Part 3/ Putra Mahkota Yoongi

320 30 4
                                    


Author.

Sembarin memasuki kamar pribadinya ,Yang Mulia Yoongi berjalan dengan langkah khasnya, semua dayang dan pengawal menunduk ke arah depan, membungkuk sangat dalam hingga tidak ada yang berani menatap wajah Yang mulia Yoongi.

Kamarnya sangat besar, ukurannya hamper 2x ruang tamu rumah Remy. Aroma mawar dimana-mana. Pencahyaannya juga sangat baik walau agak sedikit diabuat remang, karpet kain sutra, horden kain sutra di tenun sangat indah, bahkan pemandangan balkonnya indah sekali, mengarah ke pegunungan di belakang Kota Yongin. Ada lukisan Rusa Putih yang indah di belakang tempat tidur.

Remy pingsan di atas kasur, tubuhnya terbalut dengan handbook putih bersih berbahan sutra tenun, tubuhnya sudah di bersihkan dayang istana, rambut nya sudah bersih, luka di pipinya sudah di obati.

Kamar itu hanya ada mereka ber 2, Remy tidur dengan damainya, tidak merasakan ada iblis yang memperhatikannya dari ujung kasur.

Mendekatinya dengan wajah tenang, membelai pipi Remy. Author takut Remy di apa-apain ,tapi gak bisa ngapa-ngapain soalnya Putra Mahkota ini galak dan tampan. Jadi author takut di tatap bengis.

 Jadi author takut di tatap bengis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

POV Yang Mulia Yoongi

"Dia lebih cantik dari ibuku..." aku membelai pipinya sembarin tersenyum simpul.

"Sial aku tida biasanya tersenyum dengan wanita biasa." Aku membelai rambutnya, ke pipi terus ke dagu. Aku mencium sekilas bibir itu.

"Sial" bibirnya candu, dia masih pingsan, dia tidur begini kenapa manis sekali! Aku melumat lembut bibirnya, manis, manis sekali.



Aku tidak pernah selembut ini dengan wanita manapun, semua wanita yang ada di kamar belakang hanya ku telanjangi dan kusiksa. Si selir brengsek itu hanya mainanku, aku menipunya berkali-kali dengan memberinya minum sampai mabuk & membiarkan para penasihat tidur dengannya.

"Kenapa wanita menyebalkan ini..."pikiranku kacau.

Aku mencoba membuka bagian atas handbook, menarik talinya hingga lapisan luar terlepas, lekukan tubuhnya terlihat jelas, aku sudah mengatakan pada semua yang berjaga di pintu, tidak boleh ada yang masuk sekalipun dia selir atau permaisuri. Aku menciumnya dengan kasar, tubuhku panas, aku sudah tidak tahan.

"KYAAH!!" Remy bangun dan menendang secara spontan bagian dadaku. Aku tersungkur di buatnya "Ah dia sangat bertenaga, aku akan kerepotan."

"MAU NGAPAIN?! JAUH JAUH!!" dia berteriak kencang sekali.

"Diam!" aku meraih pedangku yang ada di samping tempat tidur. Dia terperanjat, menutupi sebagian tubuhnya yang nyaris ku lucuti semua pakainnya. Lilin di ruangan meredup tertiup angin.

Daechwita // Masa Lalu Yang Di UbahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang