Siwon berdiri di depan koridor rumah sakit sejak dua puluh lima menit yang lalu, suasana rumah sakit yang cukup ramai membuat nya cukup kesulitan mencari keberadaan Taehyung.
Anak itu sudah menerima pesannya sejak dua puluh lima menit yang lalu dan berkata kepada Siwon bahwa dia akan segera menyusul, tapi sampai saat ini anak itu belum juga muncul.
Bukanya apa-apa Siwon hanya sedikit khawatir kalau sampai terjadi sesuatu hal buruk pada adiknya, di tambah lagi tidak ada Jimin yang menemani Taehyung.
Tadi siang saja saat mendapat kabar Taehyung di rumah sakit Siwon hampir saja kembali membakar dapurnya karena terkejut tanpa sadar langsung meninggalkan masakannya dengan kompor yang masih menyala, beruntung di persimpangan jalan rumahnya dirinya ingat dan cukup tenang mendengarkan alasan adiknya kenapa bisa berada di rumah sakit membuat Siwon bisa kembali kerumahnya untuk sekedar memadamkan kompor.
Siwon kembali melirik jam di pergelangan tangannya baru saja berniat untuk menyusul, Taehyung sudah lebih dulu menghampiri nya dengan langkah tertatih.
Siwon tentu saja khawatir dan segera menghampirinya dan membantu adiknya.
"Kenapa lama?" Tanya Siwon sembari memapah adiknya untuk duduk di kursi sebelah kanan di samping koridor.
"Kaki Tae sedikit berulah tadi, tapi sekarang sudah membaik." Jawab Taehyung jujur, Siwon menyuruhnya duduk sedangkan dia mencari kursi roda untuk adiknya.
Mereka masuk ke ruangan dokter Min, dokter bernama lengkap Min Yoongi itu sudah siap menunggu nya.
"Jadi langsung saja."
Dokter Yoongi memeriksa ulang kondisi kaki Taehyung karena mendengar keluhan yang baru saja terjadi.
Lama mengamati kembali hasilnya yang membuat Siwon maupun Taehyung menunggu dalam diam.
Perasaan mereka mulai tak menentu melihat ada guratan lain di wajah dokter pucat di hadapan mereka.
"Kalau Operasi, mau tidak?"
Dokter Yoongi bicara tiba-tiba, tapi Siwon cukup peka untuk langsung mengambil kesimpulan tentang garis besarnya.
"Apa sudah memburuk secepat itu?"
Taehyung meremas tangan Siwon yang sejak tadi menjadi pegangannya. Ada perasaan takut ketika mengingat penyakitnya yang bukan penyakit ringan.
Melepas kacamata nya dokter Yoongi kembali memperhatikan seberapa hancurnya sorot mata Taehyung saat itu. Sebenarnya tidak tega kalau harus mengungkapkan secara gamblang tapi dirinya sebagai dokter tidak boleh seperti itu demi pasiennya, Yoongi harus bisa bertindak baik.
"Kenapa begitu cepat?" Tanya anak itu terdengar putus asa.
"Dokter apa tidak ada cara lain? Maksudku terapi mungkin? Atau semacamnya." Taehyung berbicara dengan berulang terdengar getaran dan itu terlihat tidak baik.
Taehyung masih menatap Yoongi dengan tatapan memohon nya, tapi dokter itu masih bingung harus menjelaskan dari mana.
"Sebenarnya aku menyarankan itu hanya untuk mengurangi dampak yang lebih parah. Ingatkan kalau sewaktu waktu pembengkakan itu bisa saja pecah dan kita tau sendiri apa dampak terburuknya."
Satu air mata lolos begitu saja dari matanya, mengundang gejolak yang begitu dalam untuk menumpahkan ketakutannya lebih besar lagi.
"Aku hanya takut." Suara Taehyung langsung serak tepat ketika beberapa bulir air mata mendesak untuk keluar, terpecah dengan suara tangis yang samar.
Tapi Siwon segera merengkuh tubuh adiknya yang terduduk di kursi roda. Hatinya langsung sakit melihat bagaimana adiknya menangis tertahan seperti ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fall For You
FanfictionTaehyung bayi kecil yang harus terbuang karena suatu hal yang terjadi dengan kedua orang tuanya, mengantarkannya bertemu seorang pria yang memiliki hati bak malaikat. takdir begitu manis berjalan, hingga ketika saat petaka itu datang tak seorangpun...