Lembar-15

2.6K 344 56
                                    

"Taehyung, sepertinya aku harus pamit dulu. Ibuku ada urusan lain dan aku harus ikut."

Hyunjin baru akan pergi tapi melihat wajah murung Taehyung yang masih menggenggam PSP nya jadi urung, hatinya seperti mengikatnya pada Taehyung.

"Apa aku batalkan janji dengan Ibu saja?" Batinnya bertanya, Hyunjin jadi ragu.

Lalu membuka ponselnya saat merasakan getaran di sakunya. Ada pesan masuk yang rupanya di kirim dari Jimin.

Senyumnya lalu terbit saat teman barunya itu bilang akan segera datang menemani Taehyung. Jimin agaknya dapat di andalkan juga jadi Hyunjin bisa pergi tanpa membatalkan janji pada Ibunya juga Taehyung yang tidak akan sendirian.

"Tae, jangan sedih. Sebentar lagi Jimin akan kembali."

Taehyung mengangkat wajahnya, tapi tetap murung. Hyunjin lalu mendekat lalu memberikan satu PSP nya lagi.

"Aku akan menitipkan ini padamu, bermain lah nanti bersama Jimin."

Taehyung lalu tersenyum, Hyunjin pengertian juga. "Aku janji tidak akan merusaknya, terimakasih sudah mau meminjamkannya."

Hyunjin ikut tersenyum, hatinya begitu tenang melihat senyum Taehyung. "Kalau kau ingin kau bisa memilikinya satu, dan satu lagi tetap milikku."

"Woahhh, kau memang temanku yang terbaik."

Taehyung lalu memeluk tangan kanan Hyunjin. "Tuhan begitu baik mengirimkan teman sepertimu."

Hyunjin tersikap, teman barunya ini begitu polos ternyata. "Kalau begitu, aku pulang dulu. Jangan kemana-mana, nanti Jimin akan datang."

"Memangnya aku bisa kemana?"
Hyunjin hanya mengangkat bahu lalu Anak itu lalu pergi, setelah Taehyung kembali berucap terima kasih padanya.

Sepeninggal Hyunjin, Taehyung kembali berkutat dengan PSP berwarna Hijau tua yang saat ini resmi menjadi miliknya, sedang satu lagi PSP berwarna putih yang tetap tergeletak di samping tubuhnya.

Taehyung tidak begitu peduli, saat ini terlalu fokus pada game nya, yang ternyata membuat rasa pusingnya sedikit berkurang, sampai Taehyung sempat berpikir bahwa penyebab sakitnya itu mungkin karena otaknya yang terlalu serius memikirkan banyak hal sehingga kurang refreshing seperti bermain game misalnya.

Ah, Besok - besok sepertinya Taehyung harus meluangkan banyak waktu untuk bermain game agar otaknya tidak kembali sakit.

Taehyung sedang serius bermain game saat pintu kamar rawatnya terbuka perlahan. Taehyung yang memang menantikan sahabatnya datang tentu tidak mau repot-repot mengalihkan pandangan hanya untuk melihat sahabatnya, baginya game lebih penting dari pada muka sahabatnya yang selalu ia lihat.

"Jim, kenapa diam disana ayo masuk!"

Taehyung yang tidak mendengar langlah kaki pun bersuara namun masih di sambut dengan keheningan.

Namum beberapa menit masih tidak ada yang mendekat membuat Taehyung geram, anak itu menjeda Game nya, lalu melihat ke arah pintu, perasaannya berubah tidak enak melihat sosok yang belum pernah ia temui.

"Eoh.. Anda siapa?"

...

Siwon yang sudah selesai dengan urusannya dengan Kedua adiknya lantas kembali menuju ruangan Taehyung.

Anak itu akan marah pastinya karena Siwon telah meninggalkannya cukup lama,di tengah perjalanan Siwon singgah di kantin rumah sakit, memesan beberapa roti juga susu dan kopi untuk di bawa ke ruangan Taehyung.

Fall For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang