"Ka, aku ingin pergi ke sekolah!" Seru Taehyung, mukanya sudah muram karena sejak tadi seruannya seakan tidak ada artinya bagi Siwon.
Siwon sendiri memijit kepalanya singkat, lalu melanjutkan meminum kopi nya yang masih mengepulkan asap, seakan memang pikiran Taehyung tentang nya benar adanya.
Nyatanya tidak begitu, Siwon hanya tidak tau apa yang harus di katakan kepada adiknya karena itu sudah permintaan Taehyung yang ke sepuluh kalau di hitung dengan teliti, Siwon masih tidak mau menjawab, karena percuma juga memberikan jawaban kalau anak yang ada di hadapannya itu masih berkeras dengan keinginannya walau Siwon melarang.
"Kak, aku sedang berbicara setidaknya dengarkan!"
Siwon akhirnya menyimpan cangkir kopinya, ternyata membiarkan Taehyung itu bukan ide bagus, lalu Siwon mulai menaruh perhatian kepada Taehyung yang kali ini sudah memasang wajah seriusnya.
Kalau di lihat-lihat lagi seperti nya kondisi Taehyung sudah mulai membaik, sudah bisa cerewet dan sudah bisa marah-marah setidaknya Siwon bisa tenang soal itu.
Tapi itu tidak bisa dijadikan patokan sebagai sinyal baik untuk kondisi adiknya, Siwon bukannya tidak mau mengabulkan permintaan Taehyung, kalau di ingat kemarin rasanya sungguh berat untuk berucap.
Sekarang saja adiknya sudah bisa berjalan walau pelan, tapi siapa yang tau kalau saraf yang menuju ke kakinya itu tiba-tiba terganggu seperti kemarin.
Siwon saja jadi takut sendiri membayangkan kalau adiknya itu terjatuh atau celaka karena keadaan kakinya yang tidak bisa di prediksi.
"Kak!"
Sekali lagi Taehyung memanggil Siwon, dirinya sudah kelewat kesal karena kakaknya itu masih saja mengabaikannya.
Entah Taehyung yang lebih sensitif atau apa tapi sungguh rasanya pagi ini moodnya akan memburuk.
"Huhh, baik lah. Kakak ijinkan untuk pergi sekolah tapi dengan syarat kalau sakit sedikit saja harus langsung bilang pada Jimin."
"Kenapa harus Jimin sih ka?"
Taehyung mulai protes tapi sekali lagi melihat wajah Siwon yang serius nyalinya jadi ciut, sebelum Kakaknya itu berubah pikiran jadi lebih baik dirinya menurut saja.
"Aku akan menurut." Pada akhirnya Taehyung setuju, ditariknya piring berisi sarapan yang semula dia jauhkan. Niatnya tadi memang mogok makan tapi karena keinginannya terkabul rasanya tidak sanggup untuk tidak makan.
"Makan yang banyak dan bawa obat yang kemarin di berikan oleh dokter Min, siang ini kita ada jadwal konsultasi dengan dokter Min jadi jangan terlambat."
Taehyung hanya mengangguk, walaupun masakan Siwon masih terasa hambar di lidahnya biarkan saja, Taehyung tidak mau Kakaknya mengomel lebih banyak lagi.
"Aku sayang kakak!"
Ucapan Taehyung di sela makannya membuat Siwon berhenti beberapa saat dari suapan nasinya. Tersenyum santai menjawabnya dengan kalimat yang lebih bermakna.
"Aku lebih menyayangi mu dari apapun Tae!"
Maka dari itu kau harus selalu ada bersamaku!
..."Jim sampai kapan kau akan berjalan di depan ku seperti itu?"
Taehyung bertanya dengan nada malas, kenapa dengan semua orang di sekitarnya hari ini. Tidak Jimin tidak Siwon kenapa semuanya hanya bisa membuatnya kesal.
Anak itu mulai kepayahan berjalan mengimbangi Jimin. Tertinggal cukup jauh di belakang, tapi Jimin sepertinya tidak begitu menyadari, terus saja berjalan di depan karena bermaksud ingin menjaga Taehyung takut ada bahaya dari depan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fall For You
FanfictionTaehyung bayi kecil yang harus terbuang karena suatu hal yang terjadi dengan kedua orang tuanya, mengantarkannya bertemu seorang pria yang memiliki hati bak malaikat. takdir begitu manis berjalan, hingga ketika saat petaka itu datang tak seorangpun...