Kibum berjalan dengan ragu menghampiri Ayahnya yang masih berada di meja makan, ada sang Ibu disana yang juga sedang menikmati sarapan meskipun sudah terlambat hingga jam delapan belum selesai.
Berniat ingin meminta maaf atas kejadian beberapa waktu lalu yang bahkan baru kembali Kibum ingat, Kibum melangkah dengan pelan hingga jarak mereka menyisakan beberapa langkah lagi, namun belum sempat mencapai Ayahnya langkahnya segera terhenti saat tuan Choi mengangkat telepon yang sebelumnya berdering.
Kibum diam di tempat, memperhatikan Ayahnya yang membelakanginya. Sang Ibu juga sepertinya belum menyadari keberadaan nya karena Kibum yang begitu diam.
"Kau pastikan semuanya berjalan lancar dan tidak ada kesalahan, aku ingin data yang akurat." Tuan Choi, mengakhiri panggilan teleponnya, Lalu beranjak dari tempat duduk membuat sang Ibu yang masih makan mengangkat pandangannya.
"Maafkan aku Sayang, ada urusan pagi ini jadi aku tidak menghabiskan makanannya." Tuan Choi menghampiri istirnya lalu memberikan kecupan singkat di dahi Nyonya Choi.
Namun saat membalikan badan Tuan Choi di kaget kan dengan keberadaan Kibum yang berdiri mematung tepat beberapa langkah dihadapannya.
"Eh, Kibum kau kembali?"
Kibum menunduk dalam takut menatap wajah Tuan Choi yang begitu tegas, tapi sebuah tepukan dirasakan di pundaknya membuat Kibum kembali mengangkat pandangannya hingga menatap mata tajam ayahnya.
"Jangan ulangi lagi kesalahanmu, jadilah orang yang bertanggung jawab."
Kibum tidak bisa berkata-kata bahkan saat Tuan Choi pergi begitu saja dihadapannya, hingga sang Ibu yang menghampirinya dan menariknya agar bergabung di meja makan.
"Kau kemana saja Nak?" Ada guratan khawatir di wajah Nyonya Choi, beberapa hari tidak pulang tentu membuat sang Ibu gelisah.
Tapi Kibum masih tetap diam, otaknya masih sibuk untuk mencerna ucapan dari Ayahnya.
"Kalau masalahnya dengan Ayahmu, ibu harap kau segera menyelesaikan nya. Nah, sekarang mari kita makan kau terlihat lebih kurus setelah beberapa hari tidak bertemu ibu." Nyonya Choi lalu menyiapkan makan Kibum sampai menunggu Kibum menghabiskan makannya Nyonya Choi masih berada disitu.
"Aku harap kau akan menjadi anak yang lebih baik lagi Kibumie."
...
Suasana kelas begitu gaduh ketika Taehyung kembali bersama Jimin dari unit kesehatan untuk mengganti perban sesuai dengan perintah Ibunya Hyunjin.
Mereka berjalan menghampiri Hyunjin juga Jungkook yang sedang asik dengan kertas berisikan permainan Sudoku.
Sepertinya Guru Im hari ini berhalangan hadir, membuat kelas tidak beraturan karena tidak ada tugas yang di berikan, hanya perintah untuk menghafalkan bab sebelumnya untuk pertemuan selanjutnya yang akan di adakan Ulangan.
Taehyung dan Jimin menghampiri kedua sahabatnya lalu ikut bergabung.
"Taehyung bagaimana lukanya apa sudah kering?" Hyunjin lebih dulu menyapa dengan pertanyaan setelah memberikan tempat duduknya untuk Taehyung.
"Belum begitu kering tapi dokter penjaga bilang ini sudah lebih baik, ahh Jungkook pelan-pelan ini masih sakit tau!" Taehyung berteriak cukup kencang karena Jungkook yang tidak tau diri menarik temannya untuk memperhatikan lebih jelas lagi.
"Ingat badanmu yang otot semua Kook, Taehyung kan hanya tulang berbalut kulit, kau tarik saja pasti kesakitan."
"Yak bantet! Kenapa jadi meledek seperti itu, Hah!" Taehyung berbalik dengan cepat menatap tajam Jimin yang duduk di belakang nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/155621907-288-k245809.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall For You
FanfictionTaehyung bayi kecil yang harus terbuang karena suatu hal yang terjadi dengan kedua orang tuanya, mengantarkannya bertemu seorang pria yang memiliki hati bak malaikat. takdir begitu manis berjalan, hingga ketika saat petaka itu datang tak seorangpun...