{TAMAT} + (Alternatif Ending BONUS!) "Wajahmu mirip dengan istriku..." Putra Mahkota Suga menatapku nanar. Bagaimana aku memberi taunya jikalau dalam buku sejarah istrinya mati mengenaskan.
Yoongi tidak pernah merasa iri tapi ayahnya menempatkannya di posisi dimana dirinya di haruskan merasa iri dengan kasih sayang saudaranya. Yoongi adalah adik tapi ia seperti kakak yang kehilangan arah.
Suga adalah yang terbaik di mata Raja tapi dirinya di tempatkan selalu di posisi dimana ia, merasa tidak enak. Satu kerajaan tidak bisa membuat keduanya mendapatkan cinta yang adil. Suga adalah kakak tapi ia seperti adik yang ingin perhatian kakanya.
Fakta kecil adalah Yoongi lebih di sayang oleh para Hwarang dan Jendral Kim ,ayah jendral Seokjin. Karena dirinya sangat dekat dengan putranya Seokjin.
Kedua Putra Mahkota itu duduk di pinggir danau sampai menjelang sore, berbicara hal-hal biasa. Pengawai istana yang melihat hal jarang itu memasang wajah sendu bahkan ada juga dayang yang diam-diam menahan tangisnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan nangis nanti tidak cantik"
Kata Seokjin muda yang memang hobi menggoda dayang kerajaan yang sedang cemberut atau memasang wajah sedih. Dan tentu saja dayang-dayang itu merasa tersipu. Remaja usia 19 tahun ini memang tipikal orang yang sangat suka memerkan kehebatannya pada wanita di kerajaan.
"Hyung jangan mulai!" kata Namjoon risih
"Kita ini tampan se kerajaan bahkan lebih tampan dari pada tuan kita, jadi..."
"Hyung sudahalah..."
"Aku bicara fakta Namjoon. Kita tampan, dari keluarga terpadang, kita berbakat di bidang kita, kita bersih dan kita hebat bertarung. Apa kurang nya kita hahhaha" sombong Seokjin
"Kau bau kuda" ejek Namjoon yang tau hobi berkuda kawannya itu
"Kau ini malas mengakui aku tampan yah?"
"Kalau kau wanita aku akui kau menarik dan cantik"
"Nikahi aku Namjoon, nikahi aku.." ejek Seokjin dan membuat keduanya tertawa lepas.
"Ih menjijikan" 2 Putra Mahkota tampan Juseon itu diam-diam memperhatikan mereka. Karena sudah sore mereka kembali ke tempat mereka masing-masing untuk membersihkan diri dan beristirahat.
Menjelang tengah malam, seorang remaja dengan dagu yang indah sedang menahan beberapa buku di pangkuannya, di kembalikannya buku-buku itu ke raknya yang semula.
Sangat hafal dimana letaknya, dan ia melakukannya nyaris tiap malam selama 7 tahun terakhir.
Hoseok yang sedang membereskan buku-buku di perpustakaan kerajaan tiba-tiba di kagetkan dengan kedatangan Putra Mahkota Yoongi yang ada di depan pintu masuk. Orang ini adalah anak Perdana Mentri yang usianya hanya beda 1 tahun di bawah kedua Putra Mahkota.
