Lembar-38

2.6K 306 49
                                        

"Coba kali ini duduk perlahan tanpa di bantu." Nakyung menginterupsi Taehyung agar mengikuti perintahnya. Anak itu berusaha mengikuti perintah dengan mengerahkan seluruh tenaganya.

Sebenarnya tidak sulit dilakukan untuk orang normal hanya mengambil posisi duduk dari berbaring, namun berbeda pada Taehyung yang mengalami stroke di sebelah bagian tubuhnya sehingga menyulitkannya untuk bergerak di tambah lagi bagian tubuhnya yang lain masih begitu lemah untuk menopang tubuhnya.

Ini baru salah satu sesi terapi tahap awal yang di berikan kepada Taehyung setelah sebelumnya anak itu masih harus melewati banyak tes. Juga mengingat kondisi Taehyung yang masih lemah jadi terapi yang di berikan juga tidak bisa sekaligus harus perlahan dan tidak memberatkan pasien.

"Pelan-pelan saja Taehyung, ayo semangat." Siwon ikut menyemangati berdiri sedikit lebih jauh karena tidak mau mengganggu perawat serta terapis yang sedang mengamati Taehyung.

Mereka semua sedang berada dalam kamar rawat. Tidak banyak orang hanya Siwon yang memang sudah keluar dari rumah sakit, lalu ada dua perawat yang membantu juga salah satu dokter terapi juga Nakyung.

Keringat di pelipis Taehyung bermunculan ketika usahanya hanya menghasilkan sedikit pergerakan pada tubuhnya, anak itu sedikit terlihat frustasi dengan urat leher yang mengeras memaksakan tubuhnya sekali lagi untuk menuruti perintah otaknya.

"Tidak usah di paksakan Taehyung, kita ulangi lagi nanti. Sekarang boleh istirahat dulu, yang tadi itu juga sudah luar biasa kau hebat nak."

Taehyung menetes kan air matanya merasa tidak berguna karena untuk hal sepele seperti duduk saja dirinya bahkan tidak mampu, usahanya hari ini tidak sedikitpun membuahkan hasil. Tubuhnya masih sulit untuk di ajak kompromi, sangat sulit sekali untuk di gerakkan membuat Taehyung kesal sendiri.

Tubuh Taehyung bergetar dia menjadi lebih sensitif akhir akhir ini, anak itu bahkan tiba-tiba menangis sehingga Siwon bergerak cepat ingin memeluk tubuh anaknya, namun langkahnya kalah cepat oleh Nakyung.

Wanita itu seperti nya melupakan fakta kalau Taehyung belum mengetahui status dirinya. Seakan tidak perduli Nakyung memeluk Taehyung dengan posesif lalu membisikan banyak kata-kata penyemangat.

Akan kacau jadinya kalau Taehyung kembali drop karena pikiran buruknya. Siwon melihat saja dari jauh, tangannya terkepal merasakan sakit yang dirasakan oleh Taehyung, bahkan sejak tadi otaknya berpikir liar tentang nasib Taehyung kedepannya. Melihat anaknya kesulitan bergerak membuat Siwon lebih pesimis.

"Bodoh!" Taehyung berkata dengan terbata terlihat sangat kesusahan ketika mengeluarkan kata. Dia kesal dengan dirinya sendiri hingga ingin mati saja rasanya.

"Tae, menyusahkan kak." Sekali lagi dia berucap membuat Nakyung semakin larut dalam kesedihan hingga mengeratkan pelukannya, persetan dengan apa yang dipikirkan oleh Taehyung tentang kelancangannya.

Yang jelas kali ini Nakyung tidak mau membiarkan Taehyung nya menangis sendirian.

"Kau hebat nak, telah berjuang hingga detik ini kau sungguh yang terhebat." Nakyung ikut menangis tersedu-sedu mengundang rasa haru dalam satu ruangan.

Siwon sudah gatal ingin mendekat, memeluk wanita yang telah melahirkan kedua anaknya juga memberikan sandaran kepada anaknya yang saat ini sedang dalam kondisi terendahnya.

Namun sepertinya situasi tidak memungkinkan, membuatnya harus berjalan mundur dan keluar dari ruangan, diikuti oleh perawat juga terapis yang membantu tadi.

"Banyak orang yang sayang padamu nak, kau harus kuat. Ibu akan membantumu, ibu akan mendampingi untuk melewati semua ini. Kita hadapi sama-sama ya." Nakyung berbicara lagi, Taehyung tenggelam dalam tangisannya namun masih bisa merespon untuk sekedar menyetujui perkataan dari Nakyung.

Fall For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang