oleh ku.
David pov end
🍁🍁🍁
"Nyonya melapor bahwa mereka sudah mulai curiga" lapornya lewat telepon.
"Tetap awasi mereka!" Titah nyonyanya.
"Baik nyonya" Tak berselang lama telepon itu terputus dan yang melapor tetap mengawasi sesuai perintah atasannya.
Maaf baru up sekarang tadi malam nggak ada ide yang nyantol gitu.
Jangan lupa Vote N Komen dan Baca cerita Arissa yang lain.
Gimana?
👇👇👇👇👇👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Girl (COMPLETED)
Fiksi Remaja(Masih belum rapi) "Kenapa dia bisa kenal aku?"gumamku. "Ayo sebaiknya kamu tinggal sama aku, lagian kamu kan sendirian disini!" ajak pria itu dan entah kenapa aku hanya menurutinya saja. ****** "Ihhhh udah deh kamu ngikutin aku terus, huftt!" dengu...