Lembar-46

1.9K 292 80
                                        

Hyunjin Bangun saat kesadaran kembali menyambut nya. Matanya masih meneliti sekeliling lalu napasnya berhembus hingga membuat masker oksigen yang digunakannya itu berembun.

Kepalanya terasa berat, dan Hyunjin sedikit linglung ketika mengingat apa yang terakhir terjadi hingga dia di pindahkan ke ruang intensif ini.

Tangannya mulai meraba masker oksigen merasa hawa menusuk yang keluar dari masker tersebut membuatnya mual.

"Anak ibu sudah bangun?" Nakyung bertanya setelah wanita itu masuk dan langsung menghampiri anaknya yang masih berusaha untuk membuka masker oksigen tersebut.

"Kenapa mau di lepas nak?" Hyunjin tidak bisa menjawab lantaran suaranya seperti tertekan di tenggorokan membuatnya ingin terbatuk saat bersuara.

Nakyung mengerti itu mematikan aliran oksigen lalu membuka masker oksigen, memperhatikan beberapa saat hingga anaknya benar mampu lepas dari alat tersebut.

Nakyung mulai memeriksa kondisi anaknya lalu bernapas lega, karena demam anaknya sudah hilang. Hanya mungkin efek demam nya saja yang masih tersisa membuat anak nya begitu lemah.

"Pusing tidak?"

Hyunjin mengangguk mencoba jujur, sebab itu yang dia rasakan sekarang. Tidak ada yang lain selain tenggorokannya juga yang terasa perih.

Nakyung mengusap kepala anaknya juga memberi pijatan pelan disana. Hyunjin memejamkan matanya merasakan pijatan Ibunya yang seperti obat mampu meredakan pening di kepalanya.

"Ibu aku haus." 

"Tunggu sebentar Ibu minta perawat mengambilkannya." Nakyung lalu menelpon perawat menggunakan telpon yang di sediakan.

Tidak lama dari itu seorang wanita masuk membawa apa yang Nakyung pinta. Nakyung membantu Hyunjin minum melalui sedotan, lalu meminta perawat mengganti infus karena Infus Hyunjin yang tinggal sedikit.

"Panggilkan perawat Nam untuk memeriksa luka anakku."

Perawat wanita bermarga Yang itu lalu mengangguk dan membungkuk sekilas sebelum benar-benar pergi dari situ.

"Ibu, maafkan aku."

"Kenapa minta maaf lagi nak?"

"Aku kembali menyusahkan ibu, harusnya aku sudah sembuh. Tapi malah jadi seperti ini lagi, ibu pasti kecewa kan kepadaku." Mata Hyunjin berkaca-kaca, membuat hati Nakyung sakit rasanya.

Kenapa harus Hyunjin yang meminta maaf saat dirinya lah yang melakukan Kesalahan, dirinya yang lalai hingga membuat Hyunjin kembali sakit.

"Ibu yang salah, harusnya Ibu lebih memperhatikan mu sayang. Maafkan ibu juga." Kepala Hyunjin di usap pelan hingga anak itu memejamkan matanya merasa nyaman.

"Bu. Kak Taehyung bagaimana keadaannya?" Hyunjin membuka matanya, kalau menatap Nakyung dengan tatapan satunya.

Nakyung menggelengkan kepala, karna fokus pada Hyunjin Nakyung melupakan bagaimana Taehyung, bahkan sampai terakhir dia bangun dari pingsannya yang ada di pikirannya hanya Hyunjin.

"Ibu belum sempat melihat nya lagi."

Hyunjin mengerutkan keningnya, lagi-lagi merasa bersalah karena lagi-lagi karna dirinya Ibunya kembali melupakan Taehyung.

"Bu Taehyung juga sakit."

"Ibu tau nak, tapi sekarang kamu yang paling rawan. Akibat dari luka operasi itu yang infeksi membuatmu dalam bahaya."

Hyunjin menghembuskan napasnya kasar, kenapa tubuhnya itu begitu lemah, hanya karena infeksi saja bisa langsung mengantarkannya ke tempat intensif seperti ini.

Fall For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang