Lembar 30

2.9K 326 233
                                    

Ke empat sahabat itu berjalan beriringan keluar dari restauran, setelah menghabiskan banyak menu makanan mereka pulang dengan perut kenyang juga beberapa menu tambahan yang mereka bungkus untuk di bawa pulang.

Jimin dan Jungkook yang paling semangat kalau soal ini, Taehyung membawa satu paper bag juga tapi hanya dua menu yang dia pesan cukup untuk makan malam dia juga Siwon kelak.

Sedangkan Hyunjin hanya membawakan satu saja cukup untuk Ibunya karena untuk menu makan malam Hyunjin sudah lebih dulu di tentukan oleh sang ibu.

"Hyunjin apa sudah di pesan taxinya?" Jimin bersuara cukup kuat, tangannya penuh membawa paper bag, Hyunjin yang baik hati memberikannya menu lebih katanya paman dan bibinya juga pasti mau jadi dia memilih tiga menu lebih banyak.

"Aku rasa dalam perjalanan kesini, tapi sepertinya akan lama karena taxi pesanan kita terjebak macet." Hyunjin berucap setelah memeriksa ponselnya.

Jungkook juga membawa makanan banyak jadi mereka mengusulkan untuk menunggu di samping halte tak jauh dari restauran tersebut.

Sambil bersenda gurau mereka berjalan, hari sudah mulai gelap karena mendung mungkin sebentar lagi akan turun hujan karena suara gemuruh petir sudah terdengar bersahutan.

Taehyung juga Hyunjin merapatkan jaket yang dikenakannya. Udara jauh lebih dingin ketika mereka sampai di halte.

Jimin duduk di sebelah Jungkook membiarkan Hyunjin dan Taehyung yang saling bertukar obrolan sejak tadi dalam perjalanan.

"Apa masih lama taxi nya. Kalau masih lama batalkan saja biar aku minta tolong Kak Jin untuk menjemput." Jungkook memberi saran ketika melihat Taehyung yang mulai pucat dan berkeringat dingin.

Hyunjin memperhatikan layar ponselnya kembali lalu ada pesan dari supir taxi, mengatakan kalau macetnya parah jadi dia sendiri yang membatalkan dan meminta agar Hyunjin mencari taxi lain.

Hyunjin melirik Jungkook lalu melihat lagi layar ponselnya, kenapa meminta bantuan begitu sulit baginya. "Apa tidak merepotkan?"

Menggelengkan kepala Jungkook lantas tersenyum. "Tidak sama sekali, Kak Jin pasti senang bisa membantu. Tunggu aku telepon dulu orangnya."

Jungkook berjalan sedikit menjauh untuk menghubungi kakaknya itu, mereka kembali dalam obrolan hangat.

Saking larutnya pembicaraan mereka tak sedikitpun menaruh curiga pada sosok bertudung Hoodie kuning yang berjalan dan duduk tepat di samping Taehyung yang memang duduk paling ujung di antara mereka.

Dan semuanya terjadi begitu cepat di mata mereka, dimana pria tersebut tiba-tiba menarik Taehyung menjauh lalu menahannya dengan pisau yang tau-tau sudah ada di leher Taehyung.

Hyunjin dan Jimin tentu berteriak mengundang perhatian Jungkook yang sedang menelpon.

"Kak Jin cepat kemari kita dalam bahaya!" Jungkook berseru panik dan mematikan sambungan teleponnya secara sepihak, dia lalu berlari mendekat kepada Jimin Juga Hyunjin yang sudah ketakutan.

"Kalian diam di tempat atau dia akan aku bunuh!" Taehyung tak berkutik dalam kungkungan pria itu.

Begitupun ketiga temannya, mereka begitu shock hingga tak tau lagi harus bertindak.

"Jangan ada yang berani untuk berteriak atau kalian akan menyesal!"

Kibum, orang dengan tudung Hoodie itu pun berjalan mundur dengan hati-hati tujuannya hanya masuk ke mobil dan membawa Taehyung pergi.

Dia menatap sekeliling yang beruntung sekali jalanan sepi, hujan sudah mengguyur begitu lebat dan jalanan pun tak seramai biasanya.

"Lepaskan teman kami!" Hyunjin berteriak, dia yang paling berani mengeluarkan suara lantang nya. Hatinya yang paling tau ketakutan yang di rasakan oleh Taehyung.

Fall For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang