Lembar-24

2.1K 252 173
                                    

Taehyung terbangun dengan rasa pening yang luar biasa menyerang kepalanya. Pandangannya sedikit berbayang hingga membuatnya mengedipkan matanya beberapa kali.

Melihat jam dinding yang ada di hadapannya, lalu menyadari kalau di luar sudah sangat malam.

"Apa aku tidur begitu lama." Taehyung bergumam, lalu tanpa sadar mengangkat tangannya sedetik kemudian dia menggaduh kesakitan karena lukanya yang mulai menimbulkan rasa sakit.

Mendengar pekikan Taehyung yang cukup kuat Siwon terbangun, sedikit terkejut dengan suara nada tinggi yang tiba-tiba tapi langsung berubah bahagia karena melihat adiknya yang sudah bangun.

"Kenapa tidak membangunkan Kakak kalau sudah bangun." Tanya Siwon, dirinya sudah berdiri dan mendekat pada sang adik, mencoba membantu meringankan rasa sakit adiknya.

Taehyung masih sibuk mengusap tangannya dengan dua selang infus membuatnya kepayahan. Sedangkan Siwon meniupnya dengan pelan berharap itu membantu meski kenyataannya tidak.

"Kakak, apa yang terjadi?"
Tanya Taehyung dengan wajah polosnya. Tangannya masih terasa sakit sebenarnya tapi rasa penasaran nya mengabaikan semua itu.

"Kau tidak ingat?" Tanya Siwon dengan raut tidak percayanya.

Taehyung menggeleng, dia memang tidak mengingat apapun kejadian  selain pergi ke dapur karena rasa haus.

"kakak juga tidak tau bagaimana itu terjadi karena saat kakak melihatmu sudah jatuh di dapur, dan luka itu karena pecahan gelas yang kau bawa."

"Apa aku kembali merepotkan?" Taehyung bertanya dengan nada rendah, sedikit menundukkan pandangannya merasa bersalah karena selalu merepotkan Siwon setiap harinya.

Entah kenapa sejak tau kalau dirinya hanyalah anak yang di pungut oleh Siwon juga status nya yang tidak jelas membuat Taehyung merasa seperti ada penghalang tak kasat mata yang mampu membuatnya merasa canggung untuk sekedar merepotkan Kakaknya itu.

Padahal dulu, Taehyung rasa dirinya selalu senang kalau mulai merepotkan atau bahkan belum puas kalau belum melihat Siwon nya kesal, namun entah kenapa sekarang semuanya terasa begitu berbeda.

Siwon memandang Taehyung sejenak lalu mengusap tangan adiknya yang mungkin sedang merasakan kebas.

"Kau ini seperti sedang berbicara dengan orang asing saja. Merepotkan? Memangnya aku pernah merasa di repot kan oleh adikku sendiri."

Siwon berbicara dengan santai namun tidak dengan ekspresi wajahnya, yang menunjukan ketidak sukaannya, pembicaraan ini terlalu sensitif terkadang membuat emosinya selalu naik.

"Tapi..."

Maka dari itu sebelum Taehyung lebih banyak bicara dengan cepat Siwon memotongnya.

"Orang lain boleh berbicara kalau kau bukan keluarga kandungku, tapi bagiku sekali adikku selamanya akan seperti itu. Jangan berbicara bodoh lagi kakak tidak suka!"

Taehyung hanya bergumam, dan mengangguk. Sudah terlalu takut melihat ekspresi wajah kakaknya yang mengeras, tidak mau mendengar amukannya kalau sampai dirinya mendebat lebih banyak, karena pada dasarnya marah nya Siwon itu sungguh menyeramkan.

...

"Ibu.."

Nakyung mengangkat kepalanya dan mencari sumber suara namun pusing langsung menyerang nya pandangannya bahkan sedikit berbayang karena kurang tidur dan tekanan darah yang rendah.

Hyunjin yang baru saja memanggilnya tersenyum ketika sang Ibu menghampiri dan memberikan satu kecupan di kepalanya.

"Jagoan Ibu sudah lebih baik?"

Fall For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang