Lembar-32

2.6K 309 155
                                    

Ruangan sempit terhalang kaca besar memisahkan, Kibum duduk menggenakan seragam tahanan.

Kibum resmi di tahan atas tuduhan percobaan pembunuhan serta penyalahgunaan narkoba.

Siwon di hadapannya, menahan kesal yang menggunung yang siap ia tumpahkan kapan saja saat beradu tatap dengan adiknya. Layaknya lava panas Siwon merasakan bagaimana emosinya saat ini yang bergejolak siap untuk di muntahkan.

Tapi Kibum di hadapannya terkesan tak perduli, menatap Siwon dengan senyum sinis yang selama ini di milikinya. Tidak sedikit pun merasa bersalah atas apa yang sudah di perbuatanya pada si kakak sulung juga kedua keponakannya.

Tangan Siwon gatal melihatnya, ingin sekali menghajar wajah tampan Kibum tapi dia masih mencoba untuk bisa sabar, ini penjara dan tidak mungkin Siwon berbuat senekat itu.

"Apa kedua anak itu sudah mati?" Tanya Kibum diiringi tawa yang mengejek.

Siwon bersumpah ingin sekali mengutuk Kibum dan membakar mulut adiknya itu sampai hangus kalau perlu. Tapi dia masih jaga sikap, dirinya hanya punya waktu sedikit dan tak akan dia buang dengan cara seperti itu.

Anak dua itu katanya, bodoh. Kibum tentu pasti sudah tau soal itu, dia yang menyusun rencana pasti sedikit banyak dia tau anak siapa yang bersama dengan Nakyung saat ini.

"Seharusnya kau yang mati, mati di tanganku sendiri. Kau tau seberapa besar hasrat membunuhku untuk mu. Rasanya memotong beberapa bagian tubuhmu saja tidak akan bisa membuatku puas untuk membayar apa yang telah kau lakukan untuk kedua anakku!" Kali ini Siwon yang tersenyum dengan mengejek Kibum.

Menantang dengan sorot matanya yang memincing Siwon kembali berucap untuk memancing emosi adiknya.

"Tapi sayangnya itu tidak bisa aku wujudkan karena aku masih ingat kedua anakku. Aku tidak mau mereka mendapat gelar seorang anak pembunuh. Kehidupan mereka terlalu berharga kalau aku merusaknya dengan gelar itu."

Tatapan mata Kibum berubah, memerah dengan gigi yang bergemelatuk. Tangannya juga mengepal, kesal akan apa yang Siwon sampaikan. Namun dia tak bisa berbuat banyak.

"Kedua anak itu harusnya tak hidup lama. Kehadirannya tidak lagi di butuhkan semenjak kau pergi dari rumah!" Kibum tertawa kencang sampai di beri teguran oleh petugas yang berjaga di luar ruangan.

"Kau benar-benar sudah tidak waras!" Siwon balik terpancing Kibum dihadapannya bukanlah lagi Kibum adiknya yang seperti dulu, Siwon ingin beranjak pergi tapi seperti ada yang menahannya.

"Ya, aku tidak waras. Aku yang tidak pernah waras karena ambisi dari Ayah yang selalu mementingkan kau dan semua keturunan mu!" Rahang Kibum mengeras, matanya memerah dan terlihat bergetar. Siwon melihat ada sosok lain dari pribadi adiknya, sosok mengerikan yang selama ini berani berbuat jahat kepada dirinya juga anak anaknya.

"Kau akan hancur kalau kau menuruti keinginan dirimu yang lain, ingat Kibum tidak ada Ayah yang tidak sayang pada anaknya, begitupun dengan Ayah yang pasti menyayangi semua anaknya.

Mereka berani berbuat apapun untuk anaknya dan itu juga berlaku pada Ayah juga pada ku. Kau renungkan lah perbuatan mu, sesali kalau yang telah kau lakukan adalah salah." Siwon memejamkan matanya, tiba-tiba teringat nasib kedua anaknya yang belum jelas.

"Kau salah karena membuat kedua keponakan mu sekarat!"

"Bagiamana rasanya jadi terbuang? Ayah bahkan akan sangat malu telah mempunyai anak sepertimu! Sekarang nikmati hukuman mu di dalam sana, dan membusuk lah selamanya dalam penjara!" 

Siwon pergi begitu saja mengabaikan waktu kunjungan yang masih tersisa banyak, Kibum bangkit dari duduknya berteriak memaki Siwon namun Kakaknya itu seakan tidak perduli sama sekali, meninggalkan Kibum yang akhirnya di bawa petugas untuk kembali ke dalam sel.

Fall For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang